Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Perforasi Membran Timpani general_alomedika 2023-06-09T09:53:39+07:00 2023-06-09T09:53:39+07:00
Perforasi Membran Timpani
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Perforasi Membran Timpani

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Etiologi perforasi membran timpani dapat berasal dari otitis media akut, otitis eksterna sekunder akibat Aspergillus niger, barotrauma akibat ledakan, tekanan negatif mendadak, dan trauma kepala.

Etiologi

Secara garis besar, perforasi membran timpani dapat disebabkan oleh infeksi dan/atau trauma.

Infeksi

Otitis media akut dan kronis merupakan penyebab utama perforasi membran timpani. Pada otitis media akut, risiko perforasi membran timpani meningkat bila disebabkan oleh S.pneumoniae strain pneumococcal dengan koinfeksi non-typeable Haemophilus influenzae. Selain itu, otitis media berulang juga meningkatkan risiko perforasi membran timpani.

Otitis eksterna jarang menyebabkan perforasi membran timpani. Jika terjadi, infeksi biasanya disebabkan oleh Aspergillus niger.[2,3,6]

Trauma

Perforasi membran timpani akibat trauma disebabkan oleh peningkatan tekanan yang terjadi secara mendadak pada telinga, seperti yang terjadi pada benturan/pukulan, barotrauma, menyelam, ledakan, atau irigasi kuat pada telinga.

Pada membran timpani yang tipis dan atrofi, manuver valsava yang kuat (seperti mengejan saat persalinan) dapat menyebabkan perforasi. Jenis trauma lain adalah trauma penetrasi (jepit rambut, batang korek api, saat proses pengambilan benda asing), fraktur tulang temporalis, kecelakaan lalu lintas, luka bakar kimia, dan cedera termal.[1,4,8]

Faktor Risiko

Faktor risiko perforasi membran timpani adalah riwayat operasi telinga sebelumnya, otitis eksterna berat, dan otitis media berulang. Pada suatu studi, didapatkan bahwa terdapat beberapa faktor risiko perforasi membran timpani spontan pada kasus otitis media akut, yaitu usia, pemberian antibiotik, dan adanya faktor penjamu.

Faktor Usia

Insidensi perforasi membran timpani akibat otitis media akut menurun pada anak yang lebih besar, yaitu dari 50% menjadi 15% pada anak usia di atas 8 tahun.

Pemberian Antibiotik

Pemberian antibiotik pada otitis media akut dilaporkan berkaitan dengan penurunan kemungkinan terjadinya komplikasi akibat otitis media akut, yaitu perforasi membran timpani spontan.

Faktor Pejamu

Anak yang pernah mengalami otitis media berulang lebih rentan mengalami perforasi membran timpani. Beberapa kondisi pejamu seperti abnormalitas anatomi contohnya sumbing dan Down syndrome, defisiensi sistem imun akibat infeksi HIV, diabetes mellitus merupakan kondisi yang rentan mengalami otitis media berulang.[2,6]

Referensi

1. Wahid FI, Nagra SR. Incidence and Characteristics of Traumatic Tympanic Membrane Perforation. Pak J Med Sci. 2018;34(5):1099-1103.
2. Dolhi N, Weimer AD. Tympanic Membrane Perforations. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557887/
3. Adegbiji wa, Olajide GT, Olajuyin OA, Olatoke F, Nwawolo CC. Pattern of Tympanic Membrane Perforation in a Tertiary Hospital in Nigeria. Nigerian Journal of Clinical Practice. 2018;21(8):1044-1049.
4. Dhingra PL. Diseases of Ear, Nose, and Throat 4th ed. Elseiver.
6. Principi N, Marchisio P, Rosazza C, Sciarrabba CS, Esposito S. Acute Otitis Media with Spontaneous Tympanic Membrane Perforation. European Journal of Clinical Microbiology & Infectious Diseases. 2016;36(1):11-18.
8. Gao T, Li X, Hu J, Ma W, Li J, Shao N, et al. Management of traumatic tympanic membrane perforation: a comparative study. Ther Clin Risk Manag. 2017;13:927-931.

Patofisiologi Perforasi Membran ...
Epidemiologi Perforasi Membran T...

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
    Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
  • Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga
    Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 5 jam yang lalu
MRI Pasien Stroke Iskemik - ALOPALOOZA
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
1 Balasan
Alodokter, pasien laki2 56 tahun dgn hipertensi dan diabetes mendadak lemah sisi tubuh kanan. MRI DWI memperlihatkan gambaran berikut. Arteri apa yang...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 9 jam yang lalu
H-7 Webinar ALOMEDIKA: Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh - Selasa, 20 Mei 2025 Pukul 13.00 - 14.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti ALOMEDIKA Webinar - "Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh" untuk memahami peran strategis dokter dalam menjaga kesehatan para jemaah...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 10 jam yang lalu
Jurnal Paling Zonk di Bulan Mei 2025😱
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Selalu tinjau bacaan dokter dengan kritis, karena tidak semua penelitian yang dipublikasikan dapat diandalkan!Penelitian terkait efek konsumsi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.