Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Electroconvulsive Therapy general_alomedika 2022-10-19T08:46:59+07:00 2022-10-19T08:46:59+07:00
Electroconvulsive Therapy
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Electroconvulsive Therapy

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Komplikasi electroconvulsive therapy atau ECT bisa dibagi menjadi dua, yaitu efek terhadap sistem saraf dan efek terhadap fisik pasien. Efek samping pasca ECT umumnya adalah pusing, konfusi, amnesia transien, mual, kelelahan, dan mialgia. Efek samping terhadap memori dan kognisi hanya muncul dalam jangka pendek dan tidak ada menetap. Efek samping lain dapat disebabkan oleh agen anestesi yang digunakan.[3,4,6,7,10]

Komplikasi Sistem Saraf 

ECT bisa menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, peningkatan permeabilitas sawar darah otak. Pasien juga kadang melaporkan timbulnya efek samping pusing, konfusi, dan amnesia transien.[3] Komplikasi sistem saraf pusat berat yang jarang terjadi adalah delirium pasca ECT.[4]

Komplikasi Fisik

Komplikasi fisik yang serius adalah dislokasi tulang atau fraktur, tetapi hal ini jarang terjadi. Beberapa pasien mengeluhkan mual, mialgia pasca ECT. Kejang akibat ECT juga bisa menimbulkan kerusakan di oral, misalnya pada gigi atau lidah.[3]

Beberapa komplikasi kardiovaskular dapat timbul, berupa:

  • Selama stimulus atau segera sesudahnya – sinus arrest, sinus bradikardi, atau hipotensi sebagai respon parasimpatik pada 10-15 pasca ECT. Hal ini terjadi akibat aktivasi respon parasimpatik akibat stimulasi nervus vagus
  • Selama kejang, takikardi dan hipertensi, sebagai akibat peningkatan tonus simpatis dan pelepasan katekolamin
  • Segera setelah kejang – penurunan denyut nadi dan tekanan darah dengan cepat untuk kembali ke kondisi sebelum ECT. Umumnya tekanan darah dan denyut nadi akan kembali normal dalam beberapa menit pasca kejang. Pada fase ini paling sering terjadi komplikasi kardiovaskular[4,10]

 

 

Referensi

3. Kulkarni A, Manji M, Rayner I. Anaesthesia for electro-convulsive therapy. Anaesthesia Tutorial of The Week 2014; 306: 7. https://www.wfsahq.org/documents/306%20Anaesthesia%20for%20Electro-convulsive%20Therapy%20ECT.pdf
4. Queensland Health. Guideline for The Administration of Electroconvulsive Therapy. Australia: State of Queensland; 2018. https://www.health.qld.gov.au/__data/assets/pdf_file/0028/444763/2018_Guideline-for-the-administration-of-Electroconvulsive-Therapy-v0.7.pdf
6. Sackeim HA, Prudic J, Fuller R, Keilp J, Lavori PW, Olfson M. The Cognitive Effects of Electroconvulsive Therapy in Community Settings. Neuropsychopharmacol 2007;32:244–54. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16936712
7. Andrade C, Arumugham SS, Thirthalli J. Adverse Effects of Electroconvulsive Therapy. Psychiatric Clinics of North America 2016;39:513–30. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27514303
10. Kerner N, Prudic J. Current electroconvulsive therapy practice and research in the geriatric population. Neuropsychiatry 2014;4:33–54. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24778709

Teknik Electroconvulsive Therapy
Edukasi Pasien Electroconvulsive...

Artikel Terkait

  • Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
    Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
  • Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
    Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
  • Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
    Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 Mei 2025, 18:58
Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan penyalahgunaan narkoba
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien usia 38 thn laki laki dengan penyalahgunaan narkoba ganja dan sabu beliau memiliki bpjs, pasien dengan keluhan sering sedih,...
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 00:36
Terapi depresi di Faskes Primer
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dokter. Bagaimana memulai terapi depresi di Puskesmas dokter dengan kriteria sudah memenuhi kriteria depresi. Ditambah lagi sudh...
dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
Dibalas 17 September 2024, 08:35
Mengenal distimia (persistent depressive disorder)
Oleh: dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
3 Balasan
Distimia, juga dikenal sebagai gangguan depresi persisten (Persistent Depressive Disorder, PDD). Distimia merupakan gangguan mood kronis yang ditandai dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.