Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi Kawat Gigi general_alomedika 2023-08-28T10:33:01+07:00 2023-08-28T10:33:01+07:00
Kawat Gigi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Kontraindikasi Kawat Gigi

Oleh :
Drg. Rifa Astari Gumay
Share To Social Media:

Dalam perawatan kawat gigi, beberapa kontraindikasi menyebabkan tindakan perlu ditunda hingga kontraindikasi tersebut telah tertangani terlebih dahulu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penundaan pemasangan kawat gigi antara lain kondisi sistemik pasien, kondisi kesehatan gigi pasien, tingkat kooperatif pasien, dan kompleksitas kasus maloklusi.[4,7]

Kondisi Sistemik Pasien

Beberapa kondisi medis memerlukan perhatian khusus sebelum merencanakan perawatan kawat gigi maupun perawatan gigi lainnya. Dalam menangani pasien yang memiliki kondisi medis komorbid, dokter gigi harus melakukan konsultasi kepada dokter yang menangani kondisi komorbid pasien. Dokter perlu meminta informed consent sebelum perawatan dimulai sebagai tanda bahwa pasien sudah mengerti mengenai keseluruhan prosedur perawatan dan juga risiko yang dapat terjadi.[4,8]

Endokarditis Infektif

Pada pasien endokarditis infektif, perawatan ortodonti tidak boleh dimulai sampai pasien memiliki kebersihan mulut yang baik dan bersikap kooperatif. Hal ini diperlukan untuk mengurangi risiko bakteremia dari gigi dan jaringan sekitar. Selain itu, penggunaan molar tubes sebaiknya dihindari jika memungkinan, diganti dengan menggunakan komponen bonded attachment.

Berdasarkan telaah literatur, pemberian antibiotik profilaksis dibutuhkan saat pemasangan molar tubes. Sementara saat prosedur pelepasan molar tubes tidak diperlukan, kecuali kondisi gingiva di sekitar area gigi mengalami inflamasi dan pada pasien yang memiliki risiko tinggi lesi kardiak.[8,9]

Kelainan Darah

Hindari iritasi kronik akibat gesekan komponen alat ortodonti cekat, karena dapat menyebabkan infeksi oportunistik dan komplikasi berat. Iritasi kecil juga dapat memicu perdarahan yang berlebihan pada pasien yang memiliki kelainan darah. Penggunaan braket self ligating lebih dianjurkan dibandingkan braket konvensional. Pada pasien yang menggunakan braket konvensional maka kawat harus difiksasi dengan elastomeric modules. Durasi perawatan dilakukan sesingkat dan efektif mungkin untuk menghindari potensi komplikasi.[8,10]

Kemoterapi

Pada pasien yang sedang menjalankan kemoterapi, perlu diketahui bahwa kemoterapi dapat melemahkan kapasitas regenerasi mukosa. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam perawatan ortodonti cekat antara lain pemilihan komponen alat yang dapat meminimalisir risiko resorpsi akar, aplikasi gaya yang lebih ringan, dan terminasi waktu perawatan lebih awal dari kondisi normal.

Pilih metode perawatan yang paling sederhana dan jangan merawat rahang bawah, hal ini dikarenakan rahang bawah berisiko terkena osteoradionekrosis akibat suplai darah yang terbatas. Sejatinya perawatan ortodontik hampir selalu berupa prosedur elektif, maka perawatan sebaiknya dilakukan setelah pasien selesai menjalani kemoterapi dan berada pada periode remisi jangka panjang.[8,11]

Epilepsi

Pada pasien epilepsi, jika akan direncanakan perawatan kawat gigi, maka dokter harus memastikan bahwa pasien memiliki kondisi kesehatan gigi yang baik. Pembesaran gingiva akibat konsumsi obat phenytoin perlu diperhatikan. Gingivektomi sebaiknya dilakukan untuk menghilangkan jaringan hiperplastik yang mengganggu fungsi dan penampilan.[8,12]

Diabetes Mellitus

Kunci pelaksanaan perawatan kawat gigi pada pasien diabetes mellitus adalah kondisi harus terkontrol. Hal ini dikarenakan tingginya risiko terjadi kerusakan jaringan periodontal dan kehilangan tulang pendukung pada pasien diabetes. Pada pasien diabetes terkontrol pun inflamasi gingiva menjadi sesuatu yang tidak dapat dielakkan.[8,13]

Kebersihan Rongga Mulut Yang Buruk

Pemasangan kawat gigi tidak diindikasikan pada individu dengan oral hygiene yang buruk. Individu dengan oral hygiene yang buruk rentan mengalami masalah periodontal. Perawatan kawat gigi akan memparah masalah gigi yang ada.[1,4]

Tidak Kooperatif Selama Perawatan

Kunci kesuksesan perawatan ortodonti sangat bergantung pada kooperatif pasien selama perawatan. Terapi ini membutuhkan waktu lama, umumnya antara 12-36 bulan, sehingga komitmen pasien sangat penting.

