Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Blok Saraf Oral general_alomedika 2023-12-23T10:18:55+07:00 2023-12-23T10:18:55+07:00
Blok Saraf Oral
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Blok Saraf Oral

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Indikasi blok saraf oral adalah sebagai prosedur anestesi sebelum tindakan medis invasif, seperti cabut gigi, ataupun untuk menghilangkan keluhan nyeri orofasial misalnya akibat trauma wajah.[6,7]

Tindakan Medis

Tindakan medis yang memerlukan anestesi blok saraf oral meliputi ekstraksi gigi posterior mandibula, penanganan impaksi gigi bungsu, penanganan abses dentoalveolar, hingga penanganan vulnus laceratum pada area orofasial.[5,8]

Ekstraksi Gigi

Ekstraksi gigi posterior mandibula memerlukan injeksi anestesi blok mandibula. Hal ini dikarenakan struktur tulang mandibula yang kompak, sehingga menyebabkan larutan anestesi yang diinjeksikan secara intraligamen tidak dapat menganestesi dengan sempurna.[8,9]

Odontektomi

Selain itu, pada kasus odontektomi juga diperlukan anestesi blok mandibula karena prosedur operasi yang dilakukan cukup besar. Prosedur odontektomi memerlukan pembukaan gingiva dengan teknik flap, pengurangan tulang alveolar, hemiseksi dental, dan penjahitan.[2,10]

Abses Dentoalveolar

Injeksi anestesi lokal melalui teknik intraligamen seringkali juga tidak memberikan efek yang baik pada kasus abses dentoalveolar. Hal ini disebabkan larutan anestesi akan dinetralisir oleh lingkungan basa abses, sehingga anestesi tidak akan berjalan dengan sempurna. Untuk itu, injeksi anestesi blok dapat dipertimbangkan, karena yang dianestesi adalah saraf terminalnya, bukan saraf perifer.[1-3]

Penjahitan Luka Robek pada Wajah

Selain untuk menunjang prosedur intraoral, anestesi blok saraf oral juga dapat digunakan untuk menunjang prosedur ekstraoral, seperti pada kasus penanganan vulnus laceratum area fasial. Hal ini disebabkan percabangan saraf trigeminus maksilaris atau trigeminus mandibularis juga terdapat hingga ke bukalis dan fasialis.[2,3,5]

Analgesik

Blok saraf oral juga dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi rasa nyeri orofasial, misalnya akibat pulpitis, periodontitis apikalis akut, ataupun fraktur wajah (fraktur mandibula, fraktur maksila, maupun fraktur dentoalveolar). Namun demikian, penghilangan rasa nyeri ini hanya bersifat sementara selama onset anestesi masih ada.[2,3,11,12]

 

