Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Ekstraksi Kuku irfan 2023-08-24T09:41:08+07:00 2023-08-24T09:41:08+07:00
Ekstraksi Kuku
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Ekstraksi Kuku

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Indikasi ekstraksi kuku atau roserplasty terbagi menjadi dua, yaitu indikasi diagnostik dan terapeutik. Ekstraksi kuku, yang disebut juga avulsi kuku atau cabut kuku, merupakan prosedur bedah yang cukup sering ditemukan dalam pelayanan kesehatan.

Indikasi Diagnostik

Indikasi diagnostik dari tindakan ekstraksi kuku adalah untuk eksplorasi serta keperluan biopsi.[1]

Eksplorasi Dasar dan Matriks Kuku

Eksplorasi dasar kuku (nail bed) dan matriks kuku dibutuhkan untuk melihat apakah ada patologi di dasar atau matriks kuku, seperti inflamatori dermatoses, infeksi, penyakit jaringan penghubung, dan tumor. Selain itu, penyakit yang mengenai jaringan sekitar kuku juga dapat mengganggu nail bed.[1]

Eksplorasi Lipatan Kuku Proksimal dan Lateral

Adanya penyakit yang mengenai lipatan kuku proksimal maupun lateral membutuhkan avulsi kuku, untuk membebaskan lipatan dari penyakitnya.[1]

Keperluan Biopsi pada Dasar atau Matriks Kuku

Biasanya, biopsi pada dasar atau matriks kuku dilakukan pada pasien psoriasis, lichen planus, distrofi kuku, tumor kuku, nevi, menalonika, dan pakionikia.[1]

Indikasi Terapeutik

Tindakan ekstraksi kuku dapat digunakan sebagai terapi pada kondisi matrisektomi kimia atau surgical, ingrown toenail, onikomikosis kronik, trauma kuku, paronikia kronik, warts atau kutil, dan tumor.[1,2]

Terapi Ajuvan Sebelum Matriksektomi Kimia atau Surgical

Matriksektomi adalah ekstirpasi total dari matriks kuku, sehingga menyebabkan kehilangan kuku yang permanen. Matriksektomi biasanya terbatas pada salah satu atau kedua bagian lateral dari matriks. Matriksektomi dilakukan pada pasien dengan distrofi kuku kongenital, nyeri kuku kronik pada ingrown toenail, atau onikogrifosis.[1]

Ingrown Toenail

Tata laksana ekstraksi kuku pada ingrown toenail dilakukan bila terdapat nyeri yang signifikan, infeksi, onikogrifosis (kuku mengalami deformasi atau melengkung), dan paronikia kronik yang berulang (inflamasi dari lipatan kuku.

Pada ingrown toenail derajat ringan, dapat dilakukan prosedur ekstraksi kuku parsial. Apabila ingrown toenail sudah cukup berat yang disertai nyeri kronik dan inflamasi rekuren, akan dilakukan ekstraksi kuku total diikuti dengan matriksektomi.[1,2]

Onikomikosis Kronik

Penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi kuku yang diikuti dengan pemberian mikonazole selama 8 minggu dapat meningkatkan angka kesembuhan onikomikosis sebesar 42% pada 6 bulan pasca terapi selesai. Ekstraksi kuku total juga dapat efektif pada onikomikosis.[1,3]

Trauma pada Kuku

Ekstraksi kuku dilakukan untuk manajemen hematoma subungual, di mana trauma yang cukup kuat dapat merusak nail plate dan lipatan di sekitarnya. Adanya trauma menyebabkan respon hemoragik sehingga dapat memisahkan nail plate dari nail bed dan terjadi onikolisis traumatik.[1,3]

Paronikia Kronik

Paronikia kronik merupakan kondisi dermatosis yang menyebabkan kerusakan kosmetik pada kuku. Ekstraksi kuku pada bagian lipatan kuku proksimal atau ekstraksi kuku total pada bagian basal nail plate dapat menjadi pilihan tata laksana pada paronikia kronik yang sulit sembuh.[1,3]

Warts (Kondiloma atau Kutil)

Kondiloma atau warts kuku yang paling sering terjadi pada anak dan dewasa muda. Kutil periungual disebabkan oleh infeksi HPV strain 1, 2, dan 4. Kutil ini dapat menyebabkan maserasi dan trauma. Ekstraksi kuku secara parsial maupun total pada dasar atau matriks kuku dapat membantu eradikasi jaringan yang terinfeksi.[1,3]

Tumor

Ekstraksi nail plat yang dikombinasikan dengan eksisi dasar kuku dapat dijadikan pilihan terapi dari beberapa tumor, seperti onychomatricoma (tumor pada matriks kuku), tumor glomus (nodul subkutan pada bagian subungual), melanoma, dan granuloma piogenik.[1,3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Pandhi D, Verma P. Nail avulsion: indications and methods (surgical nail avulsion). Indian Journal of Dermatology, Venereology and Leprology. 2012;78(3): 299-310.
2. Park DH. The management of ingrowing toenails. BMJ. 2012;344:e2089 doi:10.1136/bmj.e2089.
3. Crowe CS. Nail surgery treatment & management. 2021. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/1126725-treatment.

Pendahuluan Ekstraksi Kuku
Kontraindikasi Ekstraksi Kuku

Artikel Terkait

  • Perbandingan Manajemen Hematoma Subungual
    Perbandingan Manajemen Hematoma Subungual
  • Tinea Unguium pada Geriatri
    Tinea Unguium pada Geriatri
  • Terapi Profilaksis Rekurensi Tinea Unguium
    Terapi Profilaksis Rekurensi Tinea Unguium
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Desember 2024, 09:03
Tinea unguium pada anak usia 2 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, saya mau bertanya bagaimana tatalaksana tinea unguim pada anak usia 2 tahun? Kuku berjamur akibat suka digigit
Anonymous
Dibalas 30 September 2024, 07:29
Kulit berubah putih post ekstraksi kuku
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Selamat malam dok, ijin konsul apakah normal pada kukit utk berubah warna seperti ini?Pasien post KLL ada trauma pada kukuDilakukan ekstraksi kuku dgn...
Anonymous
Dibalas 09 Agustus 2024, 22:39
kuku terkelupas pada balita
Oleh: Anonymous
4 Balasan
izin konsul dok anak usia 1 tahunbb 9.2kgkeluhan kuku jari tangan dan kaki terkelupas seminggu ini, ada sebagian yg terkelupas sendiri. terasa gatal krn kaki...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.