Pedoman Klinis Perawatan Umbilikus pada Neonatus
Pedoman klinis perawatan umbilikus atau tali pusat pada neonatus terutama sterilitas alat untuk mencegah komplikasi infeksi, seperti omfalitis, serta pertimbangan penundaan penjepitan tali pusat. Pemotongan tali pusat dilakukan 3–4 cm dari tunggul atau 6–8 cm bila direncanakan pemasangan akses umbilikus. Follow up penting dilakukan secara berkala untuk memastikan umbilikus tetap bersih dan kering, serta evaluasi tanda infeksi pada umbilikus.[3–7,26–31]
Adapun pedoman klinis yang harus diperhatikan dalam perawatan umbilikus atau tali pusat diantaranya:
- Prosedur perawatan pada bayi baru lahir/BBL perlu mempertimbangkan penundaan penjepitan tali pusat 2 menit setelah kelahiran
- Penggunaan alat seperti klem, gunting, dan benang harus selalu steril
- Pada perawatan tali pusat dilakukan dengan kering, bersih, dan terbuka menggunakan ASI atau air bersih
- Antiseptik sudah tidak direkomendasikan untuk perawatan rutin, kecuali terdapat kecurigaan infeksi, seperti omfalitis
- Tidak boleh memberikan bahan olesan tradisional maupun bedak pada umbilikus
- Segera ganti popok/diapers bila bayi kencing/buang air besar (BAB)
- Edukasikan kepada keluarga/pengasuh untuk segera membawa bayi ke fasilitas kesehatan bila ditemukan tanda infeksi pada umbilikus[3–7,26–31]