Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Injeksi Intramuskuler general_alomedika 2022-06-06T14:51:30+07:00 2022-06-06T14:51:30+07:00
Injeksi Intramuskuler
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Injeksi Intramuskuler

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Teknik injeksi intramuskuler adalah dengan menginjeksikan sediaan obat pada area otot. Otot yang dipilih adalah otot yang cukup besar, mudah diakses, dan memiliki vaskularisasi yang baik. Dokter juga perlu memastikan bahwa alat suntik yang digunakan merupakan alat suntik baru dan sekali pakai (single use syringe) agar tidak terjadi transmisi penyakit menular seperti HIV dan hepatotis B pada pasien.[2,7,8]

Persiapan Pasien

Persiapan pasien sebelum dilakukan injeksi intramuskuler adalah pemilihan lokasi injeksi, landmarking, dan preparasi kulit.[1,7-9]

Pemilihan Lokasi Penyuntikan

Lokasi injeksi intramuskuler dipilih pada area yang bebas dari infeksi, nekrosis, memar, cedera otot, ataupun atrofi otot. Pemilihan lokasi injeksi juga tergantung pada jenis obat yang akan disuntikkan, volumenya, serta usia dan kondisi pasien.  Ada 3 kelompok otot yang sering digunakan pada injeksi intramuskuler, yakni otot deltoid, otot ventrogluteal, dan otot quadricep femoris. Selain itu, injeksi intramuskuler juga dapat digunakan untuk tujuan kosmetik pada  injeksi toksin botulinum.[1,2,6,10]

Otot deltoid memiliki masa otot kecil dan dekat dengan saraf radialis dan arteri brakialis. Keuntungan dari area otot deltoid adalah mudah diakses saat penyuntikan. Otot deltoid tidak boleh digunakan untuk injeksi dengan volume lebih dari 1 ml. Pengecualian untuk obat risperidone, yaitu tidak boleh lebih dari 2 ml.

Quadricep femoris merupakan otot yang tebal serta minim risiko mencederai pembuluh darah dan saraf. Lokasi ini dipilih pada infant, terutama yang belum berjalan. Pada pasien yang mendapatkan obat-obatan tertentu dan dokter menganjurkan untuk dilakukan penyuntikan intramuskuler secara mandiri, quadricep femoris dapat direkomendasikan karena mudah diakses pasien.[1,11]

Otot ventrogluteal juga berukuran besar dan minim risiko cedera saraf dan pembuluh darah. Otot ini baik digunakan pada jenis suntikan depot di mana obat disimpan dalam waktu lama untuk kemudian diserap secara bertahap oleh jaringan sekitarnya.[1,11-13] Dorsogluteal tidak direkomendasikan untuk injeksi intramuskuler karena memiliki masa otot lebih besar dari ventrogluteal sehingga membuat distribusi obat berlangsung lebih lama. Selain itu, risiko cedera saraf dan pembuluh darah lebih tinggi.[1,2,6,10-12]

Landmarking

Landmarking bertujuan untuk menentukan tempat jarum suntik akan dimasukkan. Tahap ini bertujuan untuk menghindari cedera pembuluh darah atau saraf.

Deltoid:

Lakukan palpasi titik tengah prosesus akromial. Sekitar 3 jari di bawahnya (5 cm) sejajar dengan aksila dan aspek lateral lengan merupakan lokasi otot deltoid.

Quadricep Femoris:

Pada bagian lateroanterio femur antara trokanter mayor dan genu.

Ventrogluteal:

Ventrogluteal dicari menggunakan metode V. Ketika tempat suntikan berada di sisi kiri, telapak tangan kanan diletakkan di atas trokanter mayor. Jari telunjuk diletakkan pada spina iliaka anteriosuperior. Jari tengah kemudian diposisikan ke arah krista iliaka. Jari telunjuk dan tengah membuat bentuk V. Tempat suntikan berada di tengah segitiga yang dibentuk oleh jari telunjuk dan jari tengah yang dibentangkan.[1,11]

Preparasi Kulit

Preparasi kulit dapat dilakukan menggunakan alkohol swab. Kulit area injeksi dibersihkan menggunakan alkohol swab selama 30 detik dan dibiarkan mengering selama 30 detik.[1,14]

Peralatan

Peralatan injeksi intramuskuler yang utama adalah spuit dan jarum. Peralatan yang diperlukan untuk injeksi antara lain:

  • Jarum suntik pada deltoid digunakan jarum ukuran 16-32 mm untuk anak dan ukuran 25–38 mm untuk dewasa. Pada quadricep femoris menggunakan jarum ukuran 16-25 mm. Pada ventrogluteal menggunakan jarum ukuran 38 mm.
  • Spuit
  • Filter jarum
  • Obat yang benar dalam dosis yang tepat
  • Kapas kering
  • Perban berperekat
  • Sarung tangan sekali pakai[1,2]

Posisi Pasien

Posisi pasien injeksi intramuskuler bergantung pada lokasi injeksi yang dipilih, posisi yang benar membuat otot menjadi rileks sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.

