Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Angiografi Paru annisa-meidina 2024-09-03T13:22:39+07:00 2024-09-03T13:22:39+07:00
Angiografi Paru
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Angiografi Paru

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Indikasi angiografi paru adalah untuk evaluasi pembuluh darah paru, seperti dalam evaluasi diagnostik dan terapeutik dari emboli paru, hipertensi pulmonal, dan malformasi arteriovenosa paru. Secara umum, Computed Tomography Pulmonary Angiography (CTPA) digunakan lebih untuk diagnostik. Sementara itu, Invasive Pulmonary Angiography (IPA) memiliki indikasi diagnostik dan terapeutik. Pulmonary MR angiography (MRA) dapat dipilih jika CTPA dan IPA tidak memungkinkan.[1-5]

Perbedaan Kegunaan CTPA, IPA, dan MRA Paru

CTPA menjadi modalitas pilihan pertama ketika ada kecurigaan klinis terhadap emboli paru akut, terutama pada pasien dengan gejala dispnea mendadak, nyeri dada pleuritik, atau hemoptisis. IPA digunakan untuk diagnosis emboli paru ketika hasil CTPA tidak meyakinkan. Selain itu, IPA sangat berguna dalam kasus yang memerlukan intervensi segera, seperti thrombolysis catheter-directed atau embolektomi.

MRA paru digunakan dalam situasi di mana CTPA atau IPA tidak memungkinkan atau kontraindikasi. MRA paru berguna untuk pasien dengan gagal ginjal atau alergi terhadap agen kontras, karena menggunakan gadolinium sebagai agen kontras yang umumnya lebih aman. MRA juga dapat digunakan untuk mengevaluasi hipertensi pulmonal dan kelainan vaskular lain, meskipun saat ini tidak seumum CTPA dalam praktik sehari-hari karena keterbatasan akses.[2,5-8]

Indikasi CTPA

CTPA adalah modalitas pencitraan utama yang digunakan untuk mendiagnosis emboli paru akut, berkat sensitivitas dan spesifisitasnya yang tinggi dalam mendeteksi tromboemboli di arteri pulmonalis. Selain menjadi alat diagnostik pilihan pertama dalam kasus dugaan emboli paru, CTPA juga bermanfaat untuk mengevaluasi kondisi pulmonal lain seperti hipertensi pulmonal, aneurisma arteri pulmonalis, dan penyebab non-kardiak dari nyeri dada akut.

Teknik ini memungkinkan visualisasi tiga dimensi arteri pulmonalis dan struktur intratorakal lainnya, memberikan informasi yang komprehensif dan cepat untuk penatalaksanaan klinis. CTPA juga dapat membantu mengidentifikasi kelainan struktural tambahan di paru-paru dan mediastinum yang mungkin mempengaruhi rencana terapi dan manajemen pasien.[1,2,5-7]

Indikasi IPA

IPA adalah teknik pencitraan invasif yang digunakan sebagai standar emas untuk diagnosis emboli paru ketika hasil CTPA tidak meyakinkan atau ada kontraindikasi terhadap penggunaan kontras, seperti alergi atau insufisiensi ginjal berat. Berbeda dengan CTPA, yang merupakan prosedur non-invasif dan menggunakan sinar-X spiral dengan agen kontras untuk menghasilkan gambar tiga dimensi arteri pulmonalis, IPA memerlukan penyuntikan langsung agen kontras melalui kateter ke dalam arteri pulmonalis.

IPA tidak hanya memberikan gambar resolusi tinggi dari arteri pulmonalis, tetapi juga memungkinkan untuk intervensi terapeutik seperti trombolisis atau thrombolysis catheter-directed jika ditemukan trombus. Meskipun lebih invasif, IPA digunakan dalam situasi di mana diperlukan visualisasi yang lebih rinci atau ketika intervensi segera diperlukan untuk manajemen pasien.

IPA juga bisa digunakan dalam penanganan malformasi arteriovenosa (AVM) atau fistula pulmonal, terutama untuk coiling endovascular; penanganan pseudoaneurisma iatrogenik atau pasca-infeksi dengan hemoptisis signifikan; serta pengambilan benda asing, seperti fragmen kateter atau filter vena cava inferior (IVC).[2,4,5,8]

Indikasi MRA Paru

MRA paru bermanfaat dalam diagnosis dan penilaian kondisi seperti hipertensi pulmonal, malformasi arteriovenosa, dan penyakit vaskular pulmonal lainnya. Meskipun MRA memiliki resolusi spasial yang lebih rendah dibandingkan CTPA dan memerlukan waktu pencitraan yang lebih lama, teknik ini dapat menghasilkan gambar berkualitas tinggi menggunakan agen kontras berbasis gadolinium, atau bahkan tanpa kontras, yang berguna untuk pasien dengan risiko nefropati kontras.

