Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Angina Ludwig general_alomedika 2022-12-19T10:54:44+07:00 2022-12-19T10:54:44+07:00
Angina Ludwig
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Angina Ludwig

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan
Share To Social Media:

Angina Ludwig adalah selulitis progresif berpotensi fulminan yang melibatkan rongga sublingual, submental, dan submandibular pada dasar mulut. Infeksi ini dapat menyebar ke daerah mediastinum. Angina Ludwig ditandai dengan pembengkakan pada rongga submandibular dan menyebabkan elevasi lidah kemudian menyebabkan obstruksi saluran napas yang fatal.[1–3]

Angina Ludwig pertama kali ditemukan oleh Karl Friedrich Wilhelm von Ludwig pada tahun 1836. Dia melakukan observasi terhadap 5 pasien dan menemukan gangren yang membentuk indurasi pada jaringan lunak leher yang kemudian melibatkan jaringan ikat yang menyelimuti otot di antara laring dan dasar mulut. Beberapa nama lain untuk Angina Ludwig adalah cynanche, carbunculus gangrenosum, angina maligna, morbus strangularis, dan garrotillo.[3,4]

angina ludwig, ludwig angina, alomedika Gambar 1. Angina Ludwig. Sumber: Anand H Kulkarni, Swarupa D Pai, Basant Bhattarai, Sumesh T Rao and M Ambareesha, Wikimedia Commons, 2008.

Etiologi Angina Ludwig yang paling sering adalah infeksi gigi molar dua tiga rahang bawah. Agen penyebab Angina Ludwig yang paling sering ditemukan adalah gabungan dari bakteri aerob dan anaerob, termasuk flora normal rongga oral. Beberapa bakteri yang dilaporkan dapat menyebabkan Angina Ludwig antara lain Streptococcus viridans, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis. Angina Ludwig sering terjadi pada keadaan yang memungkinkan infeksi mudah terjadi, seperti karies gigi dan diabetes mellitus.[5–9]

Angina Ludwig lebih sering terjadi pada lelaki dewasa. Sebuah studi menunjukkan angka kejadian Angina Ludwig adalah sebesar 4–8% dari seluruh infeksi jaringan lunak leher. Diagnosis Angina Ludwig secara klinis dengan adanya tanda selulitis pada area leher dengan gambaran “bull neck”, disertai kesulitan berbicara dan menelan serta trismus.[1,3,5,6,8–10]

Penatalaksanaan Angina Ludwig terutama adalah intubasi dengan serat optik fleksibel atau trakeostomi untuk mempertahankan patensi jalan napas dan pemberian antibiotik empiris spektrum luas sambil menunggu hasil kultur. Bila diperlukan, dapat dilakukan pembedahan. Pemberian kortikosteroid intravena  untuk mengurangi edema masih kontroversial.[3,8,9,12,13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Wolfe MM, Davis JW, Parks SN. Is surgical airway necessary for airway management in deep neck infections and Ludwig angina? J Crit Care 2011; 26: 11–14.
2. Saifeldeen K, Evans R. Ludwig’s angina. Emerg Med J 2004; 21: 242–243.
3. Costain N, Marrie TJ. Ludwig’s angina. Am J Med 2011; 124: 115–117.
4. Pak S, Cha D, Meyer C, et al. Ludwig ’ s Angina Case Presentation. Cureus 2017; 9: 8–11.
5. Kassam K, Messiha A, Heliotis M. Ludwig’s Angina: The Original Angina. Case Rep Surg 2013; 2013: 1–4.
6. Marcus BJ, Kaplan J, Collins KA. A case of Ludwig angina: A case report and review of the literature. Am J Forensic Med Pathol 2008; 29: 255–259.
7. Jiménez Y, Bagán JV, Murillo J, et al. Odontogenic infections. Complications. Systemic manifestations. Med Oral Patol Oral Cir Bucal 2004; 9: 139–147.
8. An J, Madeo J, Singhal M. Ludwig Angina. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482354/
9. Parker E, Mortimore G. Ludwig’s angina: A multidisciplinary concern. Br J Nurs 2019; 28: 547–551.
10. Eftekharian A, Roozbahany NA, Vaezeafshar R, et al. Deep neck infections: A retrospective review of 112 cases. Eur Arch Oto-Rhino-Laryngology 2009; 266: 273–277.
11. Chou YK, Lee CY, Chao HH. An upper airway obstruction emergency: Ludwig angina. Pediatr Emerg Care 2007; 23: 892–896.
12. Edetanlen BE, Saheeb BD. Comparison of Outcomes in Conservative versus Surgical Treatments for Ludwig’s Angina. Med Princ Pract 2018; 27: 362–366.
13. Tami A, Othman S, Sudhakar A, McKinnon BJ. Ludwig's angina and steroid use: A narrative review. Am J Otolaryngol. 2020 May-Jun;41(3):102411. doi: 10.1016/j.amjoto.2020.102411. Epub 2020 Feb 1. PMID: 32035654.

Patofisiologi Angina Ludwig

Artikel Terkait

  • Kontroversi Penggunaan Kortikosteroid pada Tata Laksana Angina Ludwig
    Kontroversi Penggunaan Kortikosteroid pada Tata Laksana Angina Ludwig
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 17 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.