Pendahuluan Perawatan Umbilikus pada Neonatus
Perawatan umbilikus atau tali pusat pada neonatus meliputi penjepitan sampai pelepasan tali pusat dari tunggul/stump secara efisien, identifikasi abnormalitas tali pusat, sampai dengan pencegahan infeksi, seperti omfalitis. Umbilikus atau tali pusat dapat menjadi pintu masuk infeksi invasif bakteri patogen dan berisiko septikemia sampai kematian bila tidak dijaga bersih dan kering.[1–3,16]
Pada neonatus sehat dan cukup bulan, penundaan penjepitan tali pusat dilakukan sampai minimal 1 menit atau sampai pulsasi tali pusat berhenti. Pada bayi prematur, penjepitan tali pusat dapat ditunda sampai 3 menit. Pada keadaan seperti asfiksia atau perlu dilakukan resusitasi segera penjepitan tali pusat dilakukan <1 menit dengan stripping atau milking tali pusat sebagai alternatif penundaan penjepitan.[16]
Pemotongan tali pusat dilakukan minimal 3 cm dari tunggul dengan instrumen steril. Bila perlu dilakukan pemasangan akses umbilicus, jarak yang disarankan menjadi 6–8 cm. Alkohol dan povidon iodine dapat digunakan bila terdapat tanda infeksi, seperti kemerahan pada kulit sekitar umbilikus, bernanah, dan berbau tidak sedap.[16,35]
Umbilicus biasanya terlepas total dari tunggulnya setelah 5–15 hari. Ibu dan keluarga perlu diedukasi untuk menjaga umbilicus agar tetap kering dan bersih, serta tidak ada tanda infeksi. Perawatan di rumah dilakukan dengan menggunakan air bersih dan sabun maupun ASI, dengan metode bersih dan kering serta terbuka.[3–8]
Apabila tidak dirawat dengan baik, infeksi seperti omfalitis dapat terjadi, yang bila tidak ditangani dengan baik, infeksi akan meluas menjadi infeksi sistemik dan sepsis.[3,7–10]