Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Human Papillomavirus (HPV) general_alomedika 2022-02-18T12:56:05+07:00 2022-02-18T12:56:05+07:00
Human Papillomavirus (HPV)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Human Papillomavirus (HPV)

Oleh :
dr. Inge Nandya H
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa infeksi Human Papillomavirus (HPV) anogenital adalah infeksi menular seksual yang paling umum secara global. Prevalensi puncak infeksi HPV biasanya terjadi dalam dekade pertama setelah melakukan hubungan seksual pertama kali. Prevalensi infeksi HPV genital di seluruh dunia pada wanita adalah sekitar 10 persen, dan HPV tipe 16 adalah tipe risiko tinggi yang paling banyak ditemukan.[5,18]

Global

Secara global, infeksi HPV adalah penyebab penyakit menular seksual yang paling umum. Kondiloma akuminatum telah mempengaruhi sebanyak 30 juta orang di seluruh dunia. Kanker serviks menempati urutan ke-4 kanker tersering pada wanita, dengan perkiraan lebih dari 500 ribu wanita terdiagnosis setiap tahunnya.[20]

Di banyak negara kurang berkembang, kanker serviks menjadi kanker paling umum di kalangan wanita karena kurangnya program skrining yang efektif untuk memantau sitologi serviks dengan Pap smear.[1]

Kutil kulit, seperti veruka vulgaris atau veruka plantaris, paling sering disebabkan oleh HPV subtipe 1, 2, 4, 27, atau 57. Kebanyakan kutil anogenital, seperti kondiloma akuminatum, disebabkan oleh HPV subtipe 6 atau 11. Subtipe ini juga bertanggung jawab untuk papillomatosis respiratori berulang pada remaja dan dewasa. Lesi pra-kanker dan kanker pada regio anogenital maupun orofaringeal pria dan wanita, paling sering disebabkan oleh HPV subtipe 16 dan 18.[5]

Prevalensi keseluruhan infeksi HPV pada wanita dilaporkan sebesar 22% hingga 35%. Pada pria, prevalensi dilaporkan berkisar antara 2% hingga 35%, tergantung pada praktik seksual dari populasi yang diteliti. Namun, sebuah studi populasi yang terdefinisi dengan baik menemukan rasio perempuan dengan laki-laki sebesar 1,4:1.[1]

Pada studi yang dipublikasikan tahun 2015, kanker orofaringeal ditemukan sebagai kanker terkait infeksi HPV yang paling banyak. Kanker orofaringeal tersebut umumnya merupakan karsinoma sel skuamosa. Kanker orofaringeal terkait infeksi HPV ditemukan lebih banyak pada laki-laki dibandingkan perempuan.[18]

Interaksi Epidemiologi Antara Infeksi HPV dan HIV

Beberapa studi telah melaporkan bahwa infeksi HPV, termasuk infeksi tipe HPV multipel, lebih banyak ditemukan pada pasien dengan HIV dibandingkan populasi tanpa HIV. Dalam sebuah studi di Afrika Selatan, infeksi HPV ditemukan lebih banyak pada perempuan dengan HIV (57 kejadian per 1000 orang-bulan) dibandingkan non-HIV (27 kejadian per 1000 orang-bulan. Hal yang sama juga ditemukan pada laki-laki (80 VS 52 kejadian per 1000 orang-bulan).

Selain daripada itu, orang dengan HPV ditemukan lebih rentan mengalami infeksi HIV. Mekanisme pasti yang menyebabkannya masih belum diketahui.[18]

Indonesia

Kanker serviks merupakan kanker terkait HPV yang paling banyak ditemukan di Indonesia, dengan insidensi sebesar 27 per 100.000 wanita per tahun. Selanjutnya adalah kanker bibir dan regio oral dengan insidensi 1,64 per 100.000 wanita per tahun, serta 2,58 per 100.000 laki-laki per tahun.[25]

Sebuah studi berbasis populasi yang melibatkan 2686 wanita di Jakarta, Tasikmalaya, dan Bali menemukan bahwa prevalensi keseluruhan infeksi HPV sebesar 11,6%. Subtipe yang paling umum ditemukan adalah HPV 52, HPV 16, HPV 18, dan HPV 39.[10]