MRA paru juga dapat digunakan untuk mengevaluasi aliran darah dan volume arteri pulmonalis, memberikan informasi tambahan dalam manajemen klinis pasien dengan penyakit vaskular pulmonal kompleks.[1-5]

Referensi

1. Omeh DJ, Shlofmitz E. Angiography. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557477/
2. Heans CW. Pulmonary Angiography: Practice Essentials, Lung Scintigraphy, Digital Subtraction Pulmonary Angiography. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/421904-overview
3. Low CL, Kow RY, Abd Aziz A, Mohd Yusof M, Lim BC, Kamarudin NA, Md Ralib Md Raghib AR. Diagnostic Yield of CT Pulmonary Angiogram in the Diagnosis of Pulmonary Embolism and Its Predictive Factors. Cureus. 2023 Jun 15;15(6):e40484. doi: 10.7759/cureus.40484.
4. Bae JY, Murugiah K. Invasive Pulmonary Angiogram Performance and Interpretation in the Diagnosis of Pulmonary Thromboembolic Disease. Interv Cardiol Clin. 2023 Jul;12(3):299-307. doi: 10.1016/j.iccl.2023.03.002.
5. Junqueira FP, Lima CM, Coutinho AC Jr, Parente DB, Bittencourt LK, Bessa LG, Domingues RC, Marchiori E. Pulmonary arterial hypertension: an imaging review comparing MR pulmonary angiography and perfusion with multidetector CT angiography. Br J Radiol. 2012 Nov;85(1019):1446-56. doi: 10.1259/bjr/28150079.
6. Kaminetzky M, Moore W, Fansiwala K, Babb JS, Kaminetzky D, Horwitz LI, McGuinness G, Knoll A, Ko JP. Pulmonary Embolism at CT Pulmonary Angiography in Patients with COVID-19. Radiol Cardiothorac Imaging. 2020 Jul 2;2(4):e200308. doi: 10.1148/ryct.2020200308.
7. Zantonelli G, Cozzi D, Bindi A, Cavigli E, Moroni C, Luvarà S, Grazzini G, Danti G, Granata V, Miele V. Acute Pulmonary Embolism: Prognostic Role of Computed Tomography Pulmonary Angiography (CTPA). Tomography. 2022 Feb 14;8(1):529-539. doi: 10.3390/tomography8010042.
8. Ang L, McDivit Mizzell A, Daniels LB, Ben-Yehuda O, Mahmud E. Optimal Technique for Performing Invasive Pulmonary Angiography for Chronic Thromboembolic Pulmonary Disease. J Invasive Cardiol. 2019 Jul;31(7):E211-E219.

Pendahuluan Angiografi Paru
Kontraindikasi Angiografi Paru

Artikel Terkait

  • Algoritma YEARS untuk Eksklusi Diagnosis Emboli Paru pada Wanita Hamil
    Algoritma YEARS untuk Eksklusi Diagnosis Emboli Paru pada Wanita Hamil
  • Efektivitas D-Dimer untuk Mengeksklusi Venous Thromboembolism (VTE)
    Efektivitas D-Dimer untuk Mengeksklusi Venous Thromboembolism (VTE)
  • Profilaksis Emboli Paru pada Pasien COVID-19
    Profilaksis Emboli Paru pada Pasien COVID-19
  • Penggunaan Sistem Skoring pada Emboli Paru
    Penggunaan Sistem Skoring pada Emboli Paru
  • Analisis Guideline Emboli Paru dari European Society of Cardiology 2019
    Analisis Guideline Emboli Paru dari European Society of Cardiology 2019

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
dr.Maria Kristi Widhi Handayani, Sp.A
Dibalas 3 jam yang lalu
Jumlah SKP Salah
Oleh: dr.Maria Kristi Widhi Handayani, Sp.A
1 Balasan
Alo Dokter. Saya baru saya mengikuti webinar yang diselenggarakan sebuah institusi. Webinar ini dapat diikuti berbagai profesi dengan jumlah SKP yang...
Delvi Pardian, M.Psi, Psikolog
Dibalas 3 jam yang lalu
Akun SEMPAT di RETAS
Oleh: Delvi Pardian, M.Psi, Psikolog
4 Balasan
Pemberitahuan:Hari ini akun saya sempat diretas dan memposting konten terkait contact center yang tidak jelas.Saya baru menyadarinya sekitar pukul 10 pagi,...
Anonymous
Dibalas kemarin, 00:25
Kedua jempol kaki kebas
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin diskusi pasien dok, usia pria 29 tahun mengeluh kedua kaki kebas sejak sekitar 1 bulan. Tidak ada kesemutan, tidak ada nyeri menjalar, deformitas (-),...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.