Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Penilaian Pengecapan general_alomedika 2023-07-25T13:34:53+07:00 2023-07-25T13:34:53+07:00
Penilaian Pengecapan
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Penilaian Pengecapan

Oleh :
dr. Rifan Eka Putra Nasution
Share To Social Media:

Indikasi penilaian pengecapan adalah untuk setiap pasien yang mengeluhkan gangguan pengecapan. Pemeriksaan ini juga bermanfaat pada pasien yang menderita hipogeusia terinduksi obat, terutama untuk membuktikan dan mendokumentasikan bahwa kondisi hipogeusia memang benar disebabkan oleh obat yang dikonsumsi. Uji rasa ini juga dapat dilakukan pada pasien dengan gangguan nafsu makan, sebab persepsi seseorang terhadap rasa makanan berperan besar dalam diet dan asupan nutrisi.[3,4]

Kondisi yang Membutuhkan Penilaian Pengecapan

Kehilangan kemampuan untuk merasa sebenarnya sangat jarang terjadi secara utuh. Mayoritas pasien yang mengeluhkan gangguan pengecapan sebenarnya menderita disfungsi penciuman dengan ketidakmampuan merasakan rasa makanan.[3–5]

Tabel 1 menunjukkan beberapa kondisi dan obat yang dapat menjadi indikasi penilaian pengecapan bila gangguan saluran napas atas telah disingkirkan. Kondisi tersebut memungkinkan seseorang yang mengalami gangguan pengecapan mengalami beberapa gangguan, seperti:

  • Kehilangan kemampuan pengecapan parsial (hipogeusia)
  • Kehilangan kemampuan pengecapan total (ageusia)
  • Distorsi rasa dengan stimulus (disgeusia atau parageusia)
  • Distorsi rasa atau halusinasi gustatorik tanpa stimulus (phantageusia)
  • Distorsi rasa, dimana rasa yang pada umumnya disukai menjadi terasa aneh (aliageusia)

Beberapa kondisi yang dapat menimbulkan gangguan pengecapan adalah COVID-19, Bell’s palsy, dan defisiensi zinc. Obat yang dapat menimbulkan gangguan pengecapan antara lain ampicillin, metronidazole, dan lithium.[6,7]

Tabel 1. Kondisi Medis dan Obat yang dapat Menyebabkan Gangguan Pengecapan

Kondisi Medis Contoh
Gangguan transport stimulus Disfungsi saliva, kandidiasis oral, gingivitis
Gangguan sensorik Radioterapi, kemoterapi, luka bakar, trauma
Gangguan neuronal Pembedahan area lidah, neoplasma, tumor otak, multiple sclerosis, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, Bell’s palsy, penuaan, schizophrenia, epilepsi
Gangguan metabolik dan endokrin Hipotiroid, diabetes mellitus, penyakit ginjal tahap akhir (end-stage kidney disease)
Defisiensi vitamin and mineral Defisiensi zinc, defisiensi vitamin B12
Lainnya Gangguan pengecapan pasca influenza, COVID-19
Golongan Obat Contoh
Antibiotik Ampicilin, makrolida, metronidazole, quinolone, sulfamethoksazol, trimethoprim, dan tetrasiklin
Antivirus Acyclovir, amantadine, ganciclovir, interferon, pirodavir, oseltamivir, zalcitabine
Antifungal Griseofulvin, terbinafine

Obat neurologi Levodopa, amfetamin, dexamfetamine, methylphenidate, baclofen
Obat kardiovaskular Acetazolamide, amiodarone, amiloride, bepridil, betaxolol, captopril, diltiazem, enalapril, hydrochlorothiazide, losartan, nifedipine, nisoldipine, nitroglycerin, propafenone, propranolol, spironolactone, tocainide
Obat endokrin Carbimazole, levothyroxine, propylthiouracil, thiamazole
Obat psikiatri Clozapine, trifluoperazine, amitriptyline, clomipramine, desipramine, doxepin, imipramine, nortriptyline, alprazolam, buspirone, flurazepam
Obat penurun lipid Atorvastatin, fluvastatin, lovastatin, pravastatin
Agen kimia dan lingkungan Tembakau(dihisap atau kunyaj), metal dan metaloid (zinc, merkuri, tembaga, timbal, arsen, kromium)
Lainnya Pancrelipase, lithium, chlorphenamine, loratadine, pseudoephedrine

Sumber: dr. Rifan Eka Putra Nasution, 2021[6,7]

Referensi

3. Douglas JE, Mansfield CJ, Arayata CJ, Cowart BJ, Colquitt LR, Maina IW, et al. Taste Exam: A Brief and Validated Test. J Vis Exp 2018:56705. doi:10.3791/56705.
4. Fark T, Hummel C, Hähner A, Nin T, Hummel T. Characteristics of taste disorders. Eur Arch Oto-Rhino-Laryngology Off J Eur Fed Oto-Rhino-Laryngological Soc Affil with Ger Soc Oto-Rhino-Laryngology - Head Neck Surg 2013;270:1855–60. doi:10.1007/s00405-012-2310-2.
5. Wrobel BB, Leopold DA. Clinical assessment of patients with smell and taste disorders. Otolaryngol Clin North Am 2004;37:1127–42. doi:10.1016/j.otc.2004.06.010.
6. Doty RL, Shah M, Bromley SM. Drug-induced taste disorders. Drug Saf 2008;31:199–215. doi:10.2165/00002018-200831030-00002.
7. Maheswaran T, Abikshyeet P, Sitra G, Gokulanathan S, Vaithiyanadane V, Jeelani S. Gustatory dysfunction. J Pharm Bioallied Sci 2014;6:S30-3. doi:10.4103/0975-7406.137257.

Pendahuluan Penilaian Pengecapan
Kontraindikasi Penilaian Pengecapan

Artikel Terkait

  • Efikasi Antivirus dan Kortikosteroid pada Bell’s Palsy
    Efikasi Antivirus dan Kortikosteroid pada Bell’s Palsy
  • Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
    Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
  • Pendekatan Diagnosis Kelainan Saraf Fasialis Unilateral
    Pendekatan Diagnosis Kelainan Saraf Fasialis Unilateral
  • Red Flags Nyeri Wajah
    Red Flags Nyeri Wajah
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 September 2024, 14:01
Bells palsy tidak membaik setelah 10 hari pengobatan dengan prednison
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Apabila bells palsy tidak membaik setelah 10 hari pengobatan prednison, apakah perlu dilanjutkan prednison nya? Sampai kapan prednison diteruskan?
Anonymous
Dibalas 22 April 2024, 15:07
Apakah pemberian dexamethasone untuk pasien bell's palsy diperbolehkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, izin berdiskusi jika pasien datang ke fktp dengan diagnosis bell's palsy sedangkan kortikosteroid yang tersedia hanyalah dexametason. Apakah...
Anonymous
Dibalas 13 Maret 2024, 13:54
Kode ICD 10 rujukan fisioterapi pada pasien Bell's palsy
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Selamat sore ts. Izin bertanya ts untuk pasien bells palsy yang menetap selama 20 tahun. Jika pasien mau dirujuk untuk fisioterapi. Kode icd 10nya apa yaa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.