Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Parasomnia general_alomedika 2023-06-28T10:33:16+07:00 2023-06-28T10:33:16+07:00
Parasomnia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Parasomnia

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Penatalaksanaan parasomnia meliputi pendekatan psikoterapi seperti “imagery rehearsal” serta farmakologi seperti benzodiazepine bila diperlukan. Langkah awal penatalaksanaan parasomnia adalah menangani komorbid dari parasomnia atau kondisi medis yang diduga mencetuskan parasomnia, misalnya penghentian obat hipnotik sedatif, antipsikotik, atau antidepresan.

Tata laksana parasomnia dibagi menjadi tata laksana umum dan spesifik. Tata laksana umum meliputi edukasi dan profilaksis. Secara spesifik, tata laksana parasomnia meliputi pembangunan pasien antisipatorik, psikoterapi, hipnosis, dan farmakoterapi.[4,11]

Edukasi

Edukasi yang dapat diberikan pada kasus parasomnia mencakup:

  • Parasomnia non-rapid eye movement (NREM) umumnya ringan dan akan hilang sendiri
  • Terdapat peran genetik
  • Kondisi parasomnia pada dewasa sering berhubungan dengan kondisi psikiatri, misalnya skizofrenia dan depresi

  • Penanganan pada komorbid psikiatri tidak akan mempengaruhi ekspresi parasomnia
  • Keamanan perlu dijaga untuk menghindari cedera, baik pada pasien ataupun pasangan tidur[3,4]

Parasomnia pada anak umumnya akan hilang sendiri, pada kasus ini yang perlu dilakukan adalah mengedukasi dan meyakinkan orang tua pasien.[1]

Pada pasien dewasa dengan parasomnia yang berpotensi melukai diri sendiri dan pasangan tidur, perlu diedukasi mengenai ruangan yang aman tanpa benda tajam atau furnitur dan benda lain yang membahayakan di dekat ranjang.

Ranjang didesain dengan menambahkan penghalang pada kedua sisi untuk mencegah jatuh. Jendela dikunci setiap saat. Untuk pasien dengan somnabulisme, menggunakan alarm pada pintu kamar dapat membantu.[1]

Edukasi dilakukan tidak hanya kepada pasien tapi juga pasangan tidur. Apabila pasien berisiko melakukan tindak kekerasan, maka disarankan untuk tidur di ranjang yang berbeda.[1]

Panduan untuk orang lain:

  • Observasi dalam diam
  • Biarkan episode parasomnia berlangsung
  • Cegah pasien apabila melakukan hal yang berpotensi melukai diri sendiri dan orang lain
  • Tidak melakukan restrain karena akan menimbulkan perilaku agresif dan membahayakan[3,4]

Profilaksis

Tindakan profilaksis yang dapat dilakukan pada kasus parasomnia adalah:

  • Hindari kurang tidur, konsumsi alkohol berlebih, dan stress
  • Meminimalkan pengobatan, termasuk psikotropika
  • Melakukan sleep hygiene

  • Mencegah stimulasi dari luar (cahaya, suara, sentuhan)
  • Mengobati komorbiditas medis lain[3,4]

Membangunkan Pasien

Membangunkan pasien untuk mengantisipasi episode parasomnia dilakukan 10–15 menit sebelum episode parasomnia atau terjadi aktivitas otonom pada pasien dengan episode parasomnia tak terprediksi. Apabila terjadi rekurensi, maka dilakukan hal yang sama untuk setiap episode. Metode ini efektif pada terror tidur, somnabulisme, dan eneuresis.[3,4]

Psikoterapi

Psikoterapi yang dilakukan kepada pasien dengan parasomnia diduga mampu membantu pasien untuk menyatakan emosinya secara terbuka dan memperkuat kemampuan menghadapi stress. Psikoterapi sendiri memerlukan motivasi dari pasien dan komitmen jangka panjang.

Beberapa penelitian tentang hipnoterapi pada somnabulisme dan teror tidur menyatakan bahwa pada 42–74% kasus mengalami resolusi penuh atau membaik secara signifikan saat dilakukan kontrol 18 bulan kemudian, dan bertahan selama 5 tahun.[4]

Farmakoterapi

Farmakoterapi pada parasomnia NREM dipertimbangkan apabila terjadi tindakan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. Agen yang paling banyak diteliti dan sering dipakai adalah benzodiazepine, terutama clonazepam.

Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), seperti fluoxetine, dapat menurunkan episode pada pasien dengan seksomnia. Pemberian topiramate dan dopamine agonis dilaporkan efektif pada pasien dengan gangguan makan terkait tidur.[4]

Terapi farmakologi untuk parasomnia REM diberikan berdasarkan pengamatan dan pengalaman klinis, karena belum banyak bukti ilmiah mengenai terapi tersebut. Clonazepam dengan dosis 0,25-2 mg sebelum tidur dapat menurunkan gejala perilaku REM behavior disorder (RBD) dengan menurunkan aktivitas otot, tetapi tidak mengembalikan atonia pada fase REM.

Beberapa efek samping dari clonazepam antara lain mengantuk di siang hari, penurunan kognitif, dan obstructive sleep apnea (OSA) memberat. Prazosin dapat dipertimbangkan pada pasien dengan mimpi buruk.[7,8]

Melatonin mengembalikan atonia fase REM dengan menghilangkan REM sleep without atonia (RSWA). Mekanisme kerja melatonin pada parasomnia REM masih belum jelas, diduga melatonin menyeimbangkan irama sirkadian, meningkatkan efisiensi tidur, dan memodulasi GABA. Melatonin diberikan dalam dosis 3–12 mg sebelum tidur.[8]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Singh S, Muacevic A, Adler J. Parasomnia: A Comprehensive Review. Cureus. 2018. 10(12): e3807. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6402728/
3. Ahmed SMS. Sleepwalking. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1188854-overview#a6
4. Rodriguez CL, Foldvary-Schaefer N, Clinical neurophysiology of NREM parasomnias. Handbook of Clinical Neurology. 2019. Volume 161, Pages 397-410
7. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook of Psychiatry. 10th Ed. Philadelphia: Wolters Kluwer. 2017.
8. Porter VR, Avidan AY. Clinical Overview of REM Sleep Behavior Disorder. Semin Neurol. 2017. https://escholarship.org/content/qt3755j32d/qt3755j32d.pdf
11. Fariba KA, Tadi P. Parasomnias. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560524/

Diagnosis Parasomnia
Prognosis Parasomnia

Artikel Terkait

  • Studi Literatur - Bahaya Blue Light
    Studi Literatur - Bahaya Blue Light
  • Suplemen Magnesium Untuk Insomnia pada Dewasa - Telaah Jurnal Alomedika
    Suplemen Magnesium Untuk Insomnia pada Dewasa - Telaah Jurnal Alomedika
  • Efikasi Farmakoterapi Gangguan Tidur pada Penderita Dementia
    Efikasi Farmakoterapi Gangguan Tidur pada Penderita Dementia
  • Risiko Pemberian Benzodiazepine dalam Penanganan Insomnia pada Lansia
    Risiko Pemberian Benzodiazepine dalam Penanganan Insomnia pada Lansia
  • Perbandingan Lemborexant dengan Obat Insomnia Lain
    Perbandingan Lemborexant dengan Obat Insomnia Lain

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 12 Juni 2025, 14:15
Penggunaan melatonin/deep sleep gummy untuk jangka panjang
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin para dokter dan teman teman untuk penggunaan melatonin/ deep sleep gummy apakah aman untuk digunakan jangka panjang/ apakah ada efek samping, dan apakah...
Anonymous
Dibalas 29 Oktober 2024, 07:58
Ketika tidur, sulit dibangunkan kembali
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter.Saya memiliki pasien anak remaja 16 tahun datang dengan dibawa dengan keadaan seperti tidur,sebelumnya pasien pagi hari aktivitas seperti biasa...
Anonymous
Dibalas 15 November 2022, 10:17
Penanganan awal pasien insomnia - Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, dr. Irwan spkjIzin bertanya, apa yg dpt sarankan ke pada pasien dgn insomnia, selain obat?Di faskes hanya ada ctm, apakah boelh di berikan ?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.