Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Strongyloidiasis general_alomedika 2024-01-24T09:54:07+07:00 2024-01-24T09:54:07+07:00
Strongyloidiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Edukasi dan Promosi Kesehatan Strongyloidiasis

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien strongyloidiasis ditujukan untuk pengendalian faktor risiko, dengan cara menjaga kebersihan personal dan lingkungan. Pencegahan strongyloidiasis pada daerah endemis, seperti Indonesia, dilakukan dengan pengobatan massal sesuai program dari World Health Organization.

Edukasi Pasien

Edukasi yang dapat dilakukan kepada pasien dan keluarga sebagai untuk mencegah strongyloidiasis hampir sama dengan upaya untuk mencegah soil-transmitted helminth lain, misalnya askariasis.

Menjaga Kebersihan Personal

Pasien perlu diberi edukasi untuk mencuci tangan menggunakan air dan sabun pada 5 waktu penting, yaitu sebelum makan, setelah ke jaban, sebelum menyiapkan makanan, setelah menceboki anak, dan sebelum memberi makan anak. Dokter juga perlu mengajarkan pasien agar mencuci dan memasak bahan pangan sebelum dimakan, dan memastikan air minum yang dikonsumsi memenuhi syarat. Makanan sebaiknya ditutupi tudung saji untuk menghindari debu dan lalat.

Selain itu, mandi dilakukan menggunakan air bersih menggunakan sabun paling sedikit 2 kali sehari. Kebersihan kuku juga perlu dijaga dan dipotong berkala. Jika pasien akan berjalan di tanah, maka perlu menggunakan alas kaki. Bila pasien melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan tanah, gunakanlah sarung tangan.[2,8]

Menjaga Kebersihan Lingkungan

Edukasi yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan, antara lain menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan. Pasien juga disarankan untuk menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan, dan bila memungkinkan mempunyai jamban pribadi.

Pasien juga sebaiknya membuat saluran pembuangan air limbah, membuang sampah pada tempatnya, dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, termasuk rumah dan sekolah.[8]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pencegahan dan pengendalian kecacingan menurut World Health Organization (WHO) diperlukan pada populasi berisiko tinggi di daerah endemik. Orang yang perlu perhatian lebih dalam pencegahan kecacingan adalah anak usia pra-sekolah anak usia sekolah, dan wanita usia reproduktif, termasuk ibu hamil trimester dua, trimester tiga, serta ibu menyusui.

WHO merekomendasikan pemberian obat pencegahan massal cacingan pada orang dengan risiko tinggi di daerah endemik. Pemberian obat massal dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan tinja. Pada daerah dengan prevalensi cacingan 50% atau lebih, pemberian obat dilakukan 2 kali setahun. Bila prevalensi 20–50%, maka pemberian adalah sebanyak 1 kali setahun, sedangkan pada prevalensi di bawah 20% pengobatan dilakukan secara selektif.

Hingga saat ini obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan massal adalah albendazole dan mebendazole. Padahal, pada daerah dengan prevalensi strongyloidiasis di atas 10%, seharusnya ditambahkan juga ivermectin. Namun, saat ini akses terhadap ivermectin masih cukup sulit.[8,19]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Mora Carpio AL, Meseeha M. Strongyloides Stercoralis. StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK436024/
8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._15_ttg_Penanggulangan_Cacingan_.pdf
19. Ending the neglect to attain the Sustainable Development Goals: a road map for neglected tropical diseases 2021–2030. Geneva: World Health Organization; 2020.

Prognosis Strongyloidiasis
Panduan e-Prescription Strongylo...

Artikel Terkait

  • Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
    Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Novia Mulia Pertiwi
Dibalas 16 Februari 2024, 11:29
Keluar ulat di sela jari kuku kaki
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
4 Balasan
Alo dokter, ijin untuk berdiskusi.Seorang pasien berusia 60th, laki2.Awalnya mengeluhkan terasa gatal dan berair pd bagiam sela kuku jari jempol kaki, yg...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2023, 07:59
Obat cacing untuk bayi usia 11 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin konsul dok, apakah obat cacing sudah bisa diberikan pada anak usia 11 bulan, dg bb 8,5 kgAnak mengeluh mudah diare, BB susah naik, conjungtiva sedikit...
dr.Rivia Pricillia Pantow
Dibalas 01 Juni 2023, 18:02
Apakah obat cacing bisa diberikan pada anak usia di bawah 2 tahun?
Oleh: dr.Rivia Pricillia Pantow
2 Balasan
Alo dokter. Ijin berdiskusi yah saya mendapatkan pasien bayi 6 bln, untuk keluhannya keluar cacing kremi pada waktu bab, dan ada yang keluar lewat anus....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.