Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Penjahitan Laserasi Intraoral annisa-meidina 2024-08-07T11:51:52+07:00 2024-08-07T11:51:52+07:00
Penjahitan Laserasi Intraoral
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Penjahitan Laserasi Intraoral

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Komplikasi pasca penjahitan laserasi intraoral meliputi infeksi, dehisensi, iskemia jaringan, penyembuhan yang tertunda, dan pembentukan jaringan parut.

Infeksi

Rongga mulut adalah ekosistem bagi berbagai macam jenis bakteri yang berpotensi meningkatkan probabilitas terjadinya infeksi. Pada penjahitan laserasi intraoral, jika irigasi luka dan debridemen tidak dilakukan dengan maksimal, maka akan ada bakteri yang tertinggal di sekitar luka dan dapat menyebabkan infeksi luka.[1,4,9,12]

Dehisensi

Dehisensi luka adalah suatu kondisi di mana luka laserasi pasca penjahitan kembali terbuka di sepanjang sayatan bedah. Kondisi ini dapat terjadi jika jahitan tidak ditempatkan dengan benar, atau terlalu banyak tekanan yang diaplikasikan pada luka, atau pasien tidak mengikuti petunjuk perawatan pasca penjahitan. Dehisensi dapat menunda penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi serta terbentuknya jaringan parut.[1,4,9,12]

Iskemia Jaringan

Iskemia jaringan adalah kondisi di mana aliran darah ke jaringan terganggu, sehingga menyebabkan kekurangan oksigen pada jaringan dan berpotensi menyebabkan kerusakan. Iskemia dapat terjadi jika jahitan yang diaplikasikan terlalu erat, sehingga menyebabkan terpotongnya suplai darah ke area tersebut. Tanda-tanda iskemia jaringan meliputi adanya rasa sakit, perubahan warna jaringan, hingga penurunan fungsi.[1,4,9,12]

Penyembuhan yang Tertunda

Umumnya, proses penyembuhan laserasi intraoral pasca penjahitan adalah 3-5 hari. Beberapa referensi menyebutkan toleransi hingga 7 hari. Namun, jika lebih dari itu, mungkin saja terjadi penyembuhan yang tertunda. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hal ini adalah merokok, diet atau nutrisi yang buruk, dan penyakit sistemik seperti diabetes mellitus.[1,4,9,12]

Pembentukan Jaringan Parut

Proses penjahitan luka meningkatkan kemungkinan terbentuknya jaringan parut. Untuk mencegah komplikasi ini, dapat dilakukan penjahitan dengan ukuran benang yang lebih kecil.[1,4,9,12]

Referensi

1. Park KH, Song JM, Hwang DS, Kim YD, Shin SH, Kim UK, Lee JY. A clinical study of emergency room visits for oral and maxillofacial lacerations. J Korean Assoc Oral Maxillofac Surg, 2015. 41:246
4. George CLS, Theesfeld SSN, Wang Q, Hudson MJ, Harper NS. Identification and Characterization of Oral Injury in Suspected Child Abuse Cases: One Health System’s Experience. Pediatr Emerg Care, 2021. 37:494–497
9. Davari P, Fazel N. Practical pearls for oral procedures. Clin Dermatol, 2016. 34:440–448
12. Ochi F, Tauchi H, Miyata T, Moritani T, Chisaka T, Hamada J, Nagai K, Eguchi-Ishimae M, Eguchi M. Brain Abscess Associated with Polymicrobial Infection after Intraoral Laceration: A Pediatric Case Report. Case Rep Pediatr, 2020. 2020:1–5

Teknik Penjahitan Laserasi Intra...
Edukasi Pasien Penjahitan Lasera...

Artikel Terkait

  • Rekonstruksi Laserasi Bibir: Tips untuk Hasil Terbaik
    Rekonstruksi Laserasi Bibir: Tips untuk Hasil Terbaik
Diskusi Terbaru
dr.Maria Kristi Widhi Handayani, Sp.A
Dibalas 2 jam yang lalu
Jumlah SKP Salah
Oleh: dr.Maria Kristi Widhi Handayani, Sp.A
1 Balasan
Alo Dokter. Saya baru saya mengikuti webinar yang diselenggarakan sebuah institusi. Webinar ini dapat diikuti berbagai profesi dengan jumlah SKP yang...
Delvi Pardian, M.Psi, Psikolog
Dibalas 2 jam yang lalu
Akun SEMPAT di RETAS
Oleh: Delvi Pardian, M.Psi, Psikolog
4 Balasan
Pemberitahuan:Hari ini akun saya sempat diretas dan memposting konten terkait contact center yang tidak jelas.Saya baru menyadarinya sekitar pukul 10 pagi,...
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Kedua jempol kaki kebas
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin diskusi pasien dok, usia pria 29 tahun mengeluh kedua kaki kebas sejak sekitar 1 bulan. Tidak ada kesemutan, tidak ada nyeri menjalar, deformitas (-),...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.