  • Deltoid: berdiri atau duduk, dengan lengan diletakkan di pinggang untuk merelaksasikan otot
  • Quadriceps femoris: duduk atau berbaring, dengan fleksi jari-jari kaki untuk merelaksasikan otot
  • Ventrogluteal: berbaring menyamping atau dalam posisi tengkurap, untuk merelaksasikan otot pasien dapat melakukan fleksi lutut dan ekstensi jari-jari kaki[1,2,13]

Prosedur

Prosedur injeksi intramuskuler diawali dengan memastikan keselamatan pasien dengan menganut prinsip 5 Right, yakni right patient, right drug, right dose, right site, right timing. Selanjutnya, lakukan informed consent sebelum tindakan. Langkah-langkah injeksi intramuskuler sebagai berikut:

  1. Dokter mencuci tangan kemudian mengenakan sarung tangan sekali pakai.
  2. Posisikan pasien sesuai area lokasi penyuntikan
  3. Bersihkan kulit pada area yang akan diinjeksi dengan alkohol swab
  4. Siapkan obat ke dalam spuit
  5. Lakukan teknik dua jarum, yakni ganti jarum setelah persiapan pengambilan obat dan sebelum pemberian suntikan, sehingga jarum bersih, tajam dan kering).
  6. Suntikkan obat ke dalam otot dengan memposisikan jarum 90 derajat dari area penyuntikan
  7. Pastikan posisi jarum intramuskuler melalui konfirmasi gerakan jarum dari sisi ke sisi yang terbatas
  8. Lakukan aspirasi untuk memastikan injeksi tidak masuk ke pembuluh darah
  9. Tunggu sebentar, kemudian tarik jarum dengan cepat dan berikan tekanan lembut di atas tempat yang disuntikkan dengan kapas kering
  10. Tutup area penyuntikan dengan perban perekat
  11. Dokumentasikan dalam rekam medis[1,2]

Different,Methods,For,Injecting,The,Skin,And,The,Muscle,,Showing Gambar 1. Teknik Injeksi Intramuskuler

Pasien dengan Peningkatan Risiko Pendarahan

Jika pasien mengalami gangguan koagulasi seperti  penyakit von Willebrand atau peningkatan risiko perdarahan, injeksi intramuskular dapat dilakukan setelah berkonsultasi dengan ahli hematologi.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko perdarahan meliputi:

  • Cobalah menjadwalkan injeksi intramuskuler segera setelah pemberian faktor pembekuan atau sebelum pemberian obat antikoagulan
  • Gunakan kaliber jarum sekecil mungkin
  • Terapkan tekanan kuat di lokasi injeksi, tanpa menggosok, setidaknya selama dua menit setelah injeksi[20,21]

Injeksi Intramuskuler pada Vaksin Anak

Untuk injeksi pada anak-anak, tergantung pada usia dan berat badan, dianjurkan menggunakan jarum ukuran 22 hingga 25. Jarum harus cukup panjang untuk mencapai otot tetapi tidak terlalu panjang untuk menembus saraf, pembuluh darah, atau tulang di bawahnya.

Sudut antara jarum dan kulit harus 90°. Tidak perlu menarik kembali plunger spuit setelah penyisipan jarum sebelum injeksi IM. Lokasi yang dipilih untuk injeksi intramuskuler bervariasi sesuai usia.

Infant <12 Bulan

Pada bayi berusia kurang dari 12 bulan, paha anterolateral (vastus lateralis) adalah tempat suntikan yang lebih disukai. Jika situs ini tidak dapat digunakan, gunakan otot ventrogluteal. Hindari kuadran gluteal luar atas (situs dorsogluteal) pada bayi karena kemungkinan respon imun suboptimal.

Usia 12 Hingga 24 bulan

Pada anak-anak usia 12-24 bulan, paha anterolateral lebih disukai, tetapi daerah deltoid lengan atas dapat digunakan juga.

Usia 3 Tahun ke Atas

Pada anak-anak berusia 3 tahun atau lebih, daerah deltoid lengan atas adalah lokasi yang lebih disukai untuk vaksinasi.[20-24]

Follow Up

Follow up setelah penyuntikan dilakukan untuk memantau reaksi. Minta pasien menunggu sekitar 15 menit setelah penyuntikan. Awasi adanya keluhan, seperti bengkak, kemerahan, nyeri, serta tanda-tanda reaksi hipersensitivitas.[15,16]

