Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Human Papillomavirus (HPV) general_alomedika 2022-02-18T12:43:00+07:00 2022-02-18T12:43:00+07:00
Human Papillomavirus (HPV)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Human Papillomavirus (HPV)

Oleh :
dr. Inge Nandya H
Share To Social Media:

Human papillomavirus (HPV) merupakan etiologi berbagai kondisi medis, termasuk kanker serviks, kondiloma akuminatum, dan beberapa bentuk karsinoma sel skuamosa, terutama yang terjadi pada orofaring. Faktor risiko yang paling jelas untuk HPV adalah hubungan penetrasi tanpa pelindung atau kontak fisik kulit-ke-kulit yang dekat yang melibatkan area yang terinfeksi.

HPF adalah virus dengan DNA untai ganda dari famili Papillomaviridae. HPV hanya menginfeksi manusia.[18]

Mode Transmisi

Beberapa jenis infeksi HPV tidak menimbulkan gejala serta sembuh secara spontan. Infeksi HPV dapat menyebabkan pertumbuhan kutil bahkan lesi prekanker. Sebanyak 70% kanker serviks diakibatkan oleh infeksi HPV 16 dan HPV 18, sedangkan HPV 11 dan HPV 6 berhubungan dengan papilomatosis respiratorik dan kondiloma akuminatum.

Mode transmisi dari infeksi HPV termasuk kontak seksual, perinatal, pembedahan, dan pemakaian barang bersamaan dengan orang lain.[8]

Kontak Seksual

Kontak seksual merupakan salah satu faktor risiko mayor infeksi HPV. Faktor risiko mengalami infeksi HPV berkaitan dengan perilaku seksual, termasuk hubungan seksual pertama kali di usia muda, sering berganti pasangan seksual, serta melakukan hubungan seksual melalui anal.[8]

Perinatal

Selama persalinan, HPV dapat ditransmisikan dari ibu ke bayi. Meskipun infeksi ini jarang menimbulkan gejala klinis, virus dapat bertahan lama di tubuh bayi.

Neonatus dapat mengalami juvenile onset recurrent respiratory papillomatosis (JORRP) akibat infeksi HPV11 dan HPV6. Namun, kejadian ini sangat jarang dimana terjadi pada 2 di antara 1 juta nenonatus. Angka kejadian JORRP dapat meningkat apabila ibu memiliki kondiloma akuminatum.[8]

Pemakaian Benda Bersamaan

HPV dapat menular melalui kontak kulit langsung seperti pemakaian benda secara bersamaan. Pemakaian benda yang terkontaminasi HPV dapat menyebabkan infeksi HPV. Selain itu, virus ini dapat bertahan lama tanpa adanya inang pada suhu rendah.[8]

Pembedahan

Infeksi HPV dapat menyebar melalui inhalasi zat berbahaya virus oleh setiap orang yang berada di ruang operasi selama melakukan ablasi laser pada penanganan kondiloma atau melakukan elektrokauter. Infeksi tersebut dapat menyebabkan terjadinya papilomatosis laring.[8]

Faktor Risiko

Faktor risiko yang paling jelas untuk HPV adalah hubungan penetrasi tanpa pelindung atau kontak fisik kulit-ke-kulit yang dekat yang melibatkan area yang terinfeksi. Kondisi primer yang merupakan faktor predisposisi pasien terhadap infeksi HPV dan perkembangan keganasan pada jaringan yang terkena adalah infeksi, kutil, dan hipogammaglobulinemia. Namun, gangguan imunodefisiensi sekunder, seperti infeksi HIV, merupakan faktor risiko yang lebih umum.[17]

Risiko Perkembangan Lesi Kanker

Pada neoplasia yang terkait infeksi HPV, ditemukan gangguan ekspresi produk gen. Pada infeksi di serviks, terjadi peningkatan ekspresi protein E6 dan E7.[9] Genotipe HPV yang berhubungan dengan risiko tinggi kanker serviks adalah HPV 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, dan 68. Namun, genotipe yang paling umum adalah tipe 16 dan 18. Genotipe 16 ditemukan pada sekitar 50% pasien kanker serviks. Meski demikian, penting untuk dicatat bahwa tidak semua infeksi HPV tipe 16 atau 18 berkembang menjadi kanker.[19]

