Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Gangguan Gait general_alomedika 2023-01-05T10:14:58+07:00 2023-01-05T10:14:58+07:00
Gangguan Gait
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Gangguan Gait

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Etiologi gangguan gait bisa akibat kelainan neurologis atau non-neurologis. Penyebab non-neurologis bisa berupa gangguan elektrolit, defisiensi vitamin, dan gangguan psikiatri. Penyebab neurologis contohnya stroke dan penyakit Parkinson.

Kelainan Neurologis

Banyak penyakit sistem saraf baik pusat dan perifer yang menyebabkan gangguan gait. Karena kompleksitas dalam komunikasi antara kedua sistem ini, bahkan perubahan kecil pun dapat menyebabkan gangguan gait.

Beberapa penyakit seperti Parkinson, Huntington, dan hidrosefalus tekanan normal dapat mengubah fungsi neurokognitif ke titik yang membuat berjalan berubah menjadi sebuah tugas yang sulit. Selain itu pada penyakit tersebut juga terdapat kelemahan otot panggul dan ekstremitas bawah yang biasanya menyebabkan gangguan gait itu sendiri.

Cerebral palsy, distrofi otot, penyakit Charcot Marie Tooth, ataksia-telangiektasia, atrofi otot tulang belakang, dan neuropati peroneal juga merupakan gangguan neurologi yang bisa menyebabkan gangguan gait signifikan.[1,11]

Gangguan Elektrolit

Gangguan elektrolit seperti hiponatremia, hipokalemia, dan hipomagnesemia dapat menyebabkan gangguan gait. Hiponatremia merupakan salah satu yang paling umum yang dapat menyebabkan gejala neurologis parah dan mempengaruhi gait. Keseimbangan elektrolit sangat penting untuk mempertahankan fungsi muskuloskeletal yang baik dan berkontribusi langsung pada gait normal.[1,11]

Defisiensi Vitamin

Kekurangan vitamin yang paling umum berkontribusi terhadap gangguan gait antara lain asam folat, vitamin B12, vitamin E, dan defisiensi tembaga. Kekurangan vitamin ini telah terbukti menyebabkan disfungsi neurologis, yang mengganggu proses gait normal. Kekurangan vitamin B12 menyebabkan degenerasi subakut dari sumsum tulang belakang dapat menyebabkan mati rasa dan parestesia, yang pada akhirnya mempengaruhi gait.[1,11]

Gangguan Psikiatri

Beberapa gangguan psikiatri seperti ansietas, depresi, dan malingering  dapat menyebabkan gangguan gait fungsional.[1,11]

Penyebab Lain

Beberapa penyebab lain dari gangguan gait adalah nyeri muskuloskeletal, seperti pada osteoarthritis dan sprain pergelangan kaki. Gangguan gait juga bisa timbul terkait gangguan vaskular seperti penyakit arteri perifer atau gagal jantung. Penyebab lain mencakup trauma, autoimun, vaskulitis, kelainan metabolik, dan neoplasia.[1,11]

Faktor Risiko

Faktor risiko utama dari gangguan gait adalah usia. Gangguan gait cenderung dialami oleh pasien lansia. Risiko akan meningkat seiring pertambahan usia. Faktor risiko lain adalah adanya obesitas, dementia, penggunaan sedatif, dan gangguan keseimbangan.[3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Paulina Livia Tandijono

Referensi

1. Baker JM. Gait Disorders. Am J Med. 2018;131(6):602–7.
3. Pirker W, Katzenschlager R. Gait disorders in adults and the elderly : A clinical guide. Wien Klin Wochenschr. 2017;129(3–4):81–95.
11. Ataullah AHM, Jesus O De. Gait Disturbances. StatPearls Publishing. 2022.

Patofisiologi Gangguan Gait
Epidemiologi Gangguan Gait
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 15 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.