Pendahuluan Penjahitan Laserasi Intraoral
Penjahitan laserasi intraoral merupakan tindakan penjahitan yang dilakukan pada luka di rongga mulut, termasuk bibir, gusi, dan area bukal. Laserasi intraoral adalah luka terbuka yang terjadi di dalam rongga mulut akibat trauma, baik oleh benda tajam ataupun benda tumpul. Laserasi intraoral sering berkaitan dengan kecelakaan kendaraan bermotor, olahraga kontak fisik, kecelakaan kerja, hingga perkelahian jalanan.
Pada kasus laserasi yang tidak terlalu besar, luka dapat sembuh sendiri tanpa intervensi medis. Namun, laserasi yang lebih besar dan terbuka akan memerlukan tindakan penjahitan. Penyembuhan laserasi intraoral cenderung lebih cepat dibandingkan laserasi di kulit karena rongga mulut memiliki suplai darah lebih baik dan lingkungan yang lebih lembap, sehingga mendukung regenerasi jaringan yang lebih efisien.[1,2]
Indikasi penjahitan laserasi intraoral meliputi luka yang dalam, yakni luka yang jika tidak dijahit akan menyebabkan impaksi makanan dan risiko komplikasi lainnya. Indikasi lain adalah luka robek yang besar dan menganga, biasanya luka yang memiliki lebar 2-6 cm. Selain itu, luka yang memiliki flap hingga ke area oklusal, luka yang memiliki prognosis yang baik jika ditangani dengan penjahitan, dan luka yang masih baru dan belum memiliki tanda-tanda infeksi juga merupakan indikasi untuk dijahit.[3,4]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)