Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Gangguan Waham Menetap general_alomedika 2022-11-10T14:58:26+07:00 2022-11-10T14:58:26+07:00
Gangguan Waham Menetap
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Gangguan Waham Menetap

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Prognosis gangguan waham menetap atau persistent delusional disorder cukup baik. Sekitar separuh pasien dapat mengalami kesembuhan. Prognosis baik ditunjukkan melalui pasien yang tidak mengalami gangguan dalam fungsi okupasi, sosial, dan penyesuaian diri. Komplikasi pada gangguan waham dapat berupa depresi, bahkan bunuh diri.

Komplikasi

Gangguan waham menetap sering kali menimbulkan komplikasi psikiatris, sepertinya munculnya depresi, kecemasan, perilaku kekerasan, sampai bunuh diri. Waham juga sering menimbulkan dampak finansial, legal, dan okupasional. Pasien juga terkadang menarik diri atau dikucilkan dari lingkungannya, terutama jika waham melibatkan situasi sosial.

Angka komorbiditas gangguan psikiatri lain pada pasien dengan gangguan waham berkisar antara 46,5–64,8%. Gangguan mood merupakan komorbiditas yang paling sering ditemukan. Depresi dilaporkan muncul pada 40% pasien dengan gangguan waham. Bunuh diri juga merupakan salah satu komplikasi yang mungkin ditemukan, baik dengan ataupun tanpa komorbiditas depresi.

Individu yang mempunyai waham erotomania bisa berkembang menjadi perilaku stalking. Pasien dengan waham cemburu bisa saja akan sering mengalami masalah dengan pasangannya. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam penatalaksanaan gangguan waham menetap.[1–3,19]

Prognosis

Gangguan waham menetap adalah gangguan yang relatif stabil. Sekitar 50% pasien mengalami recovery pada follow up jangka panjang dan 20% menunjukkan penurunan gejala. Namun, 30% pasien tidak mengalami perbaikan. Hal-hal yang berhubungan dengan prognosis yang baik adalah fungsi okupasi, sosial, dan kemampuan penyesuaian diri yang baik.

Faktor yang berhubungan dengan prognosis baik lainnya adalah jenis kelamin perempuan, onset sebelum 30 tahun, onset mendadak, durasi sakit yang pendek, dan adanya faktor presipitasi. Jenis waham curiga, somatik, dan erotomania umumnya mempunyai prognosis yang lebih baik dibanding waham kebesaran dan cemburu.

Prognosis gangguan waham menetap juga tergantung pada ada atau tidaknya stressor yang bisa diidentifikasi. Stressor yang sering memicu gangguan waham adalah riwayat imigrasi dalam waktu dekat, konflik sosial, atau isolasi sosial.

Meskipun mempunyai gejala utama yang sama, prognosis gangguan waham lebih baik bila dibandingkan dengan schizophrenia, karena umumnya pasien gangguan waham mempunyai onset yang lebih tua, progresi penyakit yang lebih lambat, intelligence quotient (IQ) yang lebih tinggi, lebih mungkin menikah, dan mengalami disabilitas yang lebih ringan dibandingkan pasien dengan schizophrenia.[2,3,17]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

 

Referensi

1. Ibanez-Casas I, Cervilla JA. Neuropsychological Research in Delusional Disorder: A Comprehensive Review. Psychopathology 2012;45:78–95. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22269940
2. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan & Sadock’s synopsis of psychiatry: behavioral sciences/clinical psychiatry. Eleventh edition. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
3. Joseph SM, Siddiqui W. Delusional Disorder. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539855/
17. 15. Muñoz-Negro JE, Ibáñez-Casas I, de Portugal E, Lozano-Gutiérrez V, Martínez-Leal R, Cervilla JA. A Psychopathological Comparison between Delusional Disorder and Schizophrenia. Can J Psychiatry. 2018 Jan;63(1):12-19. doi: 10.1177/0706743717706347.
19. 16. Snowdon J. Delusional Disorder and Risk of Suicide. Annals of Clinical Case Reports 2017; 2: 1479 http://www.anncaserep.com/pdfs_folder/accr-v2-id1479.pdf

Penatalaksanaan Gangguan Waham M...
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ga...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.