Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Rhinitis Kronik general_alomedika 2024-04-16T14:31:17+07:00 2024-04-16T14:31:17+07:00
Rhinitis Kronik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Rhinitis Kronik

Oleh :
dr.tyagita khrisna ayuningtias
Share To Social Media:

Penatalaksanaan rhinitis kronik yang utama adalah menghindari pencetus (trigger). Medikamentosa dapat bermanfaat mengurangi gejala pasien. Farmakoterapi awal yang dapat dilakukan sembari menunggu diagnosis ditegakkan adalah kortikosteroid intranasal.[2,11]

Nonfarmakoterapi

Penghindaran dari pencetus rhinitis adalah tata laksana yang utama. Untuk tungau dapat dilakukan kontrol lingkungan dengan penggunaan akarisida seperti karbamat, permethrin, dan dichlorodiphenyltrichloroethane. Minta pasien untuk membersihkan ruangan secara teratur, mengganti sprei, atau menggunakan pemurni udara dengan high efficiency particulate air filter (HEPA). Hindari juga asap rokok dan bahan iritan yang dapat memperparah gejala.[11]

Kortikosteroid Intranasal

Kortikosteroid intranasal banyak digunakan karena memiliki efek samping yang lebih ringan dan efektif dalam mengurangi gejala. Obat yang termasuk dalam golongan kortikosteroid intranasal adalah fluticasone propionate, beclomethasone, budesonide, triamcinolone, mometasone furoate, dan fluticasone furoate. Saat ini, golongan obat kortikosteroid yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) adalah fluticasone propionate dan beclomethasone.[6,11]

Antihistamin

Antihistamin intranasal efektif digunakan untuk mengatasi rhinitis nonalergi karena sifatnya sebagai penghambat inflamasi. Golongan antihistamin intranasal yang telah mendapat persetujuan dari FDA untuk terapi rhinitis nonalergi adalah azelastine.

Sementara itu, untuk antihistamin oral, antihistamin generasi kedua, seperti cetirizine, desloratadine, fexofenadine, levocetirizine, dan loratadine dikenal sebagai antihistamin nonsedatif yang merupakan pilihan utama untuk rhinitis kronik.[6,11]

Antikolinergik Intranasal

Ipratropium merupakan agen antikolinergik intranasal yang terbukti efektif mengurangi keluhan rhinorrhea pada pasien rhinitis kronik dengan keluhan rhinorrhea yang menonjol. Ipratropium tersedia dalam 2 konsentrasi yaitu 0,03% dan 0,06%, namun yang mendapat persetujuan oleh FDA sebagai pengobatan rhinitis nonalergi adalah sediaan dengan konsentrasi 0,03%.[11]

Dekongestan

Dekongestan efektif digunakan untuk pasien dengan keluhan utama kongesti nasal. Agen dekongestan oral, seperti pseudoefedrin, telah terbukti efektif mengatasi kongesti nasal terutama pada kasus rhinitis alergi.[11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Greiwe JC, Bernstein JA. Allergic and Mixed Rhinitis: Diagnosis and Natural Evolution. J Clin Med. 2019;8(11):2019. doi:10.3390/jcm8112019
6. Jean T. Allergic Rhinitis. Medscape, 2023. https://emedicine.medscape.com/article/134825-overview
11. Nyenhuis SM, Mathur SK. Rhinitis in older adults. Curr Allergy Asthma Rep. 2013;13(2):171-177. doi:10.1007/s11882-013-0342-3

Diagnosis Rhinitis Kronik
Prognosis Rhinitis Kronik

Artikel Terkait

  • Rhinitis Alergi akibat Polusi dalam Ruangan
    Rhinitis Alergi akibat Polusi dalam Ruangan
  • Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
    Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
  • Pilek pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
    Pilek pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Pilek pada Dewasa – Panduan e-Prescription Alomedika
    Pilek pada Dewasa – Panduan e-Prescription Alomedika
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.