Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) annisa-meidina 2023-08-29T13:04:47+07:00 2023-08-29T13:04:47+07:00
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Indikasi ESWL atau extracorporeal shockwave lithotripsy adalah batu saluran kemih berukuran kecil. Tingkat keberhasilan akan dipengaruhi oleh ukuran, lokasi, dan komposisi batu.[1,4,6]

Indikasi ESWL

ESWL atau extracorporeal shockwave lithotripsy umumnya digunakan pada kasus batu ginjal dan ureter non-staghorn yang berukuran kurang dari 2 cm. Tingkat keberhasilan ESWL jauh lebih rendah pada batu berukuran lebih dari 2 cm.

Jika pasien bukan merupakan kandidat anestesi umum, ESWL dapat dilakukan dengan anestesi lokal atau sedasi intravena. Pada batu berukuran lebih dari 15x15 mm, perlu dipertimbangkan pemasangan stent ureter untuk mencegah risiko kolik dan obstruksi pasca ESWL.[1,6]

Indikasi ESWL lainnya meliputi:

  • Individu dengan profesi yang dapat mengakibatkan situasi berbahaya jika timbul gejala akibat pasase batu, seperti pilot, anggota militer, dan dokter
  • Individu yang hanya memiliki satu ginjal, di mana manajemen konservatif dan pasase batu spontan dapat mengakibatkan anuria
  • Pasien dengan predisposisi insufisiensi renal, seperti hipertensi dan diabetes.[5]

Prediktor Tingkat Keberhasilan ESWL

Faktor-faktor penentu tingkat keberhasilan ESWL berikut perlu dipertimbangkan sebelum menentukan pilihan tindakan untuk terapi batu saluran kemih, yakni lokasi, komposisi, visibilitas batu, dan kondisi pasien sendiri.[1,4]

Lokasi Batu

Lokasi batu sangat menentukan tingkat keberhasilan ESWL. Meski ESWL dapat menghancurkan batu di semua lokasi, klirens batu di polus inferior ginjal tidak begitu baik dengan prosedur tersebut.

ESWL memiliki SFR (stone free rate) lebih rendah dibandingkan PCNL (percutaneous nephrolithotripsy) untuk mengatasi batu berukuran lebih dari 10 mm di polus inferior ginjal.[1,4]

Komposisi dan Visibilitas Batu

Komposisi dan visibilitas batu juga berdampak signifikan pada keberhasilan ESWL. ESWL dapat menghancurkan batu asam urat, namun batu asam urat kadang tidak dapat terlihat di fluoroskopi karena radiolusen. Sedangkan, batu kalsium oksalat monohidrat, sistein, dan kalsium fosfat relatif resisten terhadap ESWL. Meskipun demikian, batu-batu tersebut seringkali memiliki komposisi bervariasi, sehingga tetap dapat dihancurkan dengan ESWL.

Densitas batu, yang diukur dengan satuan HU (Hounsfield unit) pada CT scan, juga perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan melakukan ESWL. Semakin tinggi HU, semakin rendah SFR.[1,6]

ESWL perlu dipertimbangkan sebagai terapi lini pertama pada pasien dengan batu saluran kemih bagian atas dengan densitas ≤1000 HU dan ukuran ≤2 cm. Stenting dapat dipertimbangkan sebagai tindakan tambahan pada kasus tertentu.[7]

Kondisi Pasien

Kondisi pasien juga turut menentukan pilihan terapi nefrolitiasis. Pasien obesitas akan menyulitkan pengaturan posisi pasien di meja tindakan dan mengurangi kualitas radiografi. Indeks massa tubuh lebih dari 30 kg/m2 dihubungkan dengan kurangnya keberhasilan ESWL. Sebaliknya, jarak dari kulit ke batu kurang dari 10-11 cm dihubungkan dengan SFR yang lebih tinggi pasca ESWL.[1,6]

Referensi

1. Manzoor H, Saikali SW. Renal Extracorporeal Lithotripsy. [Updated 2022 Jul 25]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560887/
2. Cao L, Wang YQ, Yu T, et al. The effectiveness and safety of extracorporeal shock wave lithotripsy for the management of kidney stones: A protocol of systematic review and meta-analysis. Medicine (Baltimore). 2020;99(38):e21910. doi:10.1097/MD.0000000000021910
3. Hadibrata E, Tjahjo MD, Fadli MY, et al. Efikasi dan Keamanan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) tipe Piezoelektrik Pada Pasien Batu Ginjal. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung. 2020;4(2):122-127. doi:10.23960/jkunila42122-127
4. European Association of Urology. EAU Guidelines on Urolithiasis. 2023. https://d56bochluxqnz.cloudfront.net/documents/full-guideline/EAU-Guidelines-on-Urolithiasis-2023.pdf
5. Grasso M. Extracorporeal Shockwave Lithotripsy. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/444554-overview
6. Reynolds LF, Kroczak T, Pace KT. Indications and contraindications for shock wave lithotripsy and how to improve outcomes. Asian J Urol. 2018;5(4):256-263. doi:10.1016/j.ajur.2018.08.006
7. Elmasry HA, Edris AM, Khalifa MK. Success factors of extracorporeal shock wave lithotripsy for renal and upper ureteric calculi in adults. The Scientific Journal of Al-Azhar Medical Faculty, Girls. 2020;4(3):383-387. doi:10.4103/sjamf.sjamf_49_20

Pendahuluan Extracorporeal Shock...
Kontraindikasi Extracorporeal Sh...

Artikel Terkait

  • Alpha Blocker untuk Manajemen Batu Saluran Kemih
    Alpha Blocker untuk Manajemen Batu Saluran Kemih
  • Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
    Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
  • Red Flag Hematuria
    Red Flag Hematuria
  • Peningkatan Konsumsi Air Minum dan Pencegahan Batu Ginjal
    Peningkatan Konsumsi Air Minum dan Pencegahan Batu Ginjal
  • Penggunaan Ketorolac Intranasal vs Intravena untuk Terapi Kolik Renal Berat – Telaah Jurnal Alomedika – Artikel Terkini!
    Penggunaan Ketorolac Intranasal vs Intravena untuk Terapi Kolik Renal Berat – Telaah Jurnal Alomedika – Artikel Terkini!

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 26 Desember 2024, 09:01
Apakah Riwayat Batu Ginjal Yang Sudah Di Angkat termasuk Non Comorbiditas?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dokter, ada beberapa pasien yang terdiagnosa Gagal Ginjal Kronis Stadium 5 dan menjalani Hemodialisis ( HD) dan Penyebab HD nya karena Batu...
Anonymous
Dibalas 22 November 2022, 14:38
Diet untuk penderita batu ginjal - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Kurnia Sp.GK, ada pasien yang sudah di USG ditemukan batu ginjal, sudah diberikan obat dan dinyatakan sembuh. Namun beberapa lama kemudian kambuh...
Anonymous
Dibuat 02 Juli 2022, 10:11
Nyeri perut kanan setelah pelepasan Dj Stent?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya, mohon maaf cerita saya agak panjang. Begini dokter, saya sdh 8 hari stlh pelepasan dj stent, sebelumnya saya menjalani operasi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.