Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Abses Paru general_alomedika 2022-08-19T11:36:34+07:00 2022-08-19T11:36:34+07:00
Abses Paru
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Abses Paru

Oleh :
Sunita
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan yang perlu disampaikan kepada pasien abses paru adalah pentingnya kepatuhan menggunakan antibiotik peroral setelah masa pemberian antibiotik intravena di rumah sakit selesai. Antibiotik perlu digunakan dalam jangka yang cukup panjang. Ketidakpatuhan akan berisiko menyebabkan kegagalan terapi ataupun resistensi bakteri.

Edukasi Pasien

Dokter dapat menjelaskan tentang perjalanan penyakit dan kemungkinan penyebab abses paru pada pasien. Identifikasi riwayat penyakit dahulu dan faktor risiko (misalnya penggunaan narkoba suntik atau alkoholisme) dapat memberikan dokter arah edukasi lanjutan untuk mencegah komplikasi dan rekurensi.[36,37]

Pasien diminta untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik. Selain itu, karena durasi pemberian antibiotik pada abses paru biasanya cukup panjang, pasien perlu mendapatkan informasi tentang pentingnya kepatuhan berobat untuk mencegah komplikasi, respons terapeutik yang suboptimal, serta resistensi antibiotik.[36,37]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pada pasien yang berisiko, abses paru dapat dicegah dengan mengurangi risiko aspirasi yang merupakan awal dari perjalanan penyakit. Hal ini terutama perlu diperhatikan pada pasien dengan kesadaran menurun, pasien dalam pengaruh obat anestesi, maupun pasien yang berisiko mengalami kejang.[38]

Pada kasus pneumonia aspirasi, upaya pencegahan abses paru dilakukan dengan pemberian antibiotik yang tepat dan segera. Penatalaksanaan segera dari efusi pleura juga perlu dilakukan untuk menghindari progresivitas menjadi abses paru.[38]

Pada pasien yang pernah mengalami abses paru, risiko kekambuhan dapat dikurangi dengan mengurangi paparan terhadap faktor risiko, seperti alkoholisme, penggunaan narkoba dan zat adiktif, serta kebersihan gigi dan rongga mulut yang buruk. Bila pasien memiliki risiko aspirasi cairan lambung yang tinggi, kurangi risiko tersebut dengan meminta pasien untuk memposisikan kepalanya lebih tinggi daripada badan saat tidur dan tidak mengonsumsi makanan berlebihan sebelum tidur.[39,40]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

36. Uddin AKMN, McLaughlin P, Mansfield D, Lau K. A case of recurrent pneumonia and lung abscess in an immunocompetent patient. BMJ Case Rep. 2015 Jan 29;2015.
37. Zegarra-Linares R, Ang JY, Khan F, et al. A Teenager Patient With Recurrent Pulmonary Abscesses. J Pediatric Infect Dis Soc. 2014 Jun 1;3(2):e20–3.
38. Liscynesky C, Mangino JE. Lung Abscesses and Pleural Abscesses. Fourth Edition. Infectious Diseases. Elsevier Ltd;2017.263-270.e1p. http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-7020-6285-8.00030-7
39. Tay WY, Low LL, Tan SY, Vasanwala FF. Evidence-based measures for preventing aspiration pneumonia in patients with dysphagia. Proc Singapore Healthc. 2014;23(2):158–65.
40. Metheny NA, Davis-Jackson J, Stewart BJ. Effectiveness of an Aspiration Risk-Reduction Protocol. Nurs Res. 2010 Jan;59(1):18–25.

Prognosis Abses Paru

Artikel Terkait

  • Diagnosis Lesi Kavitas pada Rontgen Toraks
    Diagnosis Lesi Kavitas pada Rontgen Toraks
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 19:30
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.