Teknik Penilaian Pengecapan
Teknik penilaian pengecapan dapat dibagi menjadi kimiawi dan elektrik. Penilaian pengecapan kimiawi dilakukan dengan memberi rangsangan alami dari perasa kimiawi. Penilaian elektrik akan membutuhkan alat seperti elektrogustometri dan Gustatory Evoked Potentials.[3,8]
Persiapan Pasien
Penilaian pengecapan tidak membutuhkan persiapan khusus. Dokter hanya perlu memastikan bahwa pasien dalam keadaan sadar serta dapat menyampaikan dan menginterpretasikan perbedaan rasa. [3,9]
Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan sangat bergantung dari jenis tes yang akan dilakukan. Beberapa peralatan yang rutin dibutuhkan untuk penilaian pengecapan pada pasien rawat jalan antara lain:
- Larutan, tablet, atau strip rasa dasar
- Air mineral
- Pipet tetes
- Formulir hasil pemeriksaan
- Peralatan untuk teknik penilaian pengecapan menggunakan listrik antara lain: Alat Elektrogustometri monopolar atau bipolar.
Elektroensefalografi (EEG) untuk tes Gustatory Evoked Potentials[3,9]
Posisi Pasien
Penilaian pengecapan pada umumnya dilakukan dalam posisi duduk. Alat tes atau perlengkapan untuk penilaian pengecapan umumnya ditempatkan pada sebuah meja di depan pasien.[3,9]
Prosedural
Prosedur penilaian pengecapan dapat dilakukan baik dengan teknik kimia atau teknik elektrik. Beberapa cara penilaian pengecapan menggunakan teknik kimia antara lain:
- Metode tiga tetes
- Tablet rasa
- Diskus kertas saring
- Taste strips
Sementara itu, penilaian pengecapan menggunakan teknik listrik dapat menggunakan:
- Elektrogustometri
Gustatory Evoked Potentials[3,9]
Metode Tiga Tetes
Sesuai dengan namanya, tes ini menggunakan tiga tetes larutan encer. Satu larutan berisi larutan encer lima rasa dasar, yaitu manis, asam, asin, pahit, dan umami, sedangkan dua larutan lainnya hanya berisi air. Volume yang lebih besar dapat diberikan bila pasien tidak mampu membedakan satu tetesan.
Pasien harus dapat menyebutkan dengan benar tetesan yang mana (pertama, kedua, atau ketiga) yang mengandung rasa dan menyebutkan rasanya dengan benar. Pasien harus menyesap, membilas, dan meludah sebelum menentukan rasa tersebut. Bila pasien belum mampu menyebutkan rasa dengan tepat, maka penguji dapat memberikan larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi.
Langkah lengkap pemeriksaan dengan metode tiga tetes adalah:
- Pemeriksa harus menjelaskan tentang penilaian pengecapan dan mendapatkan informed consent dari pasien
- Pemeriksa menyiapkan larutan rasa dasar dan menyembunyikan label rasa dari pasien. Pasien tidak boleh tahu rasa yang akan diberikan
- Pemeriksa meminta pasien menjulurkan lidah, kemudian pemeriksa mengelap lidah pasien dengan tisu
- Pemeriksa meminta pasien untuk menutup mata dan meneteskan salah satu larutan yang telah disediakan, diselingi dengan larutan air mineral sebanyak 2 kali. Urutan pemberian larutan dilakukan secara acak
- Pemeriksa meminta pasien membuka mata, menutup mulut, merasakan larutan dan menelan ludah
- Pasien kemudian diminta untuk menjelaskan rasa apa yang dirasakan (manis, asam, asin, pahit) dan pada tetesan ke berapa rasa tersebut terasa pada lidah
- Ulangi pemeriksaan sebanyak 3 kali dengan larutan yang berbeda
- Bila pasien dapat menyebutkan dengan benar, maka fungsi pengecapan pasien dianggap baik
- Bila pasien tidak dapat menyebutkan salah satu rasa atau salah dalam urutan, maka larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi dapat diberikan[3,8]
Tablet Rasa
Cara penilaian pengecapan lain adalah dengan pemberian tablet dengan perisa manis, asam, asin, pahit, dan umami. Tablet dengan rasa dasar tersebut dapat dengan mudah disimpan dan digunakan pada praktik klinis rutin. Pasien tetap diminta untuk menghisap tablet rasa dan menyebutkan rasa apa yang dirasakan. Teknik yang sama dengan metode 3 tetes dapat digunakan begitu pula dengan peningkatan konsentrasi bila tablet tersedia.[10]
Diskus atau Strip Kertas Saring
Kertas saring yang dapat dimakan atau tidak dapat dimakan dapat digunakan dalam diskus atau strip rasa dan ditempatkan di daerah lidah atau mulut tertentu. Diskus atau strip kertas saring dengan rasa dasar ini memungkinkan pengujian regional. Pemeriksaan sering digunakan untuk mendeteksi lesi terisolasi pada korda timpani (dua pertiga anterior lidah) atau saraf glosofaringeus (lidah posterior).[10]
Elektrogustometri
Konsep penilaian pengecapan dengan teknik elektrogustometri pada dasarnya adalah menstimulasi jalur saraf gustatorik menggunakan arus listrik. Kuat arus listrik yang digunakan untuk pemeriksaan ini adalah 1,5 µA dan 400 µA. Prinsip stimulasi ini memungkinkan pemeriksa untuk mendapatkan informasi defisit gustatorik lokal.
Meskipun demikian, pemeriksaan ini tidak dapat membedakan antara kualitas rasa dasar yang berbeda. Hal ini karena rangsangan listrik menghasilkan rasa yang sama. Pasien sering kali menggambarkan rangsangan tersebut sebagai rasa logam atau asam.[9]
Gustatory Evoked Potentials
Beberapa penilaian pengecapan yang telah dijelaskan di atas memiliki kekurangan, yaitu bersifat subjektif. Hasil pemeriksaan tersebut sangat bergantung dari jawaban dan interpretasi pasien terhadap tes yang diberikan. Upaya untuk mengembangkan tes yang objektif dilakukan dengan menggunakan elektroensefalografi (EEG). Pasien yang menjalani pemeriksaan ini menjalani tes stimulus rasa dan EEG secara bersamaan. Stimulus yang diberikan dapat berupa listrik atau kimia, tetapi hasilnya diukur menggunakan latensi dan bentuk gelombang EEG sehingga pemeriksaan ini bersifat objektif.[11,12]