Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Rubella general_alomedika 2022-11-02T09:00:26+07:00 2022-11-02T09:00:26+07:00
Rubella
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Rubella

Oleh :
dr.Alvi Muldani
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa kejadian rubella menurun sejak diperkenalkannya vaksin rubella. Wabah biasanya terjadi pada area di mana banyak individu tidak divaksinasi.[8]

Global

Studi epidemiologi menunjukkan bahwa rubella terjadi di seluruh dunia dengan distribusi musiman. Insidensi biasa terjadi pada puncak musim dingin atau awal musim semi pada negara subtropis. Prevalensi diperkirakan berdasarkan seropositivitas dari populasi dan bervariasi berdasarkan negara tergantung dari karakteristik geografis. Biasanya wabah muncul pada area dengan banyak individu yang tidak divaksinasi.[4]

Dalam sebuah studi berbasis populasi di China, insidensi kasus rubella per satu juta penduduk menurun dari 15,8 pada tahun 2009 menjadi 0,1 pada tahun 2020. Proporsi kasus rubella pada wanita usia subur dilaporkan lebih tinggi dibandingkan pada pria.[7]

Indonesia

Data nasional epidemiologi rubella di Indonesia belum tersedia. Hal ini akibat surveilans yang masih belum adekuat dan potensi tinggi banyak kasus rubella yang tidak dilaporkan.[9]

Mortalitas

Kebanyakan kasus rubella bersifat swasirna, tetapi dapat menyebabkan morbiditas yang tinggi jika dialami ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Ini, termasuk menyebabkan ensefalitis, abortus, kematian bayi baru lahir, kebutaan, tuli, serta keterlambatan perkembangan. Rubella kongenital memiliki angka mortalitas yang tinggi, yakni mencapai 33%.

Morbiditas akibat rubella dapat dicegah dengan pemberian vaksin rubella. Pada tahun 2018, vaksin rubella telah dimasukan ke dalam program nasional imunisasi 168 negara, yang mewakili 87% populasi dunia, termasuk Indonesia.[8]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

4. Vueba AN, Sousa MC. Review Article: Advances and challenges in the diagnosis and prevention of Congenital Rubella Syndrome. Int J Clin Virol. 2020; 4:006-013. 2020.
7. Wang J, Xu Y, Wang X, Liu Y, Zhang X, Du J, Che X, Gu W, Zhang X, Jiang W, Wang Y. Epidemiological characteristic of rubella by age group during 12 years after the national introduction of rubella vaccine in Hangzhou, China. Hum Vaccin Immunother. 2022 Nov 30;18(5):2054208. doi: 10.1080/21645515.2022.2054208. Epub 2022 Mar 28. PMID: 35344684; PMCID: PMC9225618.
8. Patel MK, Antoni S, Danovaro-Holliday MC, Desai S, Gacic-Dobo M, Nedelec Y, Kretsinger K. The epidemiology of rubella, 2007-18: an ecological analysis of surveillance data. Lancet Glob Health. 2020 Nov;8(11):e1399-e1407. doi: 10.1016/S2214-109X(20)30320-X. PMID: 33069300.
9. WHO. Rubella cases Country Slides. 2018.

Etiologi Rubella
Diagnosis Rubella
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas kemarin, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas kemarin, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas kemarin, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.