Indikasi Kolonoskopi
Indikasi kolonoskopi meliputi evaluasi klinis pada pasien dengan perdarahan rektal, anemia defisiensi besi tanpa penyebab yang jelas, dan perubahan pola buang air besar. Prosedur ini juga diindikasikan pada pasien dengan riwayat polip, inflammatory bowel disease, atau temuan abnormal pada pemeriksaan pencitraan usus. Selain itu, kolonoskopi juga digunakan untuk pemantauan pasca-terapi polip atau kanker kolorektal guna mendeteksi kekambuhan.[1,2,7,8,10]
Elektif
Kolonoskopi elektif dilakukan pada kasus yang mengarah pada kecurigaan abnormalitas kolorektal, seperti pada pasien dnegan perdarahan gastrointestinal, fecal occult blood test (FOBT) positif, perubahan pola buang air besar tanpa sebab yang jelas, anemia defisiensi besi, penurunan berat badan pada lansia, nyeri abdomen persisten, dan gambaran abnormalitas struktural pada pemeriksaan radiografi menggunakan barium enema.[1,2,7]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)