Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan e-Prescription Strongyloidiasis annisa-meidina 2024-01-24T09:54:15+07:00 2024-01-24T09:54:15+07:00
Strongyloidiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Panduan e-Prescription Strongyloidiasis

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Panduan e-Prescription untuk strongyloidiasis ini dapat digunakan oleh Dokter ketika hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.

Strongyloidiasis adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh nematoda dengan genus Strongyloides. Spesies yang paling sering menginfeksi manusia adalah Strongyloides stercoralis. Manusia terinfeksi oleh larva yang masuk melalui kontak kulit dengan tanah yang terkontaminasi feses manusia. Larva lalu dapat bermigrasi ke paru-paru dan ke saluran cerna.[1-3]

Sebagian larva dapat tumbuh hingga dewasa dan menyebabkan re-infeksi melalui dinding usus atau melalui penetrasi kulit sekitar anus. Hal inilah yang menyebabkan auto-infeksi. Jika tidak diobati, seseorang dapat terinfeksi berulang seumur hidupnya.[2]

Tanda dan Gejala

Manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada pasien strongyloidiasis adalah:

  • Dermatologi: rasa gatal, erupsi kulit dengan lesi papulovesikular serta pruritus, yang terutama terjadi pada kaki dan anus
  • Pulmoner: batuk produktif dengan dahak yang kadang bercampur darah, sesak, dan demam
  • Gastrointestinal: mual, muntah, anoreksia, diare kronis, konstipasi, pruritus ani, perut sebah, dan obstruksi usus kecil[4,5]

Peringatan

Pada kasus yang jarang, pasien dapat mengalami kejang, meningitis, dan abses otak. Invasi parasit juga dapat terjadi ke jantung, ginjal, peritoneum, nodus limfa, pankreas, prostat, ovarium, tiroid, dan paratiroid. Pasien dengan komplikasi perlu diarahkan ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.[4,5]

Pasien immunocompromised dapat mengalami sindrom hiperinfeksi dan bersifat sangat infeksius, sehingga perlu dirawat di ruang isolasi. Screening anggota keluarga mungkin perlu dilakukan.[2,4,5]

Pada semua pasien dan anggota keluarganya, Dokter perlu memberikan edukasi untuk selalu memakai alas kaki saat berjalan di tanah dan mencuci tangan dengan sabun sebelum melakukan kontak dengan makanan. Makanan dan air harus direbus hingga matang. Hindari buang air besar tidak pada tempatnya.[2]

Medikamentosa

Terapi lini pertama yang merupakan drug of choice pada kasus strongyloidiasis adalah ivermectin. Sementara itu, albendazole dapat dijadikan alternatif.[4,5]

Ivermectin

Ivermectin diberikan dengan dosis 200 μg/kgBB/hari secara peroral selama 2 hari.[4,5]

Albendazole

Albendazole merupakan alternatif ivermectin. Obat ini diberikan dengan dosis 400 mg secara peroral 2 kali sehari selama 7 hari.[4,5]

Terapi pada Ibu Hamil

Menurut FDA, ivermectin dan albendazole termasuk dalam kategori C untuk ibu hamil. Ivermectin memiliki efek teratogenik pada fetus, sehingga perlu dihindari saat hamil. Albendazole dapat diberikan setelah trimester pertama kehamilan. Namun, karena efikasi albendazole rendah, apabila albendazole diberikan setelah trimester satu, terapi ivermectin setelah persalinan tetap direkomendasikan.[6]

Referensi

1. AFM White, Whiley HE, Ross K. A review of Strongyloides spp. environmental sources worldwide. Pathogens. 2019 June 27;8(3):91.
2. Centers for Disease Control and Prevention. Strongyloides - general information - frequently asked questions. CDC. 2020. https://www.cdc.gov/parasites/strongyloides/gen_info/faqs.html
3. Centers for Disease Control and Prevention. DPDx - strongyloidiasis. CDC. 2019. https://www.cdc.gov/dpdx/strongyloidiasis/index.html
4. Pranatharthi Haran Chandrasekar MBBS. Strongyloidiasis: Background, Pathophysiology, Etiology. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/229312-overview
5. Yeung S, Bharwada Y, Bhasker S, Boggild A. Strongyloidiasis: what every gastroenterologist needs to know. Therapeutic Advances in Chronic Disease. 2022 Nov;13:20406223221137499.
6. Wikman-Jorgensen P, Requena-Méndez A, Llenas-García J. A Review on Strongyloidiasis in Pregnant Women. Research and Reports in Tropical Medicine. 2021 Sep 21:219-25.

Edukasi dan Promosi Kesehatan St...

Artikel Terkait

  • Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
    Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Novia Mulia Pertiwi
Dibalas 16 Februari 2024, 11:29
Keluar ulat di sela jari kuku kaki
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
4 Balasan
Alo dokter, ijin untuk berdiskusi.Seorang pasien berusia 60th, laki2.Awalnya mengeluhkan terasa gatal dan berair pd bagiam sela kuku jari jempol kaki, yg...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2023, 07:59
Obat cacing untuk bayi usia 11 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin konsul dok, apakah obat cacing sudah bisa diberikan pada anak usia 11 bulan, dg bb 8,5 kgAnak mengeluh mudah diare, BB susah naik, conjungtiva sedikit...
dr.Rivia Pricillia Pantow
Dibalas 01 Juni 2023, 18:02
Apakah obat cacing bisa diberikan pada anak usia di bawah 2 tahun?
Oleh: dr.Rivia Pricillia Pantow
2 Balasan
Alo dokter. Ijin berdiskusi yah saya mendapatkan pasien bayi 6 bln, untuk keluhannya keluar cacing kremi pada waktu bab, dan ada yang keluar lewat anus....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.