Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Gangguan Gait general_alomedika 2023-01-05T10:17:13+07:00 2023-01-05T10:17:13+07:00
Gangguan Gait
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Gangguan Gait

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Diagnosis gangguan gait dilakukan dengan observasi cara berjalan. Dalam proses diagnostik, penting untuk mengevaluasi kemungkinan etiologi dari gangguan gait. Pemeriksaan risiko jatuh juga diperlukan, terutama pada lansia, karena akan mempengaruhi penatalaksanaan.[1-3]

Anamnesis

Pada usia yang lebih tua, gangguan gait biasanya berkaitan dengan gangguan fungsi proprioseptif pada polineuropati, penglihatan yang buruk, ensefalopati vaskular, dan osteoarthritis. Jika gangguan gait memiliki onset akut, penyebab serebrovaskular, tulang belakang, dan neuromuskuler harus dipertimbangkan. Gangguan gait pada populasi yang lebih muda biasanya berkaitan dengan gangguan perkembangan atau muskuloskeletal.

Pada anamnesis, perlu dievaluasi durasi gangguan apakah bersifat episodik atau kontinu; onset apakah mendadak atau progresif lambat; serta status aktivitas fisik harian dan mobilitas. Faktor pencetus atau yang memberatkan gangguan gait bisa berupa situasional, misalnya gangguan gait semakin tampak pada situasi gelap. Gangguan gait juga mungkin memburuk pada kondisi dual-tasking, misalnya saat berjalan sambil berbicara.

Gejala lain yang menyertai bisa berupa pusing, ansietas, nyeri, atau gangguan sensori. Gali juga adanya komorbiditas, misalnya penyakit arteri perifer, gagal jantung, obesitas, dan dementia. Pada beberapa kondisi, gangguan gait mungkin berkaitan dengan konsumsi obat, seperti benzodiazepin, barbiturat, dan levodopa.[1,2]

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan umum yang perlu dilakukan pada pasien dengan gangguan gait adalah:

  • Tanda vital: pasien mungkin mengalami hipotensi ortostatik

  • Kognitif dan afektif: evaluasi adanya dementia, delirium, atau depresi

  • Muskuloskeletal: evaluasi pembengkakan sendi, deformitas, instabilitas, penurunan range of motion (ROM), dan kifosis
  • Neurologis: tonus dan kekuatan otot, koordinasi, refleks, tremor, fungsi sensori dan proprioseptif
  • Fungsi penglihatan dan pendengaran[1,2]

Observasi Keseimbangan, Postur, dan Gait

Kelainan yang dapat ditemukan selama observasi, meliputi kelemahan, spastisitas, langkah disimetri (deviasi langkah, variasi step length), deviasi arah berjalan, freezing (pasien nampak ingin bergerak, namun tidak bisa), serta abnormalitas tungkai.[1,2]

Functional Reach Test

Pasien dalam posisi berdiri dan tangan diminta untuk dijulurkan ke depan sejauh mungkin. Tes ini menilai stabilitas pasien saat berdiri.[1-4]

Timed Up And Go Test

Timed up and go test (TUG) adalah metode tercepat dan termudah untuk mendeteksi gangguan keseimbangan atau gait. Namun, tes ini tidak dapat membedakan kelainan akibat komponen keseimbangan atau gait.[1-4]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding tidak ditujukan untuk membedakan gangguan gait dengan jenis penyakit lain, tetapi lebih kepada menentukan etiologi. Beberapa penyakit yang harus dievaluasi sebagai penyebab kelainan gait antara lain:

  • Neurologi: penyakit Parkinson, dementia, delirium, stroke, cerebellar dysfunction, multiple sclerosis, dan amyotrophic lateral sclerosis

  • Metabolik: diabetes melitus, ensefalopati, obesitas, kekurangan vitamin B12, uremia
  • Psikiatri: penyalahgunaan obat sedatif, ansietas, dan depresi[4,11]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium mungkin diperlukan untuk menyingkirkan gangguan metabolisme atau kekurangan vitamin. Pemeriksaan darah lengkap dan panel metabolik yang komprehensif dapat mengungkapkan sebagian besar jenis defisiensi. Jika kecurigaan klinis cukup tinggi terhadap kelainan metabolisme atau kekurangan vitamin, pemeriksaan laboratorium seperti darah perifer lengkap, tes fungsi tiroid, elektrolit, blood urea nitrogen/BUN, kreatinin, kadar gula darah, dan kadar vitamin B12 darah dapat dilakukan.

Pemeriksaan pencitraan, seperti rontgen tungkai dan MRI otak, bisa bermanfaat untuk mendiagnosis penyebab struktural gangguan gait. Modalitas pencitraan dipilih berdasarkan gejala pasien.[2,11]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Paulina Livia Tandijono

Referensi

1. Baker JM. Gait Disorders. Am J Med. 2018;131(6):602–7.
2. Tarolli CG, Lizarraga KJ. Approach to the Patient with Gait Disturbance. Semin Neurol. 2021;41(6):717–30.
3. Pirker W, Katzenschlager R. Gait disorders in adults and the elderly : A clinical guide. Wien Klin Wochenschr. 2017;129(3–4):81–95.
4. Jankovic J, Hallett M, Okun MS, Comella C, Fahn S, Goldman J. Gait disorders: Pathophysiology and clinical syndromes. Jankovic J, Hallett M, Okun MS, Comella C, Fahn S, Goldman JBT-P and P of MD (Third E, editors. Elsevier. 2021;513–22. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780323310710000196
11. Ataullah AHM, Jesus O De. Gait Disturbances. StatPearls Publishing. 2022.

Epidemiologi Gangguan Gait
Penatalaksanaan Gangguan Gait
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 15 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.