Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Asma karyanti 2023-02-07T10:48:14+07:00 2023-02-07T10:48:14+07:00
Asma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Pasien Dewasa - Panduan E-Prescription
  • Pasien Anak - Panduan E-Prescription

Patofisiologi Asma

Oleh :
dr. Dyah Ayu Kusumoputri Buwono
Share To Social Media:

Patofisiologi asma melibatkan inflamasi jalan napas kronik yang menyebabkan limitasi jalan napas. Beberapa sitokin yang diketahui berhubungan dengan patofisiologi asma antara lain interleukin (IL) 17, IL–12, dan IL–23.  Sitokin lain, seperti IL–3, IL–4, IL–5, IL–13, dan granulocyte – macrophage colony stimulating factor berkaitan dengan inflamasi pada sel Th2.[1,5,6]

Inflamasi kronik pada asma menyebabkan peningkatan sekresi, penambahan jumlah sel goblet, dan sel sekretoris yang pada akhirnya menyebabkan perubahan struktur jalan napas. Selain itu, inflamasi berulang juga menyebabkan kerusakan epitel, fibrosis subepitel, serta peningkatan jumlah otot polos jalan napas. Gejala asma dapat dipicu atau diperburuk oleh paparan alergen dan iritan, infeksi saluran pernapasan atas, aktivitas fisik, dan udara dingin.[6]

Gangguan Traktus Respiratorius pada Asma

Saluran napas pada sistem respirasi normal bersifat elastis dan dapat teregang ketika paru mengembang. Hal ini disebabkan karena parenkim paru melekat dengan jaringan ikat di sekitar jalan napas. Pada sistem pernapasan yang sehat, sifat komplians paru dan jalan napas saling berkorelasi satu sama lain. Hal ini menyebabkan fisiologi volume paru dengan diameter jalan napas saling berhubungan sinergis. Oleh karena itu, perubahan pada sifat mekanis paru maupun jalan napas tentu menyebabkan peningkatan responsivitas dan obstruksi jalan napas.

Pada asma, inflamasi kronik menyebabkan peningkatan ketebalan dinding jalan napas yang menyebabkan jalan napas semakin menyempit, terutama ketika terjadi kontraksi otot polos jalan napas. Selain itu, karena resistensi jalan napas berbanding terbalik dengan pangkat empat dari jari-jarinya, penebalan mukosa dan otot polos pun semakin meningkatkan tahanan jalan napas.

Proses lain, yaitu penebalan jalan napas yang terjadi di luar lapisan otot polos akan menyebabkan penurunan daya elastisitas paru. Hipertrofi dan hiperplasia otot polos pun semakin menyebabkan peningkatan beban usaha jalan napas. Pada akhirnya, remodelling jalan napas, terutama pada bagian matriks ekstraselular semakin menyebabkan penurunan kemampuan mekanis dinding jalan napas dan memicu peningkatan responsivitas serta penyempitan jalan napas permanen.[4,7]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gold SP Tampubolon

Referensi

1. Reddel HK, Bacharier LB, Bateman ED, Brightling CE, Brusselle GG, Buhl R, Cruz AA, Duijts L, Drazen JM, FitzGerald JM, Fleming LJ, Inoue H, Ko FW, Krishnan JA, Levy ML, Lin J, Mortimer K, Pitrez PM, Sheikh A, Yorgancioglu AA, Boulet LP. Global Initiative for Asthma Strategy 2021: Executive Summary and Rationale for Key Changes. Am J Respir Crit Care Med. 2022 Jan 1;205(1):17-35. doi: 10.1164/rccm.202109-2205PP.
4. McCracken JL, Veeranki SP, Ameredes BT, Calhoun WJ. Diagnosis and Management of Asthma in Adults: A Review. JAMA. 2017 Jul 18;318(3):279-290. doi: 10.1001/jama.2017.8372.
5. Stern J, Pier J, Litonjua AA. Asthma epidemiology and risk factors. Semin Immunopathol. 2020 Feb;42(1):5-15. doi: 10.1007/s00281-020-00785-1.
6. Nanda A, Wasan AN. Asthma in Adults. Med Clin North Am. 2020 Jan;104(1):95-108. doi: 10.1016/j.mcna.2019.08.013. Epub 2019 Oct 28. PMID: 31757240.
7. King GG, James A, Harkness L, Wark PAB. Pathophysiology of severe asthma: We've only just started. Respirology. 2018 Mar;23(3):262-271. doi: 10.1111/resp.13251. Epub 2018 Jan 9. PMID: 29316003.

Pendahuluan Asma
Etiologi Asma

Artikel Terkait

  • Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral
    Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral
  • Tata Laksana Asma Terbaru Berdasarkan GINA 2021
    Tata Laksana Asma Terbaru Berdasarkan GINA 2021
  • Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
    Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
  • Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
    Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
  • Update Tata Laksana Asma Berdasarkan Laporan Strategi GINA 2023
    Update Tata Laksana Asma Berdasarkan Laporan Strategi GINA 2023

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Ismayuni Sumira
Dibalas 21 Maret 2025, 11:55
PALPITASI SETELAH KONSUMSI SALBUTAMOL 4 MG
Oleh: dr. Ismayuni Sumira
9 Balasan
Alo Dokter. Selamat malam dok, pasien perempuan usia 16 tahun dengan keluhan batuk 2 hari, disertai nafas bunyi ngik, demam (-). Pasien beli obat sendiri ke...
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2025, 08:47
Asma yang kambuh dan tidak membaik dengan symbicort
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat malam TS dokterIzin bertanya, pasien dewasa dengan asma rutin dgn symbicort, kemudian asma kambuh tdk membaik dengan symbicort. apakah boleh di beri...
Anonymous
Dibalas 13 Oktober 2024, 09:12
Kortikosteroid dan bronkodilator pada pasien ibu hamil
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok saya mempunyai pasien sesak nafas karna asma bronkhiale dimana saat itu pasien tsb lagi hamil apakah boleh Dikasih kortocosteroid dan bronkodilator...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.