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Paulina Livia Tandijono

Referensi

1. Cao Z, Zhang K, Hu L, Pan J. Application of ultrasound guidance in the oral and maxillofacial nerve block. PeerJ. 2021 Nov 26;9:e12543. doi: 10.7717/peerj.12543.
2. Nazih MA, El-Sherif MW. An Intraoral Approach for Mandibular Alveolar Nerve Block in Cattle: Cadaveric Study. J Vet Med Res, 2018. 5(3):1126
3. Echaniz G, Chan V, Maynes JT, Jozaghi Y, Agur A. Ultrasound-guided maxillary nerve block: an anatomical study using the suprazygomatic approach. Can J Anaesth. 2020 Feb;67(2):186-193. English. doi: 10.1007/s12630-019-01481-x
5. Hashmi GS, Bakialakshmi N. Different Techniques of Inferior Alveolar Nerve Block-A Simplified Review. Univ J Maxillofac Oral Sci. 2021. Vol. 1, Issue 1. https://www.researchgate.net/publication/351991830
6. Subbiya A, Vikash R, Anuradha B, Mitthra S. Failure Of Inferior Alveolar Nerve Block And How To Overcome It: A Review. Europ J Molecular Clin Med, 2020. 7(05). https://ejmcm.com/article_4104_b3dd89b0d80f3855f09b38b687f6bb8d.pdf
7. Yongki R, Kawulusan NN, Purwanti I. Effectiveness comparison of inferior alveolar nerve block anesthesia using direct and indirect technique. J Dentomaxillofacial Sci, 2016. 1(3): 343. doi: 10.15562/jdmfs.v1i3.312.
8. Thangavelu K, Kannan R, Kumar NS. Inferior alveolar nerve block: Alternative technique. Anesth Essays Res. 2012 Jan-Jun;6(1):53-7. doi: 10.4103/0259-1162.103375. PMID: 25885503; PMCID: PMC4173425.
9. Lee CR, Yang HJ. Alternative techniques for failure of conventional inferior alveolar nerve block. J Dent Anesth Pain Med. 2019;19(3):125-134. doi:10.17245/jdapm.2019.19.3.125
10. Janani N, Parthasarathy S. Maxillary nerve block-a useful supplementary technique in the management of trigeminal neuralgia-a case report. J Basic Clin Appl Health Sci. 2019;2:43-4. Available: https://www.jbcahs.org
11. Balasubramanian S, Paneerselvam E, Guruprasad T, Pathumai M, Abraham S, Krishnakumar Raja VB. Efficacy of Exclusive Lingual Nerve Block versus Conventional Inferior Alveolar Nerve Block in Achieving Lingual Soft-tissue Anesthesia. Ann Maxillofac Surg. 2017;7(2):250-255. doi:10.4103/ams.ams_65_17
12. Tomaszewska IM, Zwinczewska H, Gładysz T, Walocha JA. Anatomy and clinical significance of the maxillary nerve: a literature review. Folia Morphol (Warsz). 2015;74(2):150-6. doi: 10.5603/FM.2015.0025. PMID: 26050800.

Pendahuluan Blok Saraf Oral
Kontraindikasi Blok Saraf Oral

Artikel Terkait

  • Prosedur Dental Invasif Tidak Meningkatkan Risiko Endokarditis Infektif
    Prosedur Dental Invasif Tidak Meningkatkan Risiko Endokarditis Infektif
  • Efek Tea Bag untuk Menghentikan Pendarahan Setelah Cabut Gigi
    Efek Tea Bag untuk Menghentikan Pendarahan Setelah Cabut Gigi
  • Manajemen Pasien Bedah Dental yang Mengonsumsi Novel Oral Anticoagulants (NOAC)
    Manajemen Pasien Bedah Dental yang Mengonsumsi Novel Oral Anticoagulants (NOAC)
  • Jangan Tunda Cabut Gigi pada Pasien Hipertensi
    Jangan Tunda Cabut Gigi pada Pasien Hipertensi
  • Anestesi Umum atau Lokal untuk Ekstraksi Gigi Bungsu
    Anestesi Umum atau Lokal untuk Ekstraksi Gigi Bungsu

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Januari 2025, 07:52
Obat antihipertensi pada pasien gagal cabut gigi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, mau bertanya. Kalo misalnya kita (dr umum) dpt pasien yg dtg dengan keluhan mau cabut gigi tapi tensi nya itu tinggi. Apakah boleh saat itu juga...
Anonymous
Dibalas 06 Februari 2024, 08:16
Riwayat penyakit yang memiliki kontraindikasi cabut gigi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok mau bertanya kondisi pasien atau riwayat penyakit apa saja kontraindikasi cabut gigi, terimakasih dok
Anonymous
Dibalas 06 Desember 2023, 12:50
Gigi geraham sering kemasukan bekas makanan setelah dicabut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat malam izin dok. Jika kondisi gigi geraham 2 pasien setelah pencabutan gigi sekitar 6 hari yg lalu seperti ini sering kemasukan makan di bagian bekas...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.