Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pedoman Klinis Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) annisa-meidina 2023-08-29T13:08:39+07:00 2023-08-29T13:08:39+07:00
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Pedoman klinis ESWL atau extracorporeal shock wave lithotripsy adalah sebagai terapi lini pertama untuk batu saluran kemih berukuran kecil non-staghorn.  ESWL tidak disarankan pada batu yang berukuran besar, pasien hamil, dan pasien yang berisiko tinggi mengalami perdarahan atau sepsis pasca tindakan.

ESWL menggunakan gelombang kejut untuk menghancurkan batu menjadi fragmen kecil yang diharapkan akan keluar bersama urin. Indikasi ESWL umumnya adalah batu ginjal dan ureter non-staghorn berukuran kurang dari 2 cm. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan ESWL antara lain lokasi batu, komposisi dan visibilitas batu, dan kondisi pasien seperti adanya obesitas.

Pasien yang sudah menjalani ESWL wajib diedukasi mengenai pencegahan timbulnya batu di kemudian hari. Ini mencakup konsumsi cairan yang cukup dan melakukan aktivitas fisik ringan-sedang 150 menit per minggu.[1,4,5]

Perhatian Khusus

Penggunaan rutin stent internal sebelum ESWL tidak meningkatkan stone free rate (SFR). Meski demikian, stent diharapkan dapat mengurangi pembentukan steinstrasse.

Pasien dengan alat pacu jantung dapat diobati dengan ESWL asalkan dilakukan tindakan pencegahan teknis yang sesuai. Pasien dengan defibrillator kardioverter implan perlu diawasi ketat, dengan mode pacu diprogram ulang untuk sementara selama ESWL, meskipun tindakan ini mungkin tidak diperlukan pada penggunaan lithotripter generasi baru.

Menurunkan frekuensi gelombang kejut menjadi 60-90 gelombang/menit dapat meningkatkan SFR dan menurunkan kerusakan jaringan ginjal.[1,4,5]

Referensi

1. Manzoor H, Saikali SW. Renal Extracorporeal Lithotripsy. [Updated 2022 Jul 25]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560887/
4. European Association of Urology. EAU Guidelines on Urolithiasis. 2023. https://d56bochluxqnz.cloudfront.net/documents/full-guideline/EAU-Guidelines-on-Urolithiasis-2023.pdf
5. Grasso M. Extracorporeal Shockwave Lithotripsy. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/444554-overview

Edukasi Pasien Extracorporeal Sh...

Artikel Terkait

  • Alpha Blocker untuk Manajemen Batu Saluran Kemih
    Alpha Blocker untuk Manajemen Batu Saluran Kemih
  • Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
    Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
  • Red Flag Hematuria
    Red Flag Hematuria
  • Peningkatan Konsumsi Air Minum dan Pencegahan Batu Ginjal
    Peningkatan Konsumsi Air Minum dan Pencegahan Batu Ginjal
  • Penggunaan Ketorolac Intranasal vs Intravena untuk Terapi Kolik Renal Berat – Telaah Jurnal Alomedika – Artikel Terkini!
    Penggunaan Ketorolac Intranasal vs Intravena untuk Terapi Kolik Renal Berat – Telaah Jurnal Alomedika – Artikel Terkini!

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 26 Desember 2024, 09:01
Apakah Riwayat Batu Ginjal Yang Sudah Di Angkat termasuk Non Comorbiditas?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dokter, ada beberapa pasien yang terdiagnosa Gagal Ginjal Kronis Stadium 5 dan menjalani Hemodialisis ( HD) dan Penyebab HD nya karena Batu...
Anonymous
Dibalas 22 November 2022, 14:38
Diet untuk penderita batu ginjal - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Kurnia Sp.GK, ada pasien yang sudah di USG ditemukan batu ginjal, sudah diberikan obat dan dinyatakan sembuh. Namun beberapa lama kemudian kambuh...
Anonymous
Dibuat 02 Juli 2022, 10:11
Nyeri perut kanan setelah pelepasan Dj Stent?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya, mohon maaf cerita saya agak panjang. Begini dokter, saya sdh 8 hari stlh pelepasan dj stent, sebelumnya saya menjalani operasi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.