Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Pertusis general_alomedika 2023-06-07T15:47:45+07:00 2023-06-07T15:47:45+07:00
Pertusis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Prognosis Pertusis

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Prognosis pertusis bergantung pada usia pasien, riwayat vaksinasi pertusis, ada-tidaknya penyakit komorbid, serta onset dimulainya terapi. Komplikasi mencakup pneumonia hingga gagal napas dan kematian.[1,2]

Komplikasi

Semua pasien, terutama bayi dan anak usia muda, dapat mengalami komplikasi ringan hingga berat yang mengancam nyawa. Komplikasi umumnya lebih ringan pada pasien yang telah vaksin pertusis.[1,2]

Pneumonia

Komplikasi pertusis yang paling umum adalah pneumonia sekunder, yang juga banyak menyebabkan kematian pada bayi dan anak akibat aspirasi isi gaster saat batuk atau penurunan bersihan (clearance) patogen saluran pernapasan.

Penyebab pneumonia sekunder yang paling sering antara lain Streptococcus pneumoniae, Streptococcus pyogenes, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus, Respiratory Syncytial Virus, Cytomegalovirus, dan Adenovirus. Komplikasi pneumonia dicurigai jika demam menetap hingga fase paroksismal.[1,3,10]

Komplikasi Sistem Saraf Pusat

Komplikasi sistem saraf pusat seperti kejang dan ensefalopati dapat terjadi namun jarang (<2%). Komplikasi sistem saraf pusat dapat terjadi akibat hipoksia, hipoglikemia, toksin, infeksi sekunder, atau perdarahan serebri akibat peningkatan tekanan saat batuk.[1,5,7]

Peningkatan Tekanan Intratorakal dan Intraabdominal

Batuk paroksismal yang kuat dan keras dapat meningkatkan tekanan intratorakal dan intraabdominal secara mendadak. Peningkatan mendadak tekanan intratorakal dan intraabdominal dapat mengakibatkan edema periorbital, pneumothorax, pneumomediastinum, emfisema subkutan, ruptur diafragma, epistaksis, hernia umbilikal dan inguinal, serta prolaps rektal.[1,10]

Risiko Komplikasi Pada Bayi

Bayi memiliki risiko keparahan penyakit yang lebih tinggi seperti gagal napas hingga kematian. Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi usia <1 tahun yang dirawat inap antara lain apnea, pneumonia, kejang, kematian, ensefalopati karena hipoksia akibat batuk atau dari toksin bakteri, anoreksia, dehidrasi, sulit tidur, epistaksis, hernia, dan inkontinensia urin.

Potensi komplikasi lain mencakup hipertensi pulmonal refrakter, pneumothorax, prolaps rektal, dan hematom subdural. Hipertensi pulmonal dapat menyebabkan perburukan hipotensi sistemik dan hipoksia yang meningkatkan mortalitas pada bayi.[2,7]

Prognosis

Mayoritas pasien akan sembuh sempurna, meski biasanya setelah melewati perjalanan penyakit beberapa bulan. Mortalitas dan morbiditas tinggi terjadi pada pasien bayi dan lansia.

Bayi lahir prematur, bayi berusia <1 tahun yang tidak divaksin atau sudah divaksin namun belum lengkap, dan pasien dengan penyakit jantung, paru, neuromuskular, atau saraf memiliki risiko peningkatan keparahan penyakit, komplikasi, dan kebutuhan rawat inap. Pasien lanjut usia memiliki morbiditas yang tinggi akibat kondisi medis kronis yang diderita serta risiko tinggi terjadinya komplikasi.[1,5,7]

Angka pemulihan paling tinggi terjadi pada fase kataral atau fase paroksismal awal, sedangkan angka pemulihan menjadi rendah setelah minggu keempat penyakit. Oleh karena itu antibiotik yang dimulai saat fase kataral akan meningkatkan prognosis.[2,7]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Maria Rossyani

Referensi

1. M. Lauria and C. P. Zabbo, Pertussis, Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2022, PMID: 30085550.
2. Centers For Disease Control And Prevention. Pertussis (Whooping Cough). 2022. https://www.cdc.gov/pertussis/clinical/index.html
3. World Health Organization, Pertussis. 2023. https://www.who.int/health-topics/pertussis#tab=tab_1
5. Public Heath England. Guidelines for the Public Health Management of Pertussis in England. 2018. https://assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/762766/Guidelines_for_the_Public_Health_management_of_Pertussis_in_England.pdf
7. Bocka JJ. Pertussis. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/967268-overview
10. CDC. The Pink Book: Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases. 2022. https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/pert.html

Penatalaksanaan Pertusis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Pe...
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 Desember 2022, 11:18
Apakah masih diperlukan vaksinasi DPT jika sedang mengalami pertusis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok,izin bertanya TS, seorang anak usia 5 tahun dengan diagnosa Pertussis, dengan riwayat belum pernah immunisasi DPT, apakah masih diperlukan vaksinasi...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.