Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Penjahitan Laserasi Intraoral annisa-meidina 2024-08-07T11:36:29+07:00 2024-08-07T11:36:29+07:00
Penjahitan Laserasi Intraoral
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Penjahitan Laserasi Intraoral

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Indikasi penjahitan laserasi intraoral adalah kasus luka robek yang dalam dan melibatkan mukosa mulut, yang tidak dapat sembuh sendiri secara optimal tanpa intervensi bedah.

Secara umum, mayoritas laserasi mukosa bukal dan gingiva tidak terpisah jauh, sehingga dapat sembuh dengan cepat tanpa perbaikan dan tidak memerlukan penutupan primer. Penjahitan dapat dipertimbakan jika luka cukup dalam sehingga partikel makanan bisa terperangkap, panjang luka >2 cm, atau luka terletak pada lipatan jaringan di antara permukaan oklusal gigi.

Luka yang berdarah terus menerus, luka dengan tepi yang menganga lebar, atau luka yang terjadi pada area yang berisiko tinggi untuk infeksi, seperti lidah, bibir, atau dasar mulut, juga memerlukan penjahitan. Laserasi yang mempengaruhi fungsi oromotorik, seperti berbicara atau makan, juga merupakan indikasi penjahitan.[3,4,14]

Laserasi Dalam

Luka dalam yang dapat menjebak partikel makanan akan menyebabkan infeksi. Dalam satu laporan kasus, pasien mengalami komplikasi berupa abses otak akibat laserasi intraoral yang tidak ditangani dengan baik pada seorang anak berusia 9 tahun yang menderita unresolved congenital cyanotic heart disease (CCHD).[12]

Pada laserasi yang dalam, penjahitan juga akan membantu menghentikan perdarahan. Selain itu, penjahitan menjaga integritas anatomi dan fungsi mulut, terutama pada laserasi yang mempengaruhi otot, saraf, atau struktur penting lain, serta memastikan pemulihan fungsi normal seperti bicara dan makan. Selain itu, penjahitan dapat mempercepat proses regenerasi jaringan.[5-8]

Laserasi Besar

Luka yang berukuran lebih besar, terutama yang memiliki lebar lebih dari 2 cm, kemungkinan besar tidak akan sembuh dengan baik tanpa diberikan intervensi penjahitan. Jika laserasi besar dibiarkan tanpa penanganan yang adekuat, maka dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan yang terus menerus, dan berpotensi meningkatkan risiko infeksi.[3,4]

Flap

Jika laserasi menyebabkan terjadinya flap yang menggantung hingga area oklusal gigi geligi, maka hal ini merupakan indikasi dilakukannya penjahitan. Penjahitan diperlukan untuk mengembalikan flap ke posisi semula agar tidak mengganggu fungsi oklusi gigi. Selain itu, jika flap dibiarkan, maka akan meningkatkan kemungkinan terjadinya ruptur jaringan yang dapat memperparah perlukaan.[3,4]

Perhatian Khusus

Selain kondisi di atas, dokter gigi perlu juga memperhatikan indikasi penjahitan yang disertai dengan pemberian antibiotik, yaitu jika luka yang ada pada pasien besar dan menganga. Hal ini akan menyebabkan luka tersebut cenderung lebih mudah untuk mengalami infeksi, sehingga dokter gigi harus meresepkan profilaksis antibiotik.[13]

Pada beberapa kasus, dokter gigi juga harus mempertimbangkan untuk merujuk pasien kepada ahli bedah mulut. Rujukan biasanya diperlukan pada kasus yang berat, seperti adanya keterlibatan kelenjar parotis, arteri atau saraf, dan luka yang disertai dengan fraktur multipel pada rahang.[1,4]

Indikasi Rujukan

Rujukan ke spesialis yang sesuai, seperti ahli bedah plastik atau maksilofasial dan dokter gigi, diperlukan dalam situasi laserasi disertai kondisi berikut:

  • Luka remuk atau luka lain yang jaringannya rusak dalam jumlah besar
  • Luka dengan cacat besar, khususnya pada bibir atas

