Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Rhinitis Kronik general_alomedika 2023-08-14T10:34:06+07:00 2023-08-14T10:34:06+07:00
Rhinitis Kronik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Rhinitis Kronik

Oleh :
dr.tyagita khrisna ayuningtias
Share To Social Media:

Patofisiologi rhinitis kronik dibedakan menjadi rhinitis alergi dan nonalergi, di mana perjalanan penyakit keduanya memiliki perbedaan. Namun, keluhan yang timbul sama, baik pada rhinitis alergi maupun nonalergi.

Rhinitis Alergi

Patofisiologi rhinitis alergi diawali dengan sensitisasi alergen. Pada beberapa individu yang memiliki kecenderungan alergi, paparan protein asing atau alergen ekstrinsik tertentu menyebabkan reaksi alergi yang ditandai dengan produksi immunoglobulin E (IgE) spesifik terhadap protein tersebut. IgE spesifik tersebut menyelimuti permukaan sel mast yang terdapat pada mukosa hidung, sehingga saat alergen masuk ke hidung akan terjadi pelepasan sejumlah mediator secara langsung dan tertunda.

Mediator yang secara langsung dilepaskan adalah histamin, triptase, kimase, kinin, dan heparin. Sel mast juga ikut melepaskan mediator lainnya, yaitu leukotrien dan prostaglandin D2. Mediator-mediator tersebut melalui beberapa interaksi, menyebabkan timbulnya gejala seperti rhinorrhea, gatal, bersin, hidung tersumbat, kemerahan, dan post nasal drip.[6]

Rhinitis Nonalergi

Rhinitis nonalergi memiliki banyak subtipe, diantaranya rhinitis vasomotor dan gustatory rhinitis.

Rhinitis Vasomotor

Patofisiologi yang mendasari terjadinya rhinitis vasomotor secara pasti belum diketahui, diduga melibatkan atopi lokal, disfungsi saraf nosiseptif dan disfungsi otonom. Kriteria rhinitis vasomotor adalah eksklusi dari rhinitis alergi, tidak ditemukan eosinofilia nasal, dan juga tidak ada kelainan anatomi atau penyakit sistemik lain.[7,8]

Gustatory Rhinitis

Gustatory rhinitis merupakan rhinitis yang dipicu karena makanan atau minuman, misalnya makanan pedas, makanan panas, bir, dan wine. Hal ini terjadi karena adanya vasodilatasi langsung yang menyebabkan timbulnya rhinorrhea.[5,8]

Nonallergic Rhinitis with Eosinophilia Syndrome (NARES)

Patofisiologi pada Nonallergic Rhinitis with Eosinophilia Syndrome (NARES) juga belum dipahami secara pasti, namun proses peradangan yang terjadi melibatkan eosinofil secara terus menerus dengan perkembangan mikropoliposis dan poliposis hidung. Sel mast diduga juga mempunya peranan penting pada patofisiologi kondisi ini.[5,8]

Rhinitis Atrofi

Rhinitis atrofi melibatkan atrofi progresif mukosa hidung yang menyebabkan pengerasan kulit dan pengeringan mukosa hidung.[5,8]

Rhinitis Medikamentosa

Rhinitis medikamentosa merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan rhinitis yang terjadi sebagai akibat dari penggunaan berulang dan berkepanjangan dari agen adrenergik topikal dan dekongestan atau vasokonstriktor.[5,8]

Hormonal Rhinitis

Perubahan hormonal terkait menstruasi atau kehamilan dapat menyebabkan terjadinya rhinitis. Rhinitis yang sudah ada sebelumnya, diperburuk dengan terjadinya perubahan fisiologis pada kehamilan, misalnya vasodilatasi pembuluh darah dan relaksasi otot polos.[5,8]

Rhinitis Terkait Pekerjaan (Occupational Rhinitis)

Rhinitis akibat kerja merupakan rhinitis yang terjadi akibat paparan pada pekerjaan, misalnya paparan tepung, lateks, dan bahan kimia.[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

5. Sur DKC, Plesa ML. Chronic Nonallergic Rhinitis. Am Fam Physician. 2018 Aug 1;98(3):171-176. PMID: 30215894.
6. Jean T. Allergic Rhinitis. Medscape, 2023. https://emedicine.medscape.com/article/134825-overview
7. Leader P, Geiger Z. Vasomotor Rhinitis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547704/
8. Settipane RA, Kaliner A. Nonallergic Rhinitis. American Journal of Rhinology & Allergy, 2013;1-4. https://doi.org/10.2500/ajra.2013.27.3927

Pendahuluan Rhinitis Kronik
Etiologi Rhinitis Kronik

Artikel Terkait

  • Rhinitis Alergi akibat Polusi dalam Ruangan
    Rhinitis Alergi akibat Polusi dalam Ruangan
  • Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
    Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
  • Pilek pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
    Pilek pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Pilek pada Dewasa – Panduan e-Prescription Alomedika
    Pilek pada Dewasa – Panduan e-Prescription Alomedika
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas kemarin, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas kemarin, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas kemarin, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.