Penatalaksanaan Asma
Penatalaksanaan asma bertujuan untuk mengontrol gejala dan menurunkan kemungkinan risiko terjadinya asthma–related death, eksaserbasi, limitasi jalan napas menetap, dan efek samping asma. Dalam pemberian terapi pengontrol, selain efektivitas obat, dokter perlu mempertimbangkan, beberapa faktor individu, seperti terapi yang lebih dipilih oleh pasien, karakteristik pasien, fenotip asma pada pasien, pandangan pasien, serta beberapa isu lainnya seperti teknik penggunaan alat inhalasi, kepatuhan, hingga harga alat inhalasi.
Berdasarkan kelompoknya, terapi asma dapat dikelompokkan menjadi pemberian obat pengontrol (controller), reliever, dan terapi tambahan. Terapi tambahan digunakan pada pasien dengan asma berat dengan gejala menetap atau eksaserbasi sering walaupun pasien sudah mendapatkan terapi pengontrol dosis tinggi.[1]
Terapi Non Farmakologis
Selain pemberian terapi farmakologis, beberapa rekomendasi terapi non farmakologis pada asma antara lain:
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)