Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Brucellosis general_alomedika 2022-05-17T11:27:05+07:00 2022-05-17T11:27:05+07:00
Brucellosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Brucellosis

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Etiologi brucellosis adalah bakteri Brucella spp, terutama B. melitensis, B suis, B. abortus, dan B. canis. Brucella spp merupakan bakteri Gram negatif intraseluler fakultatif. Transmisi pada manusia dapat terjadi melalui hewan yang terinfeksi, seperti sapi, kambing, domba, unta, dan babi.[8]

Karakteristik Bakteri Brucella

Brucellosis adalah infeksi zoonosis yang disebabkan bakteri dari genus Brucella. Transmisi penyakit ini dari hewan ke manusia melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi, kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, atau inhalasi gas aerosol.

Bakteri Brucella adalah bakteri kokobasilar aerobik intraseluler yang terletak pada organ reproduksi hewan inang. Brucella adalah patogen intraseluler. Bakteri ini bertahan dan berkembang biak dalam makrofag dengan beradaptasi terhadap pH asam, tingkat oksigen yang rendah, dan tingkat nutrisi yang rendah.

Brucella mampu menghasilkan sitokrom oksidase, katalase, dan mampu menghidrolisis urea. Brucella tidak menghasilkan faktor patogen klasik, seperti eksotoksin, sitolisin, eksoenzim, eksoprotein, kapsul, plasmid, ataupun fimbria. Sel bakteri ini mampu bertahan dalam waktu lama di air, janin yang diaborsi, tanah, produk susu, daging, kotoran, maupun debu.[8,9]

Faktor Risiko

Infeksi brucellosis pada manusia tergantung pada faktor-faktor seperti praktik peternakan, kebiasaan diet, metode pengolahan susu dan produk susu, serta sanitasi lingkungan. Brucellosis dapat ditularkan dari ternak yang terinfeksi ke manusia melalui konsumsi (susu yang tidak dipasteurisasi atau produk susu), inhalasi, konjungtiva, atau lecet kulit.

Brucellosis biasanya dianggap sebagai penyakit okupasi karena kebanyakan terjadi pada pekerja rumah potong hewan, dokter hewan, teknisi laboratorium, pemburu, petani, dan produsen ternak. Kebanyakan kasus brucellosis tidak terjadi dari orang ke orang. Meski demikian, brucellosis dapat ditularkan melalui transfusi darah, transplantasi sumsum tulang, atau kontak seksual.[1,2]

Referensi

1. Hasanjani Roushan MR, Ebrahimpour S. Human brucellosis: An overview. Caspian J Intern Med. 2015;6(1):46-47.
2. Golshani M, Buozari S. A review of Brucellosis in Iran: Epidemiology, Risk Factors, Diagnosis, Control, and Prevention. Iran Biomed J. 2017 Nov;21(6):349-59. doi: 10.18869/acadpub.ibj.21.6.349.
8. Głowacka P, Żakowska D, Naylor K, Niemcewicz M, Bielawska-Drózd A. Brucella - Virulence Factors, Pathogenesis and Treatment. Pol J Microbiol. 2018 Jun 30;67(2):151-161. doi: 10.21307/pjm-2018-029.
9. Oliveira SC. Host Immune Responses and Pathogenesis to Brucella spp. Infection. Pathogens. 2021;10(3):288. Published 2021 Mar 3. doi:10.3390/pathogens10030288

Patofisiologi Brucellosis
Epidemiologi Brucellosis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 22 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.