Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Pemeriksaan Refleks Primitif general_alomedika 2023-01-05T13:43:17+07:00 2023-01-05T13:43:17+07:00
Pemeriksaan Refleks Primitif
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Pemeriksaan Refleks Primitif

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Teknik pemeriksaan refleks primitif dilakukan dengan mencetuskan respon motorik involunter yang normal ada pada neonatus dan bayi hingga usia 4–6 bulan. Perlu diingat bahwa maturasi otak akan menyebabkan refleks ini disubstitusi dengan gerakan motorik volunter, tetapi dapat muncul kembali bila terdapat penyakit neurologis.[1,3]

Pemeriksaan refleks primitif dilakukan dengan menilai refleks hisap, rooting reflex, dan snout reflex; refleks glabelar; asymmetric tonic neck reflex (ATNR); refleks Moro; swimming reflex; stepping reflex; refleks Babinski; dan grasping reflex atau refleks menggenggam.[1,3]

Refleks Moro

Refleks Moro atau refleks terkejut merupakan respons protektif terhadap gangguan keseimbangan tubuh yang terjadi secara mendadak. Refleks ini muncul saat dilakukan manuver pull-to-sit, yaitu lengan dilepaskan ketika terdapat sedikit celah antara leher dan tempat tidur bayi sehingga bayi seolah-olah mendapatkan sensasi “terjatuh” secara tiba-tiba.[1,3,6]

gambar 1 Pemeriksaan Refleks Primitif-min

Gambar 1. Refleks Moro pada Bayi. Sumber: Shutterstock, 2022.

Pemeriksaan refleks Moro juga dapat dilakukan dengan cara mengangkat bayi sepenuhnya dari tempat tidur, dengan menyangga bagian kepala dan trunkus menggunakan kedua tangan saat bayi dalam posisi supinasi.

Kemudian, diikuti dengan menurunkan bayi secara cepat. Manuver ini akan menyebabkan abduksi simetris kedua lengan dan ekstensi jari–jari tangan diikuti dengan fleksi dan adduksi lengan. Respons ini juga dapat muncul saat terdapat suara yang muncul secara tiba–tiba.[1,3,6]

Refleks Moro lemah pada bayi prematur dibandingkan dengan bayi aterm karena tonus otot dan resistensi terhadap pergerakkan pasif yang buruk. Refleks Moro muncul sejak usia gestasi 28 minggu dan akan hilang ketika bayi berusia 6 bulan[1,3,6]

Grasping Reflex

Pemeriksaan grasping reflex atau refleks menggenggam dilakukan dengan cara meletakkan tangan atau objek pada bagian palmar. Manuver ini akan menyebabkan fleksi jari-jari tangan bayi, sehingga akan menggenggam tangan atau objek.[1,7]

gambar 2 Pemeriksaan Refleks Primitif-min

Gambar 2. Grasping Reflex. Sumber: Shutterstock, 2022.

Refleks ini selain muncul pada bagian tangan juga muncul pada bagian kaki. Grasping reflex pada bagian kaki dapat muncul bila dilakukan goresan pada bagian tengah kaki dan respons yang terjadi adalah jari-jari kaki fleksi seolah akan menggenggam.

Grasping reflex atau refleks menggenggam sudah muncul sejak usia gestasi 28 minggu dan akan hilang ketika bayi berusia 6 bulan.[1,7]

Snout Reflex

Pemeriksaan dilakukan dengan mengetuk ringan bagian atas bibir dengan menggunakan jari atau palu refleks. Manuver ini akan menyebabkan kontraksi bilateral otot sekitar mulut, seolah bibir mencucu.[1]

Rooting Reflex

Pemeriksaan dilakukan dengan menggoreskan jari secara ringan pada bagian pipi, atau dengan membawa suatu objek ke lapang pandang bayi. Manuver ini akan menyebabkan bayi menoleh ke arah tersebut dan membuka mulut. Rooting reflex akan dimulai sejak usia kehamilan 32 minggu dan menghilang ketika bayi berusia 1 bulan.[1,4]

Refleks Menghisap

Pemeriksaan refleks menghisap atau sucking reflex dilakukan dengan cara menstimulasi area oral, atau dengan memasukkan objek ke dalam mulut. Refleks ini mulai muncul pada usia gestasi 14 minggu dan akan menghilang saat usia bayi 3-4 bulan.[1,4]

Asymmetric Tonic Neck Reflex

Pemeriksaan asymmetric tonic neck reflex dilakukan dengan merotasi kepala bayi 90 derajat ke satu sisi selama 15 detik saat bayi berada dalam posisi supinasi. Respons yang ditimbulkan akibat manuver ini adalah lengan dan kaki pada sisi yang searah dengan arah rotasi wajah akan mengalami ekstensi, sedangkan lengan dan kaki kontralateral akan mengalami fleksi.[1,4]

gambar 3 Pemeriksaan Refleks Primitif-min

Gambar 3. Asymmetric Tonic Neck Reflex. Sumber: Samuel Finlayson, Wikimedia Commons, 2017.

