Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Gangguan Gait general_alomedika 2023-01-05T10:05:15+07:00 2023-01-05T10:05:15+07:00
Gangguan Gait
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Gangguan Gait

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Gangguan gait atau gaya berjalan yang tidak normal, disebut juga gait disorders atau gait disturbances. Gangguan gait merupakan kelainan berupa perubahan gerakan saat fase gait normal. Gait normal memiliki dua siklus yang terdiri dari  fase berdiri dan fase ayunan. Saat salah satu tungkai mengayun, maka posisi tungkai kontralateral adalah berdiri. Pada gangguan gait, fase ini akan terganggu akibat ketidaknormalan proses dan gangguan stabilitas.[1-3]

Gangguan gait bisa terjadi akibat kelainan neurologis atau non-neurologis. Penyebab non-neurologis bisa berupa gangguan elektrolit, defisiensi vitamin, ataupun gangguan psikiatri. Sementara itu, contoh penyebab neurologis adalah penyakit Parkinson dan stroke.[1]

Gait training menggunakan exoskeleton robot Sumber: Bortole, M. Venkatakrishnan, A et al. Openi 2015. Gait training menggunakan exoskeleton robot Sumber: Bortole, M. Venkatakrishnan, A et al. Openi 2015.

Secara epidemiologi gangguan gait dapat terjadi pada semua usia. Meski demikian, pertambahan usia menjadi faktor utama penyebab perubahan gait itu sendiri.[3,4]

Diagnosis gangguan gait utamanya dilakukan dengan observasi gaya berjalan pasien. Proses diagnostik dititikberatkan pada mengevaluasi penyebab gangguan gait. Kelainan gaya berjalan sendiri dapat dengan mudah dikenali pada pemeriksaan fisik. Sementara itu, pemeriksaan penunjang dipilih berdasarkan arah diagnostik yang didapat dari anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Penatalaksanaan gangguan gait tergantung dari penyebab utamanya. Alat bantu seperti tongkat dan alat bantu jalan dapat bermanfaat pada kasus gait yang terkait gangguan keseimbangan. Terapi fisik dan latihan penguatan dapat bermanfaat untuk meningkatkan keseimbangan, kekuatan, dan fleksibilitas.[5-9]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Paulina Livia Tandijono

Referensi

1. Baker JM. Gait Disorders. Am J Med. 2018;131(6):602–7.
2. Tarolli CG, Lizarraga KJ. Approach to the Patient with Gait Disturbance. Semin Neurol. 2021;41(6):717–30.
3. Pirker W, Katzenschlager R. Gait disorders in adults and the elderly : A clinical guide. Wien Klin Wochenschr. 2017;129(3–4):81–95.
4. Jankovic J, Hallett M, Okun MS, Comella C, Fahn S, Goldman J. Gait disorders: Pathophysiology and clinical syndromes. Jankovic J, Hallett M, Okun MS, Comella C, Fahn S, Goldman JBT-P and P of MD (Third E, editors. Elsevier. 2021;513–22. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780323310710000196
5. Norbye AD, Midgard R, Thrane G. Spasticity, gait, and balance in patients with multiple sclerosis: A cross-sectional study. Physiother Res Int J Res Clin Phys Ther. 2020;25(1):e1799.
6. Buckley E, Mazzà C, McNeill A. A systematic review of the gait characteristics associated with Cerebellar Ataxia. Gait Posture. 2018;60:154–63.
7. di Biase L, Di Santo A, Caminiti ML, De Liso A, Shah SA, Ricci L, et al. Gait Analysis in Parkinson’s Disease: An Overview of the Most Accurate Markers for Diagnosis and Symptoms Monitoring. Sensors (Basel). 2020;20(12).
8. Kosutzka Z, Rivaud-Pechoux S, Pouget P, Bonnet C, Tisch S, Roze E, et al. Pathophysiology of gait disorders induced by bilateral globus pallidus interna stimulation in dystonia. Brain. 2019;143(1):e3–e3.
9. Edwards M. Functional (psychogenic) gait disorder: diagnosis and management. Handb Clin Neurol. 2018;159:417–23.

Patofisiologi Gangguan Gait
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 09 Mei 2025, 22:03
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.