Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Abses Paru general_alomedika 2024-06-26T13:01:36+07:00 2024-06-26T13:01:36+07:00
Abses Paru
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Abses Paru

Oleh :
Sunita
Share To Social Media:

Prognosis pasien abses paru tergantung pada ukuran abses, lokasi abses, jenis bakteri yang menginfeksi, dan pemberian antibiotik yang tepat sesuai bakteri penyebab abses. Kondisi ini dilaporkan memiliki mortalitas sekitar 10–20%. Pengenalan tanda dan gejala komplikasi seperti empiema, perdarahan paru masif, fistula bronkopleura, dan abses sistemik dapat menurunkan risiko kematian.

Komplikasi

Abses paru dapat menimbulkan komplikasi seperti empiema, perdarahan masif, fistula bronkopleura, dan abses sistemik. Namun, frekuensi komplikasi tersebut sudah sangat jarang sejak antibiotik ditemukan dan menjadi bagian dari terapi pada abses paru.

Empiema

Empiema ditandai oleh penumpukan cairan purulen di dalam rongga pleura. Komplikasi ini biasanya dialami oleh anak-anak dengan riwayat infeksi paru yang berlanjut dan disertai dengan distres pernapasan, demam, dan batuk.[33]

Pada gambaran rontgen dada, empiema dapat tampak sebagai infiltrat bilateral dengan perselubungan di salah satu hemitoraks. Antibiotik intravena dosis tinggi masih menjadi terapi pilihan pada kasus empiema. Pada beberapa kasus, proses penyembuhan dapat memerlukan tindakan pembedahan.[33]

Perdarahan Masif

Perdarahan masif merupakan komplikasi yang langka tetapi berpotensi fatal pada pasien abses paru. Perdarahan terjadi ketika peradangan meluas hingga parenkim paru dan menyebabkan erosi pembuluh darah paru.[7]

Karena volume darah yang dilaporkan atau yang dilihat saat pasien batuk berdarah tidak dapat dijadikan indikator keparahan, setiap kejadian hemoptisis harus disikapi dengan serius dan perlu dipertimbangkan untuk bedah. Selain itu, penempatan posisi tubuh pasien yang tepat ke sisi yang mengalami perdarahan dapat mengurangi risiko kontaminasi darah ke paru kontralateral.[7]

Fistula Bronkopleura

Fistula bronkopleura (BPF) dibentuk oleh suatu hubungan antara rongga pleura dengan paru yang mengalami konsolidasi. BPF dapat menimbulkan piopneumotoraks dan tidak menutup selama infeksi belum teratasi. Dengan demikian, langkah konservatif berupa pemberian antibiotik dan pemasangan drainase dada dapat dipertimbangkan untuk memberikan kesempatan bagi fistula untuk menutup.[34]

Jika langkah-langkah tersebut gagal, pembedahan dapat dipertimbangkan agar fistula bisa ditutup secara primer atau rongga potensial ditutup dengan menggunakan jaringan hidup seperti flap otot.[34]

Abses Sistemik

Abses sistemik dapat menjadi penyulit ketika abses paru menyebabkan erosi pada cabang-cabang vena pulmonalis. Hal ini memungkinkan mikroorganisme penyebab abses paru menyebar secara embolik dan menginfeksi sejumlah organ seperti otak.

Embolisasi material septik semacam ini sangat langka disebabkan oleh abses paru dan lebih sering ditemukan pada pasien endokarditis infektif atau emboli paradoks dengan pirau kanan-ke-kiri. Namun, pada pasien dengan manifestasi emboli septik yang tidak disertai bukti endokarditis atau pirau kanan-ke-kiri, abses paru perlu dicurigai sebagai salah satu penyebab dasar emboli.[8,35]

Prognosis

Mortalitas dapat terjadi pada 10–20% kasus abses paru. Selain itu, abses paru yang terjadi pada pasien lansia, malnutrisi, dan imunokompromais dilaporkan memiliki prognosis yang kurang baik. Beberapa faktor lainnya yang menentukan luaran kasus abses paru adalah ukuran abses, lokasi abses, kadar albumin, kadar hemoglobin, dan infeksi bakteri tertentu, seperti, S. aureus, K. pneumoniae, dan P. aeruginosa.[6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

6. Yazbeck MF, Dahdel M, et al. Lung abscess: Update on microbiology and management. Am J Ther. 2014;21(3):217–21.
7. Davies CWH, Gleeson F V, Davies RJO. Lung Abscess. In: Community-Acquired Pneumonia. Boston: Kluwer Academic Publishers; 2018. p.369–86. http://link.springer.com/10.1007/0-306-46834-4_24
8. Takayanagi N, Kagiyama N, et al. Etiology and outcome of community-acquired lung abscess. Respiration. 2010;80(2):98–105.
30. Walters J, Foley N, Molyneux M. Pus in the thorax: Management of empyema and lung abscess. Contin Educ Anaesthesia, Crit Care Pain. 2011;11(6):229–33.
33. Puligandla PS, Laberge JM. Respiratory infections: Pneumonia, lung abscess, and empyema. Semin Pediatr Surg. 2008;17(1):42–52.
34. Berim I, Sethi S. Community-Acquired Pneumonia. In: Clinical Respiratory Medicine. Fourth Edi. Elsevier; 2012.p.296–308.
35. Albrecht P, Stettner M, et al. An emboligenic pulmonary abscess leading to ischemic stroke and secondary brain abscess. BMC Neurol. 2012;12(1):1.

Penatalaksanaan Abses Paru
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ab...

Artikel Terkait

  • Diagnosis Lesi Kavitas pada Rontgen Toraks
    Diagnosis Lesi Kavitas pada Rontgen Toraks
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 19:30
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.