Referensi

1. Ogston-Tuck S. Intramuscular injection technique: an evidence-based approach. Nursing standard (Royal College of Nursing (Great Britain) : 1987), 2014. 29(4), 52–59. https://doi.org/10.7748/ns.29.4.52.e9183
2. Polania Gutierrez JJ, Munakomi S. Intramuscular Injection. [Updated 2022 Feb 9]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556121/
6. Ayinde O, Hayward RS, Ross JDC. The effect of intramuscular injection technique on injection associated pain; a systematic review and meta-analysis. PLoS ONE, 2021. 16(5): e0250883. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0250883
7. Tungadi R. Teknologi Sediaan Steril Edisi Pertama Cetakan pertama. 2017. https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/8399/Robert-Tungadi-Teknologi-Sediaan-Steril.pdf
8. Shepherd E. Injection technique 1: administering drugs via the intramuscular route. Nursing Times, 2018. 114: 8, 23-25. https://www.nursingtimes.net/clinical-archive/assessment-skills/injection-technique-1-administering-drugs-via-the-intramuscular-route-23-07-2018/
9. Tambunan EH, Wulandari IS. Penggunaan Tehnik Z-Track Dan Air-Lock Untuk Menurunkan Rasa Nyeri Pada Tehnik Menyuntik Intramuskuler. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, 2014. Teknologi dan Kesehatan ISSN 2089-3582, EISSN 2303-2480 | Vol 4, No. 1. https://proceeding.unisba.ac.id/index.php/sains_teknologi/article/download/591/pdf
10. Elsevier Health. Medication Administration: Intramuscular Injection. Elsevier, 2021. https://elsevier.health/en-US/preview/intramuscular-injections-acute-care
11. Nakajima Y, Fujii T, Mukai K, Ishida A, Kato M, Takahashi M, Tsuda M, Hashiba N, Mori N, Yamanaka A, Ozaki N, Nakatani T. Anatomically safe sites for intramuscular injections: a cross-sectional study on young adults and cadavers with a focus on the thigh. Hum Vaccin Immunother. 2020;16(1):189-196. doi: 10.1080/21645515.2019.1646576.
12. Haight BR, Learned SM, Laffont CM, Fudala PJ, Zhao Y, Garofalo AS, Greenwald MK, Nadipelli VR, Ling W, Heidbreder C; RB-US-13-0001 Study Investigators. Efficacy and safety of a monthly buprenorphine depot injection for opioid use disorder: a multicentre, randomised, double-blind, placebo-controlled, phase 3 trial. Lancet. 2019 Feb 23;393(10173):778-790. doi: 10.1016/S0140-6736(18)32259-1.
13. Arslan GG, Özden D. Creating a change in the use of ventrogluteal site for intramuscular injection. Patient Prefer Adherence. 2018;12:1749-1756. Published 2018 Sep 13. doi:10.2147/PPA.S168885
14. Dulong C, Brett K, Argáez C. Skin Preparation for Injections: A Review of Clinical Effectiveness, Cost-Effectiveness and Guidelines. Ottawa (ON): Canadian Agency for Drugs and Technologies in Health; 2020 Mar. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562932/
15. Cole B. Injection-Site Reactions and How to Manage Them. Pharmacy Time, 2019. https://www.pharmacytimes.com/view/injection-site-reactions-and-how-to-manage-them
16. Pfützner W, Mockenhaupt M, Ott H, Pfaar O, Ring J, Sachs B, Sitter H, Trautmann A, Treudler R, Wedi B, Worm M, Wurpts G, Zuberbier T, Merk HF. Guideline for the diagnosis of drug hypersensitivity reactions: S2K-Guideline of the German Society for Allergology and Clinical Immunology (DGAKI) and the German Dermatological Society (DDG) in collaboration with the Association of German Allergologists (AeDA), the German Society for Pediatric Allergology and Environmental Medicine (GPA), the German Contact Dermatitis Research Group (DKG), the Swiss Society for Allergy and Immunology (SGAI), the Austrian Society for Allergology and Immunology (ÖGAI), the German Academy of Allergology and Environmental Medicine (DAAU), the German Center for Documentation of Severe Skin Reactions and the German Federal Institute for Drugs and Medical Products (BfArM). Allergo J Int. 2015;24(3):94-105. doi: 10.1007/s40629-015-0052-6.
20. Drutz JE. Standard immunizations for children and adolescents: Overview. Uptodate. 2022.
21. Kroger A, Bahta L, Hunter P. General Best Practice Guidelines for Immunization. Best Practices Guidance of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) Special situations. 2022. https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/acip-recs/general-recs/special-situations.html
22. Administration of vaccines. In: The Australian Immunisation Handbook, 10th ed. 2021. https://immunisationhandbook.health.gov.au/vaccination-procedures/administration-of-vaccines
23. Beirne PV, Hennessy S, Cadogan SL, et al. Needle size for vaccination procedures in children and adolescents. Cochrane Database Syst Rev 2018; 8:CD010720.
24. WHO. Reducing pain at the time of vaccination: WHO position paper, September 2015-Recommendations. Vaccine 2016; 34:3629.

Kontraindikasi Injeksi Intramusk...
Komplikasi Injeksi Intramuskuler
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 21 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.