Respons ini akan memberikan gambaran postur “fencing”. Pemeriksaan ini diulang dengan melakukan rotasi kepala ke sisi lainnya. Refleks ini muncul sejak usia kehamilan 35 minggu dan menghilang di usia bayi 3 bulan.[1,4]

Refleks Glabellar

Refleks glabellar muncul sebagai respons pengetukkan berulang pada regio wajah di antara kedua alis bayi. Respons yang muncul akibat stimulasi ini adalah bayi akan mengedipkan mata, dan respons ini akan menghilang setelah 4 sampai 5 ketukan.

Pemeriksaan dilakukan dari atas dan belakang bayi untuk menghilangkan stimulus visual. Refleks glabellar merupakan respons untuk melindungi mata bayi dari cedera.[1,4]

Refleks Babinski

Refleks Babinski positif bila terdapat dorsofleksi bagian ibu jari kaki dan mekarnya jari kaki lain bila diberikan rangsangan goresan pada bagian lateral telapak kaki. Refleks ini bisa menetap hingga usia 2 tahun, dan dapat mulai menghilang pada usia 1 tahun.[1,5]

Stepping Reflex

Pemeriksaan dilakukan dengan cara memposisikan bayi tegak dengan menahan pada bagian bawah lengan,  kemudian biarkan kaki bayi menyentuh permukaan yang datar. Respons yang diberikan adalah salah satu kaki fleksi, sedangkan kaki yang lain berada dalam posisi ekstensi, seolah-olah bayi seperti akan berjalan.

gambar 4 Pemeriksaan Refleks Primitif-min

Gambar 4. Stepping Reflex. Sumber: Wikimedia Commons, 2006.

Biasanya refleks ini menghilang ketika bayi berusia 2 bulan, dan kembali lagi ketika bayi mulai belajar berjalan.[1,4]

Swimming Reflex

Pada pemeriksaan ini, letakkan bagian abdomen bayi ke dalam kolam air dan bayi akan merespon dengan menendang dan mendayung seperti gerakan saat berenang. Cara lain adalah dengan memegang bayi pada posisi horizontal dan bayi akan merespon dengan gerakan menyerupai berenang.[2,8]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Modrell AK, Tadi P. Primitive Reflexes. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554606/
3. Schott JM, Rossor MN. The Grasp and Other Primitive Reflexes. J Neurol Neurosurg Psychiatry 2003;74:558–560
4. Hospital Nursing. How to assess an infant’s reflexes. Nursing, 2007. Volume 37 - Issue 5 - p 56hn10-56hn11. doi: 10.1097/01.NURSE.0000268783.27870.97
6. Sohn M, Ahn Y, Lee S. Assessment of Primitive Reflexes in High-risk Newborns. J Clin Med Res. 2011;3(6):285‐290. doi:10.4021/jocmr706w
7. Anekar AA, Bordoni B. Palmar Grasp Reflex. Updated 2020 Jan 19. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553133/
8. Gomella TL, Cunningham MD, Fabien GE. Neonatology Management, Procedures, On-Call Problems, Diseases, and Drugs 7th ed. Mc-Graw Hill. Lange. 2013.

Kontraindikasi Pemeriksaan Refle...
Komplikasi Pemeriksaan Refleks P...

Artikel Terkait

  • Hubungan Agen Antikolinergik dengan Peningkatan Risiko Demensia
    Hubungan Agen Antikolinergik dengan Peningkatan Risiko Demensia
  • Risiko ADHD dan Autisme pada Konsumsi Paracetamol saat Hamil
    Risiko ADHD dan Autisme pada Konsumsi Paracetamol saat Hamil
  • Konsumsi Gula dengan Gangguan Perilaku Anak
    Konsumsi Gula dengan Gangguan Perilaku Anak
  • Pengaruh Screen Time Terhadap Gangguan Perilaku Anak
    Pengaruh Screen Time Terhadap Gangguan Perilaku Anak
  • 5 Obat Baru yang Paling Ditunggu di Tahun 2023
    5 Obat Baru yang Paling Ditunggu di Tahun 2023

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 20 Juni 2024, 09:38
Mohon informasi rumah sakit di Surabaya yang melayani neurofeedback
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat malam, TS sekalianMohon informasi rumah sakit di Surabaya yang melayani Neurofeedback dimana saja ya?Terima kasih
dr.Peter Fernando
Dibuat 01 September 2023, 18:15
Mnemonic #29 : Gejala Alzheimer
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
M - Memori (daya ingat) MenurunE - Emosi Tidak StabilM - Mengulang-UlangO - Orientasi (waktu /tempat /orang) TergangguR - Reaksi yang Lambat I - Intelektual...
dr.Peter Fernando
Dibuat 17 Juli 2023, 22:17
Mnemonic #20: Gejala ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
A - Atensi sulit K - Kesulitan mengendalikan diriT - Terlalu banyak energiI - Impulsif dan terburu-buruF - Fokus yang terpecah-pecahCatatan :Mnemonic adalah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.