Kerjasama pasien sangat dibutuhkan dalam menjaga kebersihan rongga mulut, rajin kontrol berkala untuk penyesuaian alat, mengikuti instruksi, serta menjalani pemakaian alat tambahan guna mempercepat proses pergerakan gigi seperti pemakaian headgear atau karet elastis jika dibutuhkan.[4,7]

Kompleksitas Kasus Maloklusi

Semakin berat diskrepansi skeletal, maka semakin susah untuk koreksi maloklusi hanya dengan menggunakan kawat gigi saja. Pergerakan gigi untuk kamuflase keparahan diskrepansi derajat parah tidak dapat dikompromi oleh profil jaringan lunak. Bedah ortognatik perlu dilakukan pada kasus tertentu. Jika pasien menolak intervensi bedah sebagai salah satu rencana perawatan, maka pasien perlu diedukasi lebih lanjut tentang indikasi dan tujuan dari dilakukannya bedah ortognatik.[4,14]

Referensi

1. Feu D. Orthodontic treatment of periodontal patients: challenges and solutions, from planning to retention. Dental Press J Orthod. 2020;25(6):79-116. doi:10.1590/2177-6709.25.6.079-116.sar
4. Alawiyah T. Komplikasi dan Risiko Yang Berhubungan Dengan Perawatan Orthodonti. Jurnal Ilmiah Widya. 2017; 4(1). p256-261
7. Martin C, Gebeile-Chauty S. Abandons de traitement orthodontique : quels sont les facteurs predictifs precoces ? [Discontinuation of Orthodontic Treatment: what are the early predictive factors?]. Orthod Fr. 2018 Dec;89(4):371-386. French. doi: 10.1051/orthodfr/2018033.
8. Maheswari, et al. Orthodontic Care Of Medically Compromised Patients. Indian Journal Oral Sciences. 2012. 3(3). 129-137
9. Vandersluis YR, Suri S. Infective endocarditis and orthodontic implications in children: A review of the literature. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2020 Jan;157(1):19-28. doi: 10.1016/j.ajodo.2019.03.027.
10. Abed H, Ainousa A. Dental management of patients with inherited bleeding disorders: a multidisciplinary approach. Gen Dent. 2017 Nov-Dec;65(6):56-60.
11. Mituś-Kenig M, Łoboda M, Marcinkowska-Mituś A, Durka-Zajac M, Pawłowska E. Orthodontic treatment in oncological patients. Przegl Lek. 2015;72(5):243-5. PMID: 26817326.
12. Joshi SR, Pendyala GS, Saraf V, Choudhari S, Mopagar V. A comprehensive oral and dental management of an epileptic and intellectually deteriorated adolescent. Dent Res J (Isfahan). 2013;10(4):562-567.
13. Almadih A, Al-Zayer M, Dabel S, et al. Orthodontic Treatment Consideration in Diabetic Patients. J Clin Med Res. 2018;10(2):77-81. doi:10.14740/jocmr3285w
14. Khechoyan DY. Orthognathic surgery: general considerations. Semin Plast Surg. 2013;27(3):133-136. doi:10.1055/s-0033-1357109

Indikasi Kawat Gigi
Teknik Kawat Gigi
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 September 2023, 19:04
Cabut gigi untuk pemasangan kawat gigi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter,Mhn opini mengenai pasien dg panoramic seperti ini....M1 di kedua sisi sudah mengalami penambalan 1x, dg gambaran seperti ini, apakah bisa M1 yg...
Anonymous
Dibalas 19 Agustus 2023, 12:20
M1 bolehkah dicabut saat pasang bracket?
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter,Mhn ijin utk berdiskusi...Pd pmsngn bracket atau kawat gigi, apakah M1 bnr2 tdk blh dicabut? Sbnrnya, apa yg jd dasar pncabutan gigi mana smntr...
Anonymous
Dibalas 24 Juni 2023, 13:02
Pencabutan gigi pada pemasangan bracket
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo Dokter dan Drg...Ijin bertanya,Dok...utk pencabutan gigi pada pemasangan bracket (behel), apakah tidak boleh M1 dok? Supaya tdk terlalu kedepan yg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.