Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Abses Paru general_alomedika 2022-08-19T11:18:05+07:00 2022-08-19T11:18:05+07:00
Abses Paru
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Abses Paru

Oleh :
Sunita
Share To Social Media:

Abses paru adalah infeksi paru berbentuk kavitas yang berisi jaringan nekrotik atau pus. Abses paru terjadi akibat penyebaran patogen ke parenkim paru secara bronkogenik akibat obstruksi bronkus atau secara hematogenik. Abses paru diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu primer dan sekunder. Klasifikasi ini membantu identifikasi berbagai faktor risiko dan pemilihan jenis antibiotik.[1,2]

Diagnosis abses paru diawali dengan anamnesis keluhan demam dan batuk. Pasien juga mungkin memiliki faktor risiko seperti usia lanjut dan alkoholisme. CT scan toraks masih menjadi baku emas diagnosis abses paru. Namun, rontgen toraks bisa dipakai sebagai pemeriksaan radiologi awal di tempat dengan fasilitas terbatas. Rontgen toraks akan menunjukkan konsolidasi paru dan kavitas dengan air-fluid level.[1,2]

Depositphotos_240418316_s-2019_compressed

Penatalaksanaan untuk mayoritas pasien abses paru adalah terapi antibiotik di ruang rawat inap. Setelah pasien merespons terapi secara adekuat, antibiotik intravena dapat diganti menjadi antibiotik oral dan diberikan hingga pasien menunjukkan resolusi. Pembedahan dipertimbangkan bagi pasien dengan abses paru besar, bakteri yang resisten terhadap antibiotik, maupun komplikasi seperti perdarahan paru masif.[1,2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Seo H, Cha SI, Shin KM, et al. Focal necrotizing pneumonia is a distinct entity from lung abscess. Respirology. 2013;18(7):1095–100.
2. Kuhajda I, Zarogoulidis K, et al. Lung abscess-etiology, diagnostic and treatment options. Ann Transl Med. 2015;3(13):183.

Patofisiologi Abses Paru

Artikel Terkait

  • Diagnosis Lesi Kavitas pada Rontgen Toraks
    Diagnosis Lesi Kavitas pada Rontgen Toraks
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.