Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Human Papillomavirus (HPV) general_alomedika 2022-02-18T13:05:11+07:00 2022-02-18T13:05:11+07:00
Human Papillomavirus (HPV)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Human Papillomavirus (HPV)

Oleh :
dr. Inge Nandya H
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada infeksi human papillomavirus (HPV) mencakup vaksinasi HPV, penapisan, dan pemantauan jangka panjang. Pada wanita, penapisan infeksi HPV dijadikan bagian dari penapisan kanker serviks yang dimulai sejak usia 21 tahun. Pada kasus infeksi kutan, kutil sering mengalami rekurensi sehingga pengobatan mungkin diperlukan berulang-ulang. Vaksin HPV dapat diberikan pada anak laki-laki dan perempuan pada usia 11-12 tahun.[1,5]

Edukasi Pasien

Edukasi pasien dilakukan supaya pasien dapat edukasi penyakit menular seksual, mengetahui faktor risiko pada infeksi HPV serta kemungkinan gejala pada infeksi HPV yang menetap.

Edukasi Penyakit Menular Seksual

Pasien dengan partner seksual lebih dari 1 memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi HPV. Risiko tertular infeksi HPV meningkat dengan jumlah pasangan seksual atau melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang memiliki banyak pasangan. Meskipun kondom cukup efektif dalam mencegah sebagian besar infeksi menular seksual, kondom tidak memberi perlindungan total terhadap infeksi HPV karena tidak menutupi semua kulit genital.

Pasien yang telah mengembangkan gejala HPV mungkin telah tertular virus HPV jauh sebelum gejala muncul. Sebagian besar pasien juga tidak mengetahui mereka sedang terinfeksi. Sampaikan bahwa gejala awal pada infeksi HPV seringkali tidak disadari oleh pasien.

Pasien yang mengalami infeksi HPV juga lebih berisiko mengalami infeksi menular seksual lain, seperti gonorrhea dan klamidia. Pasien dapat dengan mudah menularkan kepada partner seksual tanpa disadari. Oleh karenanya, edukasi mengenai perlindungan penyakit menular seksual penting untuk dilakukan.[12]

Edukasi Risiko Kanker

Pada pasien dengan infeksi HPV risiko tinggi (HR-HPV) yang persisten, kondisi dapat berkembang menjadi keganasan, seperti kanker serviks. Edukasi mengenai penapisan sangat penting untuk deteksi dini.

Penapisan dilakukan dengan Pap smear sejak usia 21 tahun, diulangi setiap 3 tahun sampai usia 30 tahun. Kemudian, skrining kanker serviks dapat dilakukan setiap 5 tahun hingga usia 65 tahun.[1]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi HPV dapat dilakukan untuk mengurangi morbiditas serta mortalitas pada pasien. Vaksinasi dapat mencegah infeksi HPV. Keuntungan vaksinasi tidak hanya didapatkan oleh individu yang mendapat vaksin, namun juga untuk pasangan seksual sehingga mencegah penyebaran infeksi HPV. Vaksin HPV tidak hanya dapat diberikan pada anak perempuan tapi juga anak laki-laki.

Transmisi HPV dapat diturunkan dengan melakukan perilaku seksual yang aman seperti penggunaan kondom. Penting untuk dipahami bahwa penggunaan kondom tidak memberikan perlindungan total dari infeksi HPV, karena kondom tidak menutupi semua kulit genital yang terbuka. Meski begitu, kondom merupakan cara penting untuk mencegah sebagian besar infeksi menular seksual lainnya.[2,12]

Vaksinasi HPV

Vaksin HPV direkomendasikan diberikan pada anak laki-laki maupun perempuan pada usia 11 atau 12 tahun. Dosis yang diberikan sebanyak 2 dosis dengan jarak minimal 6 bulan. Sedangkan pada pria dan wanita usia 15 hingga 26 tahun dapat diberikan vaksinasi HPV sebanyak 3 dosis. Pada orang dewasa usia 27 hingga 45 tahun yang belum pernah mendapat vaksin, dapat menerima vaksin HPV yaitu Gardasil 9®.

Uji coba klinis telah menunjukkan efektivitas vaksinasi HPV yang tinggi untuk mencegah infeksi HPV, termasuk pada serviks, anal, maupun regio oral. Vaksin dapat mengurangi risiko perubahan sel kanker akibat infeksi HPV yang berkembang dalam waktu bertahun-tahun. Kombinasi vaksinasi HPV dan skrining kanker serviks telah menunjukkan proteksi yang bagus dalam melawan kanker serviks.[16,22,23,24]

Referensi

1. Gearhart PA, Randall TC, Buckley RM, Higgins RV. Human papillomavirus (HPV). Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/219110-overview#a1.
2. Meites E, Gee J, Unger E, Markowitz L. Human papillomavirus. Centers for Disease Control and Prevention, 2021. https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/hpv.pdf.
5. Luria L, Cardoza-Favarato G. Human Papillomavirus. [Updated 2021 Jan 24]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
12. Palefsky JM, Cox T. Patient education: Human papillomavirus (HPV) vaccine (Beyond the Basics). Uptodate. 2021.
16. National Cancer Institute. Human papillomavirus (HPV) vaccines. National Cancer Institute, 2021. https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/infectious-agents/hpv-vaccine-fact-sheet#who-should-get-hpv-vaccination.
22. Rosenblum HG, Lewis RM, Gargano JW, et al. Declines in Prevalence of Human Papillomavirus Vaccine-Type Infection Among Females after Introduction of Vaccine - United States, 2003-2018. MMWR Morb Mortal Wkly Rep 2021; 70:415.
23. Baussano I, Tshomo U, Tenet V, et al. Prevalence of Human Papillomavirus and Estimation of Human Papillomavirus Vaccine Effectiveness in Thimphu, Bhutan, in 2011-2012 and 2018 : A Cross-sectional Study. Ann Intern Med 2020; 173:888.
24. Falcaro M et al. The effects of the national HPV vaccination programme in England, UK, on cervical cancer and grade 3 cervical intraepithelial neoplasia incidence: a register-based observational study. The Lancet. Volume 398, issue 10316. 2021.

Prognosis Human Papillomavirus (...

Artikel Terkait

  • Jadwal Vaksinasi HPV: Cukup Dua Kali
    Jadwal Vaksinasi HPV: Cukup Dua Kali
  • Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
    Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
  • Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
    Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
  • Red Flag Postcoital Bleeding
    Red Flag Postcoital Bleeding
  • Red Flag Perdarahan Intermenstrual
    Red Flag Perdarahan Intermenstrual

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 November 2022, 06:46
Risiko kanker serviks jika berhubungan badan sebelum vaksin HPV dosis keenam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mau bertanya tentang Penggunaan vaksin HPV. Setahu saya Vaksin HPV dilakukan dengan urutan 0, 1, 6. Pertanyaan saya apakah individu yang sudah...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 15 September 2022, 15:38
Penggunaan Darah Menstruasi pada Pembalut untuk Skrining Kanker Serviks - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Beberapa studi menunjukkan darah menstruasi patut dipertimbangkan sebagai sampel tes HPV sebagai skrining kanker serviks, karena memiliki...
Anonymous
Dibalas 30 Agustus 2022, 12:17
Konsul psikiater untuk kesehatan reproduksi pada pasien kanker serviks - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang, dr. Soeklola Muliady, Sp.KJ, MSi,   izin bertanya, Dok. Untuk pasien-pasien perempuan dengan kanker serviks post kemo dan radioterapi, apakah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.