Studi lain yang dilakukan di rumah sakit rujukan kanker nasional, RS Dharmais, menunjukkan bahwa prevalensi tinggi infeksi HPV 16 dan 18 ditemukan pada sampel kasus karsinoma sel skuamosa oral (17,9%). HPV 18 ditemukan pada 86% kasus karsinoma sel skuamosa oral yang HPV-positif.[11]

Mortalitas

Mortalitas infeksi HPV berasal dari berbagai jenis kanker yang disebabkannya, dengan penyebab yang paling utama adalah kanker serviks. Kanker serviks merupakan kanker terkait HPV yang paling banyak dilaporkan. Kanker serviks adalah kanker terbanyak ke-4 di dunia. Diperkirakan setiap tahun lebih dari 300.000 wanita meninggal akibat kanker serviks secara global.[21]

Di Indonesia, lebih dari 21.000 kematian terjadi setiap tahunnya akibat kanker serviks. Angka mortalitas kanker serviks merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.[25]

Referensi

1. Gearhart PA, Randall TC, Buckley RM, Higgins RV. Human papillomavirus (HPV). Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/219110-overview#a1.
5. Luria L, Cardoza-Favarato G. Human Papillomavirus. [Updated 2021 Jan 24]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
10. Vet J, de Boer MA, van den Akker BEWM, Siregar B, Lisnawati, Budiningsih S, et al. Prevalence of human papillomavirus in Indonesia: a population-based study in three regions. Br J Cancer. 2008;99:214-8.
11. Purwanto DJ, Soedarsono N, Reuwpassa JO, Adisasmita AC, Ramli M, Djuwita R. The prevalence of oral high-risk infection in Indonesian oral squamous cell carcinoma patients. Oral Dis. 2019;26(1):72-80.
18. Palefsky JM. Human papillomavirus infections: Epidemiology and disease associations. Uptodate. 2019.
20. Rodríguez AC, Schiffman M, Herrero R, et al. Rapid clearance of human papillomavirus and implications for clinical focus on persistent infections. J Natl Cancer Inst 2008; 100:513.
21. Bruni L, Albero G, Serrano B, Mena M, Collado JJ, Gómez D, Muñoz J, Bosch FX, de Sanjosé S. ICO/IARC Information Centre on HPV and Cancer (HPV Information Centre). Human Papillomavirus and Related Diseases in the World. Summary Report 22 October 2021.
25. Bruni L, Albero G, Serrano B, Mena M, Collado JJ, Gómez D, Muñoz J, Bosch FX, de Sanjosé S. ICO/IARC Information Centre on HPV and Cancer (HPV Information Centre). Human Papillomavirus and Related Diseases in Indonesia. Summary Report 22 October 2021.

Etiologi Human Papillomavirus (HPV)
Diagnosis Human Papillomavirus (...

Artikel Terkait

  • Jadwal Vaksinasi HPV: Cukup Dua Kali
    Jadwal Vaksinasi HPV: Cukup Dua Kali
  • Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
    Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
  • Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
    Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
  • Red Flag Postcoital Bleeding
    Red Flag Postcoital Bleeding
  • Red Flag Perdarahan Intermenstrual
    Red Flag Perdarahan Intermenstrual

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 November 2022, 06:46
Risiko kanker serviks jika berhubungan badan sebelum vaksin HPV dosis keenam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mau bertanya tentang Penggunaan vaksin HPV. Setahu saya Vaksin HPV dilakukan dengan urutan 0, 1, 6. Pertanyaan saya apakah individu yang sudah...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 15 September 2022, 15:38
Penggunaan Darah Menstruasi pada Pembalut untuk Skrining Kanker Serviks - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Beberapa studi menunjukkan darah menstruasi patut dipertimbangkan sebagai sampel tes HPV sebagai skrining kanker serviks, karena memiliki...
Anonymous
Dibalas 30 Agustus 2022, 12:17
Konsul psikiater untuk kesehatan reproduksi pada pasien kanker serviks - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang, dr. Soeklola Muliady, Sp.KJ, MSi,   izin bertanya, Dok. Untuk pasien-pasien perempuan dengan kanker serviks post kemo dan radioterapi, apakah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.