Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Human Papillomavirus (HPV) general_alomedika 2022-02-18T14:33:09+07:00 2022-02-18T14:33:09+07:00
Human Papillomavirus (HPV)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Human Papillomavirus (HPV)

Oleh :
dr. Inge Nandya H
Share To Social Media:

Infeksi human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab kanker serviks yang telah banyak didukung oleh bukti ilmiah. Selain itu, ada bukti yang mengaitkan HPV dengan kanker kepala dan leher dan kanker anogenital lain, seperti anus, vulva, vagina dan penis. Infeksi HPV adalah penyakit menular seksual yang paling umum, meskipun biasanya bersifat swasirna dalam 2 tahun. HPV merupakan virus yang terjadi melalui kontak langsung dan menyebabkan infeksi pada epitel kulit atau membran mukosa.

Di seluruh dunia, risiko terinfeksi setidaknya sekali seumur hidup di antara laki-laki dan perempuan adalah 50%.[1-3,20,21] Berbagai faktor risiko dapat mempengaruhi infeksi HPV, termasuk perilaku seks dan sistem imun tubuh. Pada ibu hamil, saat persalinan dapat terjadi penularan infeksi HPV kepada bayi. Selain itu, kondisi imunokompromais, seperti HIV, dapat mempengaruhi keparahan infeksi HPV.[1,2]

Human Papillomavirus (HPV)-min

HPV Onkogenik dan Nononkogenik

HPV dikaitkan dengan berbagai penyakit, seperti kanker serviks, karsinoma nasofaring, karsinoma sel skuamosa, serta kanker anal. Berdasarkan pada potensi onkogenik, HPV dibagi menjadi:

  • Risiko tinggi (HPV onkogenik) yang berpotensi karsinogenik, misalnya, HPV16, 18, 31, dan 33
  • Risiko rendah (HPV non-onkogenik), misalnya HPV6 dan 11

Lesi dari infeksi HPV dapat terlihat jelas secara klinis, namun bisa juga bersifat laten. Meski begitu, mayoritas infeksi HPV bersifat laten. Infeksi laten akan membutuhkan pemeriksaan untuk mendeteksi DNA virus. Kutil merupakan lesi klinis yang lebih sering ditemukan dibandingkan keganasan.[5]

Pendekatan Terapi

Intervensi tidak dianjurkan untuk infeksi subklinis anogenital atau infeksi HPV mukosa tanpa adanya displasia yang menyertai. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pengobatan menghilangkan infeksi HPV atau mengurangi infektivitas.[1]

Pada neoplasia genitalia yang terkait HPV, tata laksana menitikberatkan pada pencegahan sekunder melalui identifikasi dini penyakit. Meski demikian, eksisi bedah telah dilaporkan memberikan luaran yang baik. Terapi kemoradiasi telah dilaporkan berkontribusi terhadap 66-79% kesintasan 5 tahun kanker serviks.

Pada kasus kondiloma akuminata, krioterapi, asam triklorasetat, dan eksisi bedah dilaporkan menghasilkan angka klirens yang tinggi. Terapi yang dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien adalah penggunaan podofilotoksin dan imiquimod. Risiko rekurensi mencapai 30-40%.[6]

Mayoritas vaksin HPV yang ada saat ini menunjukkan perlindungan yang kuat terhadap jenis HPV yang berkaitan dengan kanker dan kondiloma. Vaksin HPV diberikan pada anak laki-laki maupun perempuan usia 11-12 tahun. Vaksin diberikan sebanyak 2 dosis dengan jarak minimal 6 bulan.[4,22-24]

Referensi

1. Gearhart PA, Randall TC, Buckley RM, Higgins RV. Human papillomavirus (HPV). Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/219110-overview#a1.
2. Meites E, Gee J, Unger E, Markowitz L. Human papillomavirus. Centers for Disease Control and Prevention, 2021. https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/hpv.pdf.
3. Brianti P, De Flammineis E, Mercuri SR. Review of HPV-related diseases and cancers. New Microbiol. 2017 Apr;40(2):80-85. Epub 2017 Apr 3. PMID: 28368072.
4. Cheng L, Wang Y, Du J. Human Papillomavirus Vaccines: An Updated Review. Vaccines (Basel). 2020;8(3):391. Published 2020 Jul 16. doi:10.3390/vaccines8030391
5. Luria L, Cardoza-Favarato G. Human Papillomavirus. [Updated 2021 Jan 24]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
20. Rodríguez AC, Schiffman M, Herrero R, et al. Rapid clearance of human papillomavirus and implications for clinical focus on persistent infections. J Natl Cancer Inst 2008; 100:513.
21. Bruni L, Albero G, Serrano B, Mena M, Collado JJ, Gómez D, Muñoz J, Bosch FX, de Sanjosé S. ICO/IARC Information Centre on HPV and Cancer (HPV Information Centre). Human Papillomavirus and Related Diseases in the World. Summary Report 22 October 2021.
22. Rosenblum HG, Lewis RM, Gargano JW, et al. Declines in Prevalence of Human Papillomavirus Vaccine-Type Infection Among Females after Introduction of Vaccine - United States, 2003-2018. MMWR Morb Mortal Wkly Rep 2021; 70:415.
23. Baussano I, Tshomo U, Tenet V, et al. Prevalence of Human Papillomavirus and Estimation of Human Papillomavirus Vaccine Effectiveness in Thimphu, Bhutan, in 2011-2012 and 2018 : A Cross-sectional Study. Ann Intern Med 2020; 173:888.
24. Falcaro M et al. The effects of the national HPV vaccination programme in England, UK, on cervical cancer and grade 3 cervical intraepithelial neoplasia incidence: a register-based observational study. The Lancet. Volume 398, issue 10316. 2021.

Patofisiologi Human Papillomavir...

Artikel Terkait

  • Jadwal Vaksinasi HPV: Cukup Dua Kali
    Jadwal Vaksinasi HPV: Cukup Dua Kali
  • Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
    Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
  • Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
    Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
  • Red Flag Postcoital Bleeding
    Red Flag Postcoital Bleeding
  • Red Flag Perdarahan Intermenstrual
    Red Flag Perdarahan Intermenstrual

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 November 2022, 06:46
Risiko kanker serviks jika berhubungan badan sebelum vaksin HPV dosis keenam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mau bertanya tentang Penggunaan vaksin HPV. Setahu saya Vaksin HPV dilakukan dengan urutan 0, 1, 6. Pertanyaan saya apakah individu yang sudah...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 15 September 2022, 15:38
Penggunaan Darah Menstruasi pada Pembalut untuk Skrining Kanker Serviks - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Beberapa studi menunjukkan darah menstruasi patut dipertimbangkan sebagai sampel tes HPV sebagai skrining kanker serviks, karena memiliki...
Anonymous
Dibalas 30 Agustus 2022, 12:17
Konsul psikiater untuk kesehatan reproduksi pada pasien kanker serviks - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang, dr. Soeklola Muliady, Sp.KJ, MSi,   izin bertanya, Dok. Untuk pasien-pasien perempuan dengan kanker serviks post kemo dan radioterapi, apakah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.