Indikasi Spirometri
Indikasi spirometri adalah untuk menilai fungsi paru. Spirometri dapat berguna bagi pasien dengan keluhan batuk lama, pasien yang sering mengeluarkan dahak di pagi hari, pasien dengan hemoptisis, mereka yang tidak dapat berjalan atau beraktivitas fisik sesuai dengan usianya, dan perokok.
Pemeriksaan spirometri dapat bermanfaat untuk berbagai manajemen penyakit paru seperti asthma, penyakit paru obstruktif kronis, dan tuberkulosis paru. Lebih lanjut, indikasi spirometri dapat dibagi menjadi 4, yaitu diagnosis, monitoring, evaluasi disabilitas, dan indikasi lain.[1,5,6]
Diagnosis
Spirometri untuk keperluan diagnosis biasanya diindikasikan dengan tujuan:
- Mengevaluasi gejala, tanda, dan hasil laboratorium yang abnormal
- Mengukur efek penyakit atau gangguan tertentu terhadap fungsi paru
- Melakukan screening pada individu yang berisiko mengalami penyakit paru
- Menilai risiko preoperatif
- Menilai prognosis penyakit terhadap fungsi paru[1,7,8]
Monitoring
Spirometri sebagai monitoring diindikasikan dengan tujuan:
- Menilai respon terhadap intervensi yang diberikan, misalnya respon pemberian bronkodilator pada asthma
- Pemantauan perjalanan penyakit
- Pemantauan pasien yang mengalami eksaserbasi penyakit serta perbaikan dari eksaserbasi tersebut
- Pemantauan efek samping dari paparan agen yang toksik terhadap sistem respirasi
- Menilai efek samping obat yang toksik terhadap paru[1,8]
Evaluasi Disabilitas
Spirometri untuk mengevaluasi disabilitas atau gangguan tertentu dilakukan dengan tujuan:
- Menilai fungsi paru pada pasien yang sedang menjalani program rehabilitasi
- Menilai risiko untuk kepentingan asuransi
- Menilai fungsi paru untuk alasan medikolegal
- Menilai prognosis pasien dengan penyakit neuromuskular, seperti amyloid lateral sclerosis (ALS) dan sindroma Guillain Barre[1,8]
Lainnya
Indikasi lainnya pada pemeriksaan spirometri, antara lain:
- Penelitian dan studi klinis
- Survei epidemiologi
- Membuktikan suatu hipotesis
- Pemantauan fungsi paru dan penilaian pra-kerja untuk pekerjaan yang berisiko mengganggu fungsi paru
- Menilai status kesehatan sebelum memulai aktivitas fisik yang berisiko terhadap fungsi paru[1]