  • Cedera luksasi yang menyebabkan gigi ekstrusi atau tergeser dengan maloklusi
  • Avulsi gigi permanen
  • Fraktur mandibula
  • Fraktur bagian tengah wajah
  • Laserasi pada kelenjar atau saluran parotis
  • Laserasi dengan cedera pada saraf wajah atau arteri[14]

Referensi

3. Beena J. Management of tongue and lip laceration due to dystonia in a 1-year-old infant. Journal of Indian Society of Pedodontics and Preventive Dentistry, 2017. 35:90–93
4. George CLS, Theesfeld SSN, Wang Q, Hudson MJ, Harper NS. Identification and Characterization of Oral Injury in Suspected Child Abuse Cases: One Health System’s Experience. Pediatr Emerg Care, 2021. 37:494–497
5. Dragovic M, Pejovic M, Stepic J, Colic S, Dozic B, Dragovic S, Lazarevic M, Nikolic N, Milasin J, Milicic B. Comparison of four different suture materials in respect to oral wound healing, microbial colonization, tissue reaction and clinical features—randomized clinical study. Clin Oral Investig, 2020. 24:1527–1541
6. Idupulapati H, Ramakrishnan K, Scott C, Narayanan V, Chandran S, Gurram P. Knotless barbed suture versus conventional polydioxanone suture material for intraoral surgical incisions - A randomized controlled trial. J Oral Biol Craniofac Res, 2023. 13:688–692
7. Payne KFB, Kalirai P, Thirunavukarasu V. The Use of Topical Local Anaesthetic Spray for Suturing Paediatric Intra-oral Lacerations. J Maxillofac Oral Surg, 2016. 15:565
8. Seiler M, Massaro SL, Staubli G, Schiestl C. Tongue lacerations in children: to suture or not? Swiss Med Wkly, 2018. 148:w14683
12. Ochi F, Tauchi H, Miyata T, Moritani T, Chisaka T, Hamada J, Nagai K, Eguchi-Ishimae M, Eguchi M. Brain Abscess Associated with Polymicrobial Infection after Intraoral Laceration: A Pediatric Case Report. Case Rep Pediatr, 2020. 2020:1–5
13. La Rosa GRM, Scapellato S, Cicciù M, Pedullà E. Antimicrobial Activity of Antibacterial Sutures in Oral Surgery: A Scoping Review. Int Dent J, 2024. https://doi.org/10.1016/j.identj.2024.01.029
14. Hollander JE, Conlon LW. Assessment and management of intra-oral lacerations. Uptodate, 2024. https://www.uptodate.com/contents/assessment-and-management-of-intra-oral-lacerations

Pendahuluan Penjahitan Laserasi ...
Kontraindikasi Penjahitan Lasera...

Artikel Terkait

  • Rekonstruksi Laserasi Bibir: Tips untuk Hasil Terbaik
    Rekonstruksi Laserasi Bibir: Tips untuk Hasil Terbaik
Diskusi Terbaru
dr.Maria Kristi Widhi Handayani, Sp.A
Dibalas 2 jam yang lalu
Jumlah SKP Salah
Oleh: dr.Maria Kristi Widhi Handayani, Sp.A
1 Balasan
Alo Dokter. Saya baru saya mengikuti webinar yang diselenggarakan sebuah institusi. Webinar ini dapat diikuti berbagai profesi dengan jumlah SKP yang...
Delvi Pardian, M.Psi, Psikolog
Dibalas 2 jam yang lalu
Akun SEMPAT di RETAS
Oleh: Delvi Pardian, M.Psi, Psikolog
4 Balasan
Pemberitahuan:Hari ini akun saya sempat diretas dan memposting konten terkait contact center yang tidak jelas.Saya baru menyadarinya sekitar pukul 10 pagi,...
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Kedua jempol kaki kebas
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin diskusi pasien dok, usia pria 29 tahun mengeluh kedua kaki kebas sejak sekitar 1 bulan. Tidak ada kesemutan, tidak ada nyeri menjalar, deformitas (-),...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.