Infeksi HPV saja tidak menyebabkan transformasi keganasan. Transformasi tersebut akan dipengaruhi oleh kofaktor seperti merokok, radiasi ultraviolet, kehamilan, defisiensi asam folat, dan supresi imun. Pasien yang mengonsumsi imunosupresan dan mereka yang mengalami gangguan imunitas seluler, termasuk HIV, juga merupakan populasi yang rentan mengalami infeksi HPV.[1]

Perilaku Seksual:

Usia hubungan seksual pertama dan jumlah pasangan seksual seumur hidup telah dikaitkan dengan risiko infeksi HPV anogenital. Selain itu, wanita dengan riwayat lesi skuamosa intraepitelial derajat tinggi di serviks atau karsinoma sel skuamosa invasif di serviks juga mengalami peningkatan risiko kanker invasif di jaringan lain, terutama vagina dan anal.[1]

Merokok:

Wanita yang merokok tembakau lebih berisiko mengalami neoplasia serviks. Merokok diduga berperan dalam peningkatan prevalensi transformasi ganas HPV.[1]

Radiasi Ultraviolet:

Radiasi ultraviolet juga dilaporkan meningkatkan risiko epidermodysplasia verruciformis (EV) akibat HPV. Oleh karenanya, pasien sebaiknya menghindari paparan matahari dan ultraviolet yang tidak perlu.[1]

Referensi

1. Gearhart PA, Randall TC, Buckley RM, Higgins RV. Human papillomavirus (HPV). Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/219110-overview#a1.
8. Chakraborty S, Das R, Mishra V, Sharma N, Khurana N. Human papillomavirus and its nature of infection: an overview. Asian J Pharm Clin Res. 2019;11(6):12-6. DOI: http://dx.doi.org/10.22159/ajpcr.2018.v11i6.24233.
17. Palefsky JM. Virology of human papillomavirus infections and the link to cancer. Uptodate. 2019.
18. Palefsky JM. Human papillomavirus infections: Epidemiology and disease associations. Uptodate. 2019.
19. de Sanjose S, Quint WG, Alemany L, et al. Human papillomavirus genotype attribution in invasive cervical cancer: a retrospective cross-sectional worldwide study. Lancet Oncol 2010; 11:1048.

Patofisiologi Human Papillomavir...
Epidemiologi Human Papillomaviru...

Artikel Terkait

  • Jadwal Vaksinasi HPV: Cukup Dua Kali
    Jadwal Vaksinasi HPV: Cukup Dua Kali
  • Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
    Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
  • Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
    Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
  • Red Flag Postcoital Bleeding
    Red Flag Postcoital Bleeding
  • Red Flag Perdarahan Intermenstrual
    Red Flag Perdarahan Intermenstrual

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 November 2022, 06:46
Risiko kanker serviks jika berhubungan badan sebelum vaksin HPV dosis keenam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mau bertanya tentang Penggunaan vaksin HPV. Setahu saya Vaksin HPV dilakukan dengan urutan 0, 1, 6. Pertanyaan saya apakah individu yang sudah...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 15 September 2022, 15:38
Penggunaan Darah Menstruasi pada Pembalut untuk Skrining Kanker Serviks - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Beberapa studi menunjukkan darah menstruasi patut dipertimbangkan sebagai sampel tes HPV sebagai skrining kanker serviks, karena memiliki...
Anonymous
Dibalas 30 Agustus 2022, 12:17
Konsul psikiater untuk kesehatan reproduksi pada pasien kanker serviks - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang, dr. Soeklola Muliady, Sp.KJ, MSi,   izin bertanya, Dok. Untuk pasien-pasien perempuan dengan kanker serviks post kemo dan radioterapi, apakah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.