Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Deep Brain Stimulation Procedure (DBS) annisa-meidina 2024-05-31T17:47:56+07:00 2024-05-31T17:47:56+07:00
Deep Brain Stimulation Procedure (DBS)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Deep Brain Stimulation Procedure (DBS)

Oleh :
dr.Septy Aulia Rahmy, Sp. N
Share To Social Media:

Indikasi deep brain stimulation procedure (DBS) saat ini untuk tata laksana berbagai gangguan gerak dan psikiatri, seperti penyakit Parkinson, diskinesia, distonia, dan gangguan obsesif kompulsif. DBS juga sedang diteliti untuk penanganan penyakit Alzheimer, depresi yang resisten obat, sindrom Tourette, dan nyeri kronis.[3-5]

United States-Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui 5 indikasi DBS, yaitu:

  • DBS pada tremor esensial (1997)
  • DBS subthalamus untuk penyakit Parkinson (2002)
  • DBS globus pallidus untuk penyakit Parkinson dan distonia (2003)
  • DBS untuk obsessive-compulsive disorder (OCD) berat (2009)
  • DBS untuk epilepsi refrakter atau epilepsi resisten obat (2010)[4]

Target stimulasi otak untuk berbagai kondisi di atas meliputi area ventralis intermedius nucleus (VIM) dari thalamus, subthalamic nucleus (STN), globus pallidus internus (GPi), anterior nucleus thalamus (ANT), dan anterior limb of the internal capsule (ALIC).[3-5]

Studi juga melaporkan bahwa DBS dapat digunakan untuk terapi gangguan penyalahgunaan zat. Namun, hal ini mungkin masih perlu dipelajari lebih lanjut efikasi dan keamanannya.

Tremor Esensial

Penggunaan DBS untuk tremor essensial menargetkan ventralis intermediate thalamic nucleus (Vim). Thalamic DBS dari Vim terbukti dapat memperbaiki gejala tremor esensial, dengan stabilitas dan pengurangan tremor jangka panjang. Jika dibandingkan dengan thalamotomy radiofrekuensi, DBS sama efektifnya dan lebih kecil risiko komplikasi bedah.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa Vim DBS unilateral efektif dalam mengurangi gejala tremor aksi (53–63% pengurangan tremor). Sementara, Vim DBS bilateral juga terbukti aman dan mencapai pengurangan yang lebih besar (66–78% pengurangan tremor), termasuk tremor aksial, tremor kepala/leher, dan tremor suara.[3,5]

Penyakit Parkinson

DBS untuk penyakit parkinson merupakan salah satu prosedur yang sampai saat ini sering dilakukan. DBS telah terbukti dapat memperbaiki gejala motorik dari penyakit parkinson, serta dapat memperbaiki gejala bradikinesia, tremor, rigiditas, fluktuasi on-off, dan diskinesia. Namun, efek DBS terhadap gangguan gait, bicara, dan non-motorik masih belum jelas.

Dua tempat yang paling umum menjadi target DBS pada pasien parkinson adalah nukleus subthalamikus (STN) dan globus pallidus pars interna (Gpi). Tidak ada perbedaan yang berarti terkait penentuan target DBS, tetapi penelitian menemukan bahwa target DBS pada STN dapat mengurangi kebutuhan obat dopamin sekitar 50%, tetapi berisiko memperburuk skor depresi dibandingkan DBS pada Gpi.

Dalam kasus dengan tremor yang lebih dominan, DBS bisa ditargetkan pada ventralis intermediate thalamic nucleus (Vim) untuk dapat mengurangi gejala tremor.[3]

Distonia

Distonia merupakan gangguan gerakan yang ditandai dengan kontraksi otot agonis dan antagonis, yang terus menerus atau intermitten sehingga menyebabkan gerakan atau postur tubuh abnormal. DBS dapat digunakan untuk terapi berbagai bentuk distonia, baik distonia fokal (terutama distonia servikal) hingga distonia umum.

