Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Rubella general_alomedika 2022-11-02T09:07:13+07:00 2022-11-02T09:07:13+07:00
Rubella
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Rubella

Oleh :
dr.Alvi Muldani
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan rubella yang terpenting adalah mengenai pentingnya vaksinasi. Mengingat rubella belum memiliki tata laksana kuratif, langkah pencegahan dengan vaksinasi menjadi vital dalam menurunkan morbiditas penyakit.[1,2]

Edukasi Pasien

Pada pasien yang mengalami rubella, sampaikan mengenai perlunya tindakan isolasi selama 7 hari setelah pasien mengalami ruam untuk mencegah penularan infeksi. Pasien juga perlu ditanyakan mengenai kontak terhadap wanita hamil agar tindakan pencegahan wabah dapat dilakukan segera tanpa perlu ditunda atau menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk konfirmasi diagnosis.

Individu yang rentan terhadap infeksi rubella dan tidak memiliki catatan yang lengkap terkait kekebalan terhadap rubella sebaiknya disarankan untuk vaksinasi. Individu yang tidak memiliki catatan tentang kekebalan terhadap rubella yang dikecualikan dari vaksinasi rubella atas berbagai alasan medis, keagamaan, dan alasan lainnya perlu disarankan untuk menghindari kunjungan ke daerah yang terkena dampak wabah rubella sampai 23 hari setelah onset ruam pada kasus rubella terakhir yang diidentifikasi.[13]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Imunisasi masih merupakan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit rubella yang efektif.[14-16]

Vaksin Rubella

Vaksin rubella hidup yang dilemahkan dan mendapat izin edar serta digunakan di banyak negara mengandung isolat virus RA27/3. Virus RA27/3 diisolasi dari fetus yang terinfeksi rubella pada tahun 1965 yang kemudian dibiakkan ke dalam sel WI-38 dan diinkubasi pada suhu 37°C. Dosis vaksin RA27/3 yang diberikan minimal 1000 plaque-forming unit (PFU) secara subkutan untuk dapat mempertahankan imunogenisitas. Uniknya, pemberian secara intranasal juga diketahui berpotensi memicu respons imun dengan kualitas sebaik pemberian subkutan walaupun dosis pemberian yang disarankan lebih tinggi, yakni 10.000 PFU.[14,15]

Di banyak negara, termasuk Indonesia, vaksin rubella diberikan dalam bentuk vaksin triplet yang juga mengandung vaksin campak dan vaksin gondongan (measles-mumps-rubella/MMR). Ada pula vaksin kombinasi campak dan rubella saja (measles-rubella/MR).[14,16]

Rekomendasi Pemberian Vaksin Rubella:

Di Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan vaksin campak-rubella (MR) diberikan pada usia 9 bulan. Bila sampai umur 12 bulan anak belum mendapat vaksin MR, dapat diberikan MMR.[16]

Pada dewasa, vaksinasi rubella diberikan sebanyak 0,5 mL secara intramuskular atau subkutan sebanyak 2 dosis. Jarak antara dosis pertama dan kedua yang dianjurkan adalah minimal 1 bulan. Pada wanita usia produktif, kehamilan harus ditunda setidaknya hingga 28 hari setelah vaksinasi.[17]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

1. Leung AKC, Hon KL, Leong KF. Rubella (German measles) revisited. Hong Kong Med J. 2019 Apr;25(2):134-141. doi: 10.12809/hkmj187785. Epub 2019 Apr 10. PMID: 30967519.
2. Camejo Leonor M, Mendez MD. Rubella. [Updated 2022 Mar 15]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559040/
13. Centers for Disease Control and Prevention. Rubella (German Measles, Three-Day Measles). 2017
14. Misin A, Antonello RM, Di Bella S, Campisciano G, Zanotta N, Giacobbe DR, Comar M, Luzzati R. Measles: An Overview of a Re-Emerging Disease in Children and Immunocompromised Patients. Microorganisms. 2020 Feb 18;8(2):276. doi: 10.3390/microorganisms8020276. PMID: 32085446; PMCID: PMC7074809.
15. Bennett JV, Fernandez de Castro J, Valdespino-Gomez JL, Garcia-Garcia Mde L, Islas-Romero R, Echaniz-Aviles G, Jimenez-Corona A, Sepulveda-Amor J. Aerosolized measles and measles-rubella vaccines induce better measles antibody booster responses than injected vaccines: randomized trials in Mexican schoolchildren. Bull World Health Organ. 2002;80(10):806-12. Epub 2002 Nov 28. PMID: 12471401; PMCID: PMC2567652.
16. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Rekomendasi Jadwal Imunisasi 2020. 2020.
17. Australian Government Department of Health. Rubella. 2018.

Prognosis Rubella
Diskusi Terbaru
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 2 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 8 jam yang lalu
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan Mei 2025! 🕺🏻
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan Mei yang penuh semangat ini, jangan lewatkan 5 artikel paling populer dan menjadi sorotan para sejawat di ALOMEDIKA!Efek Vaksinasi Herpes...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 09:02
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.