Edukasi Pasien Kolonoskopi
Edukasi pasien sebelum kolonoskopi mencakup pentingnya persiapan usus yang optimal melalui diet rendah residu dan penggunaan pencahar sesuai instruksi. Setelah prosedur, pasien perlu diinformasikan mengenai kemungkinan gejala ringan seperti kembung atau kram, serta tanda bahaya seperti perdarahan masif atau nyeri hebat yang memerlukan evaluasi segera.[6,10,15]
Diet
Pasien perlu diedukasi untuk berpuasa terlebih dahulu sebelum dilakukan prosedur agar mendapatkan lapang visualisasi kolon yang jelas pada saat pemeriksaan. Modifikasi diet dimulai setidaknya 1 hari sebelum tindakan.
Minta pasien menghindari makanan tinggi serat dan biji-bijian. Hindari juga cairan berwarna merah karena dapat disalahartikan sebagai darah saat pemeriksaan. Konsumsi makanan ringan diperbolehkan hingga 6 jam sebelum prosedur. Konsumsi cairan bening diperbolehkan hingga 2 jam sebelum prosedur.[10,15]
Obat Rutin
Mayoritas obat yang dikonsumsi pasien dapat diteruskan sebelum tindakan. Modifikasi pengobatan mungkin diperlukan pada kondisi khusus, misalnya diabetes mellitus atau pada pasien yang mengonsumsi obat antitrombotik.
Jika pasien mengonsumsi zat besi, pengobatan harus dihentikan setidaknya 5 hari sebelum prosedur.[10]
Risiko Tindakan
Sampaikan pada pasien bahwa kolonoskopi sangat jarang menimbulkan komplikasi. Risiko komplikasi akan meningkat pada pasien usia lanjut, memiliki riwayat operasi abdomen, atau penderita inflammatory bowel disease.[6]
Edukasi Pasca Tindakan
Sampaikan pada pasien bahwa ia akan diobservasi terlebih dulu selama 30-60 menit hingga efek sedasi hilang. Setelah kolonoskopi, keluhan yang paling sering terjadi adalah kembung. Sarankan pasien untuk membuang angin apabila perut terasa kembung dan tifak nyaman.
Selain itu, sampaikan bahwa efek sedasi dapat menyebabkan lemas dan penurunan konsentrasi. Pasien tidak disarankan untuk langsung bekerja atau menyetir pada hari yang sama. Pasien diperbolehkan untuk makan setelah selesai prosedur.[15]
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha