Kontraindikasi Injeksi Intramuskuler
Kontraindikasi injeksi intramuskuler adalah penyuntikan pada area yang tidak memungkinkan, misalnya karena ada infeksi. Kontraindikasi lainnya mengikuti kontraindikasi dari obat yang akan disuntikkan, misalnya adanya riwayat hipersensitivitas terhadap obat bersangkutan atau komponen lain dalam sediaan.
Injeksi intramuskuler tidak disarankan dilakukan pada area dengan infeksi, trauma, cedera otot, dan atrofi otot.[1,2]
Injeksi Intramuskuler pada Pasien dengan Gangguan Koagulasi
Jika pasien memiliki kondisi trombositopenia atau gangguan koagulasi seperti penyakit von Willebrand, sehingga memiliki risiko lebih tinggi mengalami perdarahan setelah injeksi intramuskuler, maka ada baiknya dokter melakukan konsultasi dengan spesialis Hematologi terlebih dahulu. Pedoman oleh The Advisory Committee on Immunization Practices mengindikasikan bahwa injeksi intramuskuler dapat dilakukan pada pasien dengan gangguan perdarahan jika spesialis Hematologi yang merawat menyatakan bahwa manfaat lebih besar dibandingkan potensi risiko.[20,21]