Pada distonia primer yang sulit diobati, target DBS terutama pada segmen GPi. Namun, DBS di thalamus atau STN juga disebutkan sama efektifnya. Perbaikan klinis berkelanjutan dalam fungsi dan gejala terlihat hingga 10 tahun setelah operasi.[3,5]

Gangguan obsesif-kompulsif (OCD)

Obsessive-compulsive disorder (OCD) ditandai dengan dorongan atau pikiran yang terus menerus, sehingga menyebabkan kompulsi. Kondisi ini diperkirakan melibatkan sirkuit striato-thalamo-kortikal. Saat ini, OCD merupakan satu-satunya indikasi DBS yang disetujui oleh FDA untuk gangguan psikiatri. DBS dapat mengurangi 30% gejala OCD, serta meningkatkan fungsi sosial penderitanya.[3]

Epilepsi Refrakter atau Epilepsi Resisten Obat

Pasien epilepsi refrakter atau epilepsi resisten obat dapat dianjurkan untuk terapi pembedahan. Namun, saat ini DBS dapat sebagai salah satu strategi pengobatan untuk pasien, terutama yang tidak dapat ditentukan fokus epilepsinya. Dalam 10 tahun terakhir, sekitar 20 studi mengenai DBS di anterior nucleus thalamus (ANT) telah dipublikasikan.

Uji coba terkontrol acak stimulation of the anterior nucleus of the thalamus for epilepsy (SANTE) merupakan penelitian pertama yang menargetkan ANT, dan melibatkan 110 pasien. Uji coba ini menunjukkan penurunan rata-rata 56% kejang dalam 2 tahun, dan 69% pada 5 tahun. Berdasarkan bukti level 1 ini, FDA menyetujui ANT-DBS untuk terapi epilepsi.[3,5]

Referensi

3. Lee, D.J., Lozano, C.S., Dallapiazza, R.F. and Lozano, A.M., 2019. Current and future directions of deep brain stimulation for neurological and psychiatric disorders: JNSPG 75th Anniversary Invited Review Article. Journal of neurosurgery, 131(2), pp.333-342.
(https://thejns.org/view/journals/j-neurosurg/131/2/article-p333.xml)
4. Middlebrooks, E.H., Domingo, R.A., Vivas-Buitrago, T., Okromelidze, L., Tsuboi, T., Wong, J.K., Eisinger, R.S., Almeida, L., Burns, M.R., Horn, A. and Uitti, R.J., 2020. Neuroimaging advances in deep brain stimulation: review of indications, anatomy, and brain connectomics. American Journal of Neuroradiology, 41(9), pp.1558-1568.
(https://www.ajnr.org/content/early/2020/08/13/ajnr.A6693)
5. Aum, D.J. and Tierney, T.S., 2018. Deep brain stimulation: foundations and future trends. Frontiers in Bioscience-Landmark, 23(1), pp.162-182.
(https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28930542)

Pendahuluan Deep Brain Stimulati...
Kontraindikasi Deep Brain Stimul...

Artikel Terkait

  • Deteksi Demensia Pada Pasien Parkinson Dengan MoPaRDS
    Deteksi Demensia Pada Pasien Parkinson Dengan MoPaRDS
  • Gut-Brain Axis: Mitos atau Fakta
    Gut-Brain Axis: Mitos atau Fakta
  • Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
    Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
  • Aspek Farmakologis Penanganan Delirium Hiperaktif pada Penyakit Parkinson
    Aspek Farmakologis Penanganan Delirium Hiperaktif pada Penyakit Parkinson
  • Red Flags Tremor
    Red Flags Tremor

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 Februari 2025, 17:06
Membedakan Penyebab Tremor
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, mohon diskusinya nih.. Bagaimana ya cara membedakan tremor yang disebabkan oleh Parkinson dari tremor akibat Penyakit Wilson? Apakah cukup dari...
dr. Timotius Agung Soripada
Dibalas 04 September 2024, 13:44
Hubungan antara penggunaan NSAID dengan munculnya parkinson
Oleh: dr. Timotius Agung Soripada
1 Balasan
Alo teman sejawat, saya mhn informasi apakah ada hubungan antara penggunaan NSAID dengan penyakit Parkinson?
Anonymous
Dibalas 27 November 2023, 13:41
Pasien lansia 130 tahun dengan parkinson
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin diskusi dok Pasien lansia usia 130 tahun dengan parkinson, keluhan saat ini, demam disertai batuk dan nyeri menelan, sehingga penurunan nafsu makan....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.