Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Balanoposthitis general_alomedika 2022-12-07T11:29:12+07:00 2022-12-07T11:29:12+07:00
Balanoposthitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Balanoposthitis

Oleh :
dr.Eric Hartono SpN
Share To Social Media:

Edukasi balanoposthitis ditekankan pada kebersihan diri sebagai proses penyembuhan balanoposthitis. Balanoposthitis dapat dicegah dengan mengubah kebiasaan kebersihan.

Edukasi Pasien

Dokter dan staf layanan kesehatan lainnya harus memberikan panduan kepada pasien mengenai kebersihan preputial yang tepat. Kebersihan yang baik dapat bersifat preventif dan terapeutik pada sebagian besar kasus balanoposthitis. Kulit preputium dibersihkan secara lembut 2 hingga 3 kali sehari. Jika terdapat phimosis fisiologis, retraksi preputium secara paksa harus dihindari agar tidak terjadi paraphimosis. Area preputium dapat dibersihkan dengan menggunakan cotton bud pada orang yang dapat membuka sendiri kulit preputiumnya. Menghindari sabun yang iritatif atau beraroma juga merupakan rekomendasi karena dapat menyebabkan iritasi.[12]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Balanoposthitis dapat dicegah dengan mengubah kebiasaan bersih yang benar, termasuk membersihkan penis secara rutin, menghindari penarikan kulit kulup penis secara paksa, menggosok dengan paksa, atau menghindari sabun yang iritatif.[5]

Pencegahan berpusat pada peningkatan kebersihan preputium. Meskipun sunat/sirkumsisi telah dianjurkan untuk kasus yang sulit disembuhkan atau berulang, saat ini sunat baru dilakukan jika terapi kebersihan yang baik tidak efektif. Beberapa penulis telah mengusulkan bahwa sunat/sirkumsisi dapat melindungi dari balanoposthitis dan infeksi penis lainnya.[10]

Pencegahan primer

Sirkumsisi dapat melindungi pria terkena balanoposthitis, karena kulit ujung penis dapat memberikan lingkungan untuk tumbuhnya bakteri dan jamur.[10,21]

Karena infeksi human papillomavirus (HPV) adalah faktor risiko yang kuat untuk balanoposthitis dan kanker penis, vaksinasi HPV dapat dipertimbangkan. Vaksinasi anak laki-laki berusia 11-12 direkomendasikan di Amerika Serikat.[22]

Pencegahan sekunder

Anjurkan pasien untuk memperhatikan kebersihan pribadi. Sehubungan dengan area genital, mereka harus:

  1. Menghindari bahan iritan seperti sabun antibakteri dan menghindari pembersihan daerah kemaluan terlalu sering
  2. Menghindari kontak dengan alergen misalnya sabun, kain, atau pewangi
  3. Menggunakan prinsip ABC (abstinence, be faithful, condom) dalam melakukan hubungan seksual untuk  meminimalkan terjadinya penularan
  4. Melakukan sirkumsisi pada anak-anak
  5. Memakai pakaian katun yang lembut agar menjaga kelembaban di sekitar kemaluan[2,10,23,24]

Sebagian besar pasien tidak perlu pemantauan lebih lanjut setelah diagnosis ditegakkan dan kondisinya terkendali. Pasien dengan kanker atau prakanker harus kontrol secara teratur, setidaknya sekali setiap 3 bulan atau lebih sering, sesuai pedoman kanker setempat.[2]

Referensi

2. Balanoposthitis [Internet]. BMJPractice. 2020. Available from: https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/401/
5. Balanitis and balanoposthitis. In: Congenital Anomalies of the Penis. 2017.
10. Morris BJ, Krieger JN. Penile inflammatory skin disorders and the preventive role of circumcision. International Journal of Preventive Medicine. 2017.
12. Freedman D. Balanitis. In: European Handbook of Dermatological Treatments, Third Edition. 2015.
21. Fistarol SK, Itin PH. Diagnosis and treatment of lichen sclerosus: An update. American Journal of Clinical Dermatology. 2013.
22. National Center for Preparedness, Detection and C of ID. HPV Vaccines: Vaccinating Your Preteen or Teen. Centers for Disease Control and Prevention. 2015.
23. Kidd LC, Chaing S, Chipollini J, Giuliano AR, Spiess PE, Sharma P. Relationship between human papillomavirus and penile cancer-implications for prevention and treatment. Transl Androl Urol. 2017;
24. Masterson L, O’Mahony J, Lechner M. Expanding the benefits of HPV vaccination to boys and men. The Lancet. 2016.

Prognosis Balanoposthitis
Diskusi Terkait
dr.Dedy Muhadi
Dibalas 09 Juli 2023, 19:14
Khitan Modern: part 1. Apakah Teknik Khitan Klamp Aman?
Oleh: dr.Dedy Muhadi
1 Balasan
Khitan merupakan tindakan operatif yang biasa dilakukan secata terencana, yang bertujuan untuk memotomg kulup (foreskin) yang menutupi gland penis.Prosedur...
dr. Nurul Falah
Dibalas 09 Januari 2023, 09:35
Kemungkinan penyebab keluhan urat di penis - Urologi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
7 Balasan
Alo Dr. dr. Besut Daryanto, Sp. B, Sp. U(K), izin bertanya dokter, mohon maaf mungkin kurang relevan.Apakah yang kemungkinan menyebabkan munculnya urat keras...
dr. Nurul Falah
Dibalas 30 Maret 2021, 14:13
Pasien laki-laki usia 35 tahun dengan keluhan penis berurat disertai dengan rasa nyeri
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dokter, seorang pria 35 tahun mengeluhkan penis yang berurat dan terasa nyeri, pasien mengaku punya kebiasaan menggaruk kemaluan bila terasa gatal....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.