Pedoman Klinis Kateterisasi Suprapubik
Pedoman klinis kateterisasi suprapubik yang perlu diperhatikan adalah cara penentuan indikasi, persiapan pasien, perlakuan teknik yang tepat, dan penjelasan cara merawat kateter setelahnya. Pedoman yang perlu diingat adalah sebagai berikut:
- Pemasangan kateter suprapubik hanya disarankan pada pasien yang memiliki indikasi, yaitu retensi urine akibat striktur uretra, ruptur uretra, kanker prostat, benign prostatic hyperplasia (BPH), atau massa di leher buli, yang tidak dapat diatasi dengan kateterisasi uretra
- Kateterisasi suprapubik harus dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi untuk ultrasonografi dan pemasangan kateter suprapubik. Ultrasonografi ini bertujuan untuk menghindari cedera usus di sekitar vesika urinaria
- Lakukan pemantauan selama 2–3 jam setelah tindakan untuk mengawasi komplikasi seperti diuresis pascaobstruksi. Jika hal ini terjadi, berikan cairan intravena dan koreksi elektrolit. Semua pasien dengan kateter suprapubik sebaiknya dirujuk ke urolog untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut
- Komunikasi, informasi, dan edukasi kepada pasien dan keluarga serta caregiver harus diberikan mengenai cara merawat dan mengganti kateter, serta modifikasi gaya hidup pasien[2,4,5]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur