Edukasi Pasien Kateterisasi Suprapubik
Edukasi pasien yang perlu diberikan terkait kateterisasi suprapubik adalah cara perawatan kateter di rumah, perubahan pola hidup, dan waktu untuk kunjungan kembali (follow-up) ke dokter. Edukasi juga dapat diberikan kepada keluarga atau caregiver.
Perawatan Kateter Mandiri
Perawatan kateter secara mandiri merupakan hal penting yang harus diinformasikan kepada pasien, keluarga, atau caregiver. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan kateter, pengosongan kantung urine atau botol drainase secara berkala, dan kebersihan kantung urine.
Kebersihan Kateter
Area di sekitar kateter perlu dibersihkan perlahan sebanyak 2 kali sehari dengan sabun dan air. Bersihkan juga kotoran dan krusta yang terbentuk pada kateter atau daerah di sekitar kateter, lalu ganti perban atau plester kateter setiap kali kateter dibersihkan. Pastikan letak dan fiksasi kateter terjaga tetap baik setiap kali membersihkan kateter.
Pengosongan Kantung Urine atau Botol Drainase Secara Berkala
Buka katup saluran keluar urine pada kantung urine atau botol drainase, lalu buang urine ke dalam toilet. Bilas kantung urine atau botol drainase dengan air mengalir, lalu tutup kembali saluran keluar urine.
Kebersihan Kantung Urine atau Botol Drainase
Bersihkan kantung urine atau botol drainase setiap hari pada malam hari. Ganti kantung urine setiap 10 hari dan pastikan kantung telah dikemas dengan baik sebelum dibuang.
Hal Lain untuk Diperhatikan
Pastikan posisi kantung urine selalu berada di bawah vesika urinaria. Hindari menekuk selang kateter dan cuci tangan sebelum dan sesudah memegang kateter. Selang kateter diganti setiap bulan.[4,5,8,9]
Modifikasi Gaya Hidup
Pasien juga harus diberikan edukasi mengenai perubahan gaya hidup yang harus dilakukan. Pasien perlu merawat kateter secara rutin dan meminimalkan gerakan yang dapat membuat kateter berpindah tempat, terlepas, atau tersumbat.
Pasien dianjurkan untuk minum air putih sebanyak 2–3 liter sehari kecuali bila dokter menyarankan untuk membatasi asupan cairan. Pasien umumnya tetap bisa beraktivitas seksual, tetapi harus selalu menjaga kebersihan dan selalu mencuci tangan sebelum menyentuh area insersi kateter.[4,5,9]
Kunjungan Dokter
Pasien dengan kateter suprapubik harus melakukan pemeriksaan berkala ke dokter, terutama pada 6–8 minggu pertama untuk penggantian kateter pertama. Kunjungan dapat dilakukan lebih cepat jika pasien mengalami komplikasi, seperti kateter terlepas, urine merembes dari titik insersi terus menerus, migrasi kateter, dan sebagainya. Pemasangan kateter suprapubik dapat mengakibatkan beban mental terhadap pasien, sehingga konsultasi dengan psikiater mungkin diperlukan.[4,5,7]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur