Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Brucellosis general_alomedika 2022-06-09T07:48:28+07:00 2022-06-09T07:48:28+07:00
Brucellosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Brucellosis

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Tujuan penatalaksanaan brucellosis adalah untuk mencegah komplikasi, kekambuhan, dan gejala sisa brucellosis. Prinsip terapi medikamentosa adalah penggunaan antibiotik yang menembus ke dalam makrofag dan aktif dalam lingkungan asam. Selain itu, kombinasi antibiotik direkomendasikan karena monoterapi dilaporkan menyebabkan tingkat kekambuhan brucellosis yang tinggi.

Brucellosis Tanpa Komplikasi

Antibiotik merupakan terapi yang direkomendasikan untuk menangani brucellosis. Pilihan terapi pada kasus brucellosis tanpa komplikasi adalah:

  • Doxycycline 100 mg per oral 2 kali sehari selama 6 minggu ditambahkan rifampicin 600-900 mg/ hari selama 6 minggu

  • Doxycycline 100 mg per oral 2 kali sehari selama 6 minggu ditambahkan streptomycin 1 g/hari intramuskular selama 2-3 minggu
  • Doxycycline 100 mg per oral 2 kali sehari selama 6 minggu ditambah dengan gentamicin 5 mg/kg selama 5–14 hari.
  • Dapat dipertimbangkan triple therapy dengan penambahan amikacin intramuskular 2 kali sehari selama 7 hari untuk meredakan gejala lebih cepat

Terapi alternatif pada pasien dengan resistensi obat, alergi, atau relaps adalah:

  • Pemberian doxycycline atau rifampicin ditambahkan ciprofloxacin 500 mg 2 kali sehari atau ofloxacin 200 mg 2 kali sehari
  • Pemberian doxycycline atau rifampicin ditambahkan cotrimoxazole 160/800 mg 2 kali sehari

Risiko Kekambuhan

Secara umum, brucellosis berespon baik terhadap pengobatan dan jarang menyebabkan kematian. Meski demikian, penggunaan antibiotik tunggal tidak disarankan pada brucellosis karena dapat menyebabkan kekambuhan.

Terapi dengan agen tunggal seperti oxytetracycline, rifampicin, atau doxycycline telah dilaporkan menyebabkan tingkat kekambuhan 9-25%. Terapi tunggal tetap tidak memberikan efek memuaskan meskipun durasi konsumsi antibiotik diperpanjang. Di lain pihak, penggunaan cotrimoxazole sebagai agen tunggal telah dilaporkan menyebabkan kekambuhan 30%. Sementara itu, penggunaan ciprofloxacin menghasilkan kekambuhan 83%.

Penatalaksanaan brucellosis yang baik harus dapat mencegah kekambuhan penyakit, komplikasi lebih lanjut, dan memungkinkan pengurangan gejala dengan cepat.[1-4,8,14]

Kehamilan

Tetrasiklin seperti doxycycline merupakan kontraindikasi pada kehamilan. Oleh karena itu, perlu dipilih regimen antibiotik alternatif bagi ibu hamil yang mengalami brucellosis.

Pada ibu hamil dengan usia kandungan di bawah 36 minggu, dapat diberikan rifampicin ditambah cotrimoxazole yang diberikan selama 6 minggu. Jika usia kandungan sudah di atas 36 minggu, maka diberikan rifampicin monoterapi hingga melahirkan.

Anak Usia Di Bawah 8 Tahun

Untuk anak usia di bawah 8 tahun, terapi dapat menggunakan cotrimoxazole. Dosis yang direkomendasikan adalah 10 mg/kg/hari thrimetoprim (maksimal 480 mg/hari) dan 50 mg/kg/hari sulfamethoxazole (maksimal 2,4 g/hari) dibagi dalam 2 dosis. Terapi ditambahkan rifampicin 15–20 mg/kg/hari (maksimal 900 mg/hari) dalam 1 atau 2 dosis; atau gentamicin 5 mg/kg intravena selama 7 hari. Terapi kombinasi tersebut diberikan selama 6 minggu.

Anak Usia Di Atas 8 Tahun

Untuk anak usia di atas 8 tahun, dapat diberikan doxycycline 2–4 mg/kg/hari (maksimal 200 mg/hari) dibagi dalam 2 dosis; atau tetrasiklin 30–40 mg/kg/hari (maksimal 2 g/day) dibagi dalam 4 dosis. Terapi ditambahkan rifampicin dan kombinasi tersebut diberikan selama 6 minggu.

Pasien dengan Spondilitis

Pada pasien yang telah mengalami spondilitis brucellosis, dapat digunakan antibiotik:

  • Doxycycline 100 mg per oral 2 kali sehari selama 12 minggu plus streptomycin 1 g 1 g/hari intramuskular pada 14–21 pertama
  • Doxycycline 100 mg per oral 2 kali sehari ditambahkan rifampicin 600–900 mg sekali sehari selama 12 minggu

Pembedahan perlu dipertimbangkan jika terjadi progresi atau persistensi defisit neurologi, instabilitas spinal, atau abses epidural atau paravertebra.

Pasien dengan Neurobrucellosis

Pada pasien dengan neurobrucellosis, dapat diberikan kombinasi doxycycline ditambahkan rifampicin dan ceftriaxone atau cotrimoxazole. Dosis dan lama pemberian sama dengan kasus brucellosis tanpa komplikasi.

Pasien dengan Endokarditis

Pada pasien yang mengalami endokarditis brucellosis, dapat diberikan doxycycline 100 mg plus rifampicin 300 mg setiap 12 jam dan gentamycin 5 mg/kg/hari. Durasi terapi umumnya berkisar 6 minggu hingga 6 bulan. Keperluan pemasangan katup prostetik perlu dievaluasi.[1-4,8,14,15]

Referensi

1. Hasanjani Roushan MR, Ebrahimpour S. Human brucellosis: An overview. Caspian J Intern Med. 2015;6(1):46-47.
2. Golshani M, Buozari S. A review of Brucellosis in Iran: Epidemiology, Risk Factors, Diagnosis, Control, and Prevention. Iran Biomed J. 2017 Nov;21(6):349-59. doi: 10.18869/acadpub.ibj.21.6.349.
3. Adetunji SA, Ramirez G, Foster MJ, Arenas-Gamboa AM. A systematic review and meta-analysis of the prevalence of osteoarticular brucellosis. PLoS Negl Trop Dis. 2019 Jan 18;13(1):e0007112. doi: 10.1371/journal.pntd.0007112.
4. Bosilkovski M. Brucellosis: Epidemiology, microbiology, clinical manifestations, and diagnosis. UpToDate, 2021.
8. Głowacka P, Żakowska D, Naylor K, Niemcewicz M, Bielawska-Drózd A. Brucella - Virulence Factors, Pathogenesis and Treatment. Pol J Microbiol. 2018 Jun 30;67(2):151-161. doi: 10.21307/pjm-2018-029.
14. Hayoun MA, Muco E, Shorman M. Brucellosis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441831/
15. Villate SCA, Casallas JCG. Update of Antibiotic Therapy of Brucellosis. In M. Ranjbar, M. Nojomi, & M. T. Mascellino (Eds.), New Insight into Brucella Infection and Foodborne Diseases. IntechOpen, 2020. https://doi.org/10.5772/intechopen.86325

Diagnosis Brucellosis
Prognosis Brucellosis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 22 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.