Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Balanoposthitis general_alomedika 2023-03-08T13:40:10+07:00 2023-03-08T13:40:10+07:00
Balanoposthitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Balanoposthitis

Oleh :
dr.Eric Hartono SpN
Share To Social Media:

Balanoposthitis adalah peradangan pada kelenjar penis dan preputium. Balanisis adalah peradangan pada glans penis. Bila ada peradangan pada glans penis hingga preputium, keadaan tersebut dikatakan balanoposthitis. Menurut definisi, balanoposthitis tidak dapat terjadi pada pria yang telah sirkumsisi, walaupun balanitis (radang pada penis kelenjar) dapat terjadi.[1]

Patofisiologi balanoposthitis mencakup patofisiologi spesifik dan nonspesifik. Balanoposthitis spesifik tergantung dari penyebabnya, yaitu proses inflamasi, alergi, infeksi, autoimun, atau sekunder akibat trauma dan keganasan. Balanoposthitis nonspesifik sering terjadi akibat proses kelembaban yang terjadi di area genital sebagai akibat dari keringat, urin, atau smegma yang terdapat di preputium.[2]

shutterstock_310738955

Diagnosis balanoposthitis ditegakkan berdasarkan gejala seperti gatal dan nyeri pada ujung penis. Gejala diperkuat dengan riwayat sosial, riwayat medis, dan riwayat penggunaan obat dari pasien. Pemeriksaan fisik dilakukan secara menyeluruh untuk mencari faktor resiko atau bukti adanya balanoposthitis, misalnya kulit preputium yang belum disirkumsisi, ruam kemerahan, reaksi inflamasi, atau temuan-temuan seperti psoriasis, vitiligo, dan kutil kelamin. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menentukan penyebab spesifik dari balanoposthitis seperti pemeriksaan mikrobiologi, virologi, pemeriksaan kalium hidroksida (KOH), hingga biopsi.[3]

Penatalaksanaan balanoposthitis mencakup penatalaksanaan secara umum dan khusus sesuai kondisi yang mendasarinya. Penatalaksanaan secara umum seperti pemberian antibiotik topikal, anti jamur, obat-obatan sistemik (bila memiliki komorbiditas atau infeksi sistemik), menghindari bahan alergen, dan membersihkan area genital dengan water of the sulfates, dan sirkumsisi. Penatalaksanaan secara khusus yaitu mengobati secara spesifik penyebab balanoposthitis. Kondisi penyebab spesifik harus diidentifikasi dan diobati secara agresif.[2]

Balanoposthitis yang berulang pada orang dewasa terutama lanjut usia harus meningkatkan kecurigaan  terhadap diabetes yang tidak terdeteksi. Pasien dengan episode berulang harus menjalani skrining glukosa darah untuk diabetes.[5]

Referensi

1. Bunker C. Skin conditions of the male genitalia. Medicine (United Kingdom). 2014.
2. Balanoposthitis [Internet]. BMJPractice. 2020. Available from: https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/401/
3. Edwards SK, Bunker CB, Ziller F, van der Meijden WI. 2013 European guideline for the management of balanoposthitis. Int J STD AIDS. 2014;
5. Balanitis and balanoposthitis. In: Congenital Anomalies of the Penis. 2017.

Patofisiologi Balanoposthitis
Diskusi Terkait
dr.Dedy Muhadi
Dibalas 09 Juli 2023, 19:14
Khitan Modern: part 1. Apakah Teknik Khitan Klamp Aman?
Oleh: dr.Dedy Muhadi
1 Balasan
Khitan merupakan tindakan operatif yang biasa dilakukan secata terencana, yang bertujuan untuk memotomg kulup (foreskin) yang menutupi gland penis.Prosedur...
dr. Nurul Falah
Dibalas 09 Januari 2023, 09:35
Kemungkinan penyebab keluhan urat di penis - Urologi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
7 Balasan
Alo Dr. dr. Besut Daryanto, Sp. B, Sp. U(K), izin bertanya dokter, mohon maaf mungkin kurang relevan.Apakah yang kemungkinan menyebabkan munculnya urat keras...
dr. Nurul Falah
Dibalas 30 Maret 2021, 14:13
Pasien laki-laki usia 35 tahun dengan keluhan penis berurat disertai dengan rasa nyeri
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dokter, seorang pria 35 tahun mengeluhkan penis yang berurat dan terasa nyeri, pasien mengaku punya kebiasaan menggaruk kemaluan bila